Terbit: 29 May 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kanker kantung empedu adalah kanker yang terjadi ketika sel ganas tumbuh di kantung empedu. Meskipun jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.

Kanker Kantung Empedu: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Kanker Kantung Empedu?

Kanker kandung empedu adalah jenis kanker yang terjadi karena pertumbuhan sel abnormal yang dimulai di kantung empedu.

Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati. Organ ini menyimpan empedu, cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati.

Seberapa Umum Penyakit Kanker Kantung Empedu Terjadi?

Kanker kandung empedu termasuk jarang terjadi. Apabila kanker ini didiagnosis pada tahap paling awal, peluang untuk sembuh sangat baik. Tetapi sebagian besar kanker kandung empedu ditemukan pada stadium lanjut.

Kanker ini mungkin tidak dapat ditemukan sampai stadium lanjut karena sering kali tidak menimbulkan tanda atau gejala yang spesifik. Selain itu, karena organ ini relatif tersembunyi membuat kanker lebih mudah tumbuh tanpa terdeteksi.

Gejala Kanker Kantung Empedu

Kondisi ini sulit dideteksi sejak dini karena gejalanya tidak begitu jelas dan ketika muncul, gejalanya mirip dengan kondisi lain yang kurang serius.

Meski begitu, berikut ini gejala kanker kantung empedu yang bisa Anda kenali, di antaranya:

  • Nyeri perut yang cukup intens. Nyeri perut ini biasanya terjadi di bagian atas sebelah kanan atau dekat dengan posisi kantung empedu berada.
  • Mengalami penyakit kuning. Kulit hingga mata tampak mengalami perubahan warna menjadi kuning pekat akibat kelebihan bilirubin. Kondisi ini terjadi karena ada kerusakan di kantung empedu.
  • Benjolan di perut bagian atas. Saat kanker mulai tumbuh, kantung empedu tidak bisa mengeluarkan cairannya ke saluran pencernaan. Akibatnya cairan masuk ke hati dan menyebabkan organ ini menjadi bengkak dan sakit saat disentuh.
  • Sering mengalami mual dan ingin muntah berkali-kali.
  • Penurunan berat badan yang drastis. Saat pencernaan tidak dibantu empedu, kemungkinan besar nutrisi yang masuk tidak bisa diserap dengan maksimal.
  • Perut semakin membesar.
  • Sering mengalami demam.
  • Warna urine menjadi lebih gelap dan kadang aromanya sedikit berbeda dari sebelumnya.

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala yang telah dijelaskan sebelumnya atau gejala yang membuat Anda khawatir.

Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Batu Empedu

Penyebab Kanker Kantung Empedu

Hingga saat ini belum jelas apa yang menyebabkan kanker empedu. Namun, dokter tahu bahwa ini terbentuk ketika sel-sel kandung empedu yang sehat mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA.

Perubahan tersebut membuat sel tumbuh di luar kendali dan akan terus hidup saat sel lain biasanya mati. Sel-sel yang menumpuk membentuk tumor yang tumbuh di luar kantung empedu dan menyebar ke area lain di tubuh (metastasis).

Sebagian besar kanker kandung empedu mulai terbentuk pada sel kelenjar yang melapisi permukaan bagian dalam kantong empedu. Kanker yang dimulai pada sel jenis ini disebut adenokarsinoma.

Faktor Risiko

Meski penyebab kanker kantung empedu belum diketahui secara pasti, tetapi seseorang dengan kondisi di bawah ini bisa memiliki risiko kanker kantung empedu lebih tinggi, di antaranya:

  • Porcelain gallbladder. Kondisi ini menyebabkan lapisan di kantung empedu berubah warna menjadi lebih putih seperti porselen. Perubahan warna ini terjadi karena ada inflamasi yang dipicu oleh cholecystitis.
  • Polip di kantung empedu. Polip atau daging tumbuh bisa muