Kanker mata adalah kondisi ketika sel-sel yang terdapat di organ mata tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut ini.
Apa itu Kanker Mata?
Sama seperti jenis penyakit kanker lainnya, kanker mata terjadi ketika sel dan jaringan di dalamnya bermutasi dan berbalik menyerang sel-sel normal
Meski jarang terjadi, kondisi ini dapat menyerang tiga bagian utama mata yaitu bola mata, jaringan yang mengelilingi bola mata (orbita), serta aksesoris mata (meliputi alis, kelopak mata, dan kelenjar air mata).
Pertumbuhan sel kanker tersebut dibagi menjadi 3 bagian, di antaranya:
1. Bola Mata
Bagian mata pertama yang berpotensi menjadi ‘sarang’ sel kanker adalah bola mata (globe). Bola mata terdiri dari 3 (tiga) lapisan:
- Sklera adalah lapisan terluar dari bola mata yang berwarna putih dengan tekstur yang keras. Sklera pada bagian depan mata disebut sebagai kornea.
- Uvea adalah lapisan tengah dari bola mata yang di dalamnya terdapat iris mata sebagai penghasil warna. Selain itu, pada uvea juga terdapat koroid, pengatur lensa mata (siliaris), dan sel penghasil pigmen (melanosit).
- Retina adalah bagian terdalam dari mata. Pada retina, terdapat sel-sel saraf yang fungsinya untuk mengendalikan respon mata terhadap cahaya
2. Orbit
Selain bola mata, bagian mata lainnya yang juga berisiko ditumbuhi sel kanker adalah orbit. Orbit adalah bagian mata yang di dalamnya terdapat jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan tersebut memiliki beragam fungsi, salah satunya mengatur pergerakan bola mata.
3. Adnexal
Adnexal atau aksesoris mata terdiri dari sejumlah elemen penunjang fungsi mata, yaitu:
- Kelopak mata.
- Alis.
- Bulu mata.
- Konjungtiva.
- Kelenjar air mata.
Selain dari mata, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kanker yang terjadi di organ tubuh lainnya (metastasis). Kanker jenis ini disebut sebagai kanker sekunder. Akan tetapi, kanker pada mata tergolong ke dalam jenis kanker yang kasusnya jarang terjadi.
Gejala Kanker Mata
Kanker ini pada awalnya kerap tidak menimbulkan gejala spesifik. Gejala umumnya baru mulai terlihat setelah memasuki stadium lanjut.
Berikut adalah tanda-tanda kanker mata yang harus Anda waspadai, antara lain:
- Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau hilang sama sekali).
- Muncul bintik hitam di area sklera.
- Radius pandang berkurang.
- Perubahan ukuran pupil.
- Mata terlihat lebih menonjol.
- Perubahan posisi bola mata.
- Abnormalitas gerakan mata.
- Nyeri pada mata.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Beberapa gejala kanker mata bersifat tidak spesifik dan menyerupai penyakit mata lainnya. Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas agar bisa dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut, sebelum kondisi bertambah buruk.
Penyebab Kanker Mata
Kondisi ini disebabkan karena adanya mutasi sel pada organ penglihatan. Sayangnya, belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tersebut bermutasi dan berbalik menyerang jaringan dan organ di sekitarnya.
Akan tetapi, para ilmuwan menduga penyakit kanker yang satu ini berkaitan dengan sejumlah faktor risiko, sebagaimana dipaparkan oleh American Cancer Society (ACS) berikut ini:
- Warna mata. Orang yang memiliki warna mata terang memiliki risiko besar untuk mengalami melanoma di kemudian hari.
- Usia. Meski bisa menyerang siapa saja, namun orang yang sudah berusia lanjut memiliki risiko yang lebih besar.
- Jenis kelamin. Kanker ini lebih berpotensi diderita oleh kaum pria ketimbang kaum wanita
- Sindrom turunan. Sindrom-sindrom turunan seperti dysplastic nevus syndrome dan oculodermal melanocytosis juga menyebabkan pengidapnya rentan mengalami kanker mata di kemudian hari.
- Tahi lalat. Seseorang yang memiliki tahi lalat di area matanya disebut-sebut berisiko terkena kanker di kemudian hari, terutama melanoma uvea.
Kondisi-kondisi lainnya yang juga dikaitkan dengan kanker pada organ mata adalah sebagai berikut:
- Paparan sinar matahari dan zat kimia.
- Pekerja pabrik las.
- Penyakit melanoma pada kulit.
Akan tetapi, klaim tersebut belum memiliki bukti ilmiah yang kuat sehingga kebenarannya masih diragukan.
Diagnosis Kanker Mata
Guna memastikan apakah pasien menderita kanker pada matanya atau tidak, dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang meliputi:
1. Anamnesis
Anamnesis adalah tahapan di mana dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien terkait keluhan yang dialami, seperti:
- Sudah berapa lama kondisi ini berlangsung?
- Gejala apa saja yang dirasakan?
- Apakah punya riwayat penyakit lain sebelumnya?
- Apakah ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit yang sama?
2. Pemeriksaan Fisik
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi mata pasien untuk selanjutnya menilai apakah ada abnormalitas dari mata. Tolak ukur penilaian tersebut meliputi:
- Pergerakan bola mata.
- Munculnya bintik hitam pada mata.
- Kemampuan mata dalam melihat.
- Pembuluh darah pada mata.
- Warna cairan mata (vitreous humor).
3. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis kanker ini juga biasanya diiringi dengan pemeriksaan penunjang seperti:
- Biopsi.
- X-ray.
- CT scan.
- Lumbal pungsi.
Jenis Kanker Mata
Kanker mata terdiri dari beberapa jenis dilihat dari lokasi di mana sel kanker tumbuh dan berkembang. Secara garis besar, kanker ini terbagi menjadi 2 kategori:
- Kanker intraokular primer, yakni sel kanker muncul dari dalam mata.
- Kanker intraokular sekunder, yakni sel kanker berasal dari organ lain lalu menyebar hingga ke mata.
Berikut ini adalah jenis-jenis kanker mata yang perlu Anda waspadai, di antaranya:
1. Melanoma Intraokular
Melanoma intraokular adalah kanker yang paling umum terjadi. Sel kanker ini mulai tumbuh dan berkembang di dalam bola mata. Jenis sel yang mengalami mutasi pada kasus ini adalah melanosit, yakni sel yang bertugas menghasilkan pigmen.
Melanoma intraokular lebih sering terjadi pada uvea (uveal melanoma) ketimbang pada konjungtiva (conjunctival melanoma).
-
Uveal Melanoma
Melanoma ini terjadi pada bagian tengah dari bola mata yang disebut uvea. Uvea mata terdiri dari 3 elemen yakni iris, koroid, dan siliaris.
Dari ketiga elemen tersebut, sel kanker yang satu ini lebih banyak tumbuh di koroid dan siliaris. Sementara itu, melanoma yang terjadi pada iris mata menjadi subjenis melanoma yang paling mudah terdeteksi.
-
Conjunctival Melanoma
Pada melanoma jenis ini, sel kanker tumbuh dan berkembang di bagian terluar dari struktur bola mata yakni sklera.
Dibandingkan dengan uveal melanoma, kondsi ini lebih jarang terjadi. Akan tetapi, kanker ini cenderung lebih agresif dalam persebarannya; bisa menyebar melalui darah maupun kelenjar getah bening menuju organ-organ lainnya seperti hati, otak, dan paru-paru.
-
Retinoblastoma
Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang retina. Jenis kanker ini sering dialami oleh anak-anak. Penyakit ini bisa menyerang salah satu atau kedua bola mata. Umumnya, retinoblastoma bisa terdeteksi dari sejak anak berusia 1 tahun.
-
Limfoma
Apabila sel kanker sudah sampai menyebar ke kelenjar getah bening yang ada di dalam mata, terjadilah yang namanya limfoma. Akan tetapi, limfoma yang menyerang kelenjar getah bening pada mata ini termasuk limfoma non-Hodgkin.
2. Kanker Orbital dan Adnexal
Kanker mata juga bisa berkembang di orbit, yakni bagian yang di dalamnya berisi jaringan-jaringan. Sementara kanker adnexal menyerang elemen-elemen dari bagian mata seperti kelenjar air mata dan kelopak.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Mata Lelah dan Perih Akibat Komputer
Penanganan Kanker Mata
Terdapat banyak metode yang bisa digunakan untuk menangani kondisi ini, namun perawatan tergantung dari jenis, ukuran, lokasi kanker yang terjadi, serta tingkat keparahannya.
Beberapa metode pengobatan kanker yang umum diterapkan, di antaranya:
1. Operasi
Tindakan operasi yang dilakukan tergantung dari jenis, ukuran, dan tingkat keparahannya. Beberapa jenis operasi, yaitu:
- Iridektomi.
- Irido trabekulektomi.
- Iridosiklektomi.
- Reseksi transkleral.
- Enukleasi.
- Orbital exenteration.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah metode penyembuhan yang dilakukan dengan cara memaparkan sinar-X pada jaringan mata yang terserang sel kanker. Jenis radioterapi yang umum dilakukan, yaitu:
- Brakiterapi.
- Radioterapi eksternal.
Satu hal positif dari penerapan metode ini adalah risiko terjadinya efek samping berupa kerusakan bola mata dapat diminimalisir.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah metode penyembuhan dengan cara memberikan obat-obatan khusus pada pasien.
Obat-obatan ini nantinya akan diberikan dengan cara disuntik langsung ke bola mata, melalui pembuluh darah (IV), atau bisa juga hanya berupa pil yang dikonsumsi secara oral.
Kemoterapi untuk mengobati kanker ini biasanya diterapkan apabila sel kanker sudah terlanjur menyebar ke jaringan maupun organ tubuh lainnya.
4. Terapi Laser
Terapi ini dilakukan apabila kondisi pasien tidak memungkinkan untuk dilakukannya operasi maupun radioterapi. Terdapat dua jenis terapi laser yang umum dilakukan:
- Transpupillary thermotherapy.
- Fotokoagulasi laser.
5. Terapi yang Ditargetkan
Pada kasus di mana kanker tidak bisa lagi disembuhkan dengan kemoterapi, dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk menjalani prosedur pengobatan yang satu ini, yaitu mengonsumsi obat-obatan khusus.
Selain dengan obat-obatan, dokter juga biasanya akan memberikan terapi imun pada pasien yang bertujuan untuk memperkuat kinerja sistem kekebalan tubuh.
7. Obat-obatan
Beberapa obat imunoterapi dapat menjadi pilihan pengobatan, terutama jika obat kemoterapi tidak efektif untuk jenis kanker yang ditangani. Obat imunoterapi yang umumnya diberikan seperti nivolumab, pembrolizumab, dan ipilimumab.
Baca Juga: 12 Vitamin untuk Mata agar Tetap Sehat
Komplikasi Kanker Mata
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu komplikasi penyakit mata lainnya. Komplikasi yang bisa terjadi antara lain:
- Peningkatan tekanan di dalam mata (glaukoma). Tanda dan gejalanya adalah mata sakit, merah, dan disertai penglihatan kabur.
- Kehilangan penglihatan. Kondisi yang parah bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan pada mata yang terkena kanker.
- Penyebaran kanker ke bagian lain. Penyakit ini dapat menyebar ke luar mata hingga ke area tubuh yang jauh termasuk hati, paru-paru, dan tulang.
Pencegahan Kanker Mata
American Cancer Society merekomendasikan beberapa hal sebagai langkah pencegahan atau setidaknya meminimalisir risiko kondisi ini, antara lain:
- Menghindari paparan sinar matahari langsung menuju mata.
- Menggunakan pelindung mata seperti kacamata dan topi saat beraktivitas di luar ruangan.
- Menggunakan krim tabir surya di area wajah saat berada di tempat yang terik
- Melakukan skrining bagi anak yang memiliki riwayat retinoblastoma pada keluarganya.
- Anonim. Can Eye Cancer be Prevented?. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/causes-risks-prevention/prevention.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Chemotherapy for Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/treating/chemotherapy.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Laser Therapy for Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/treating/laser-therapy.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Radiation Therapy for Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/treating/radiation-therapy.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Risk Factors of Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/causes-risks-prevention/risk-factors.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Signs and Symptoms of Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html . (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Surgery for Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/treating/surgery.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. Targeted Drugs for Eye Cancer. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/treating/targeted-therapy.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)
- Anonim. What is Eye Cancer?. https://www.cancer.org/cancer/eye-cancer/about/what-is-eye-cancer.html. (Diakses pada 8 Februari 2023)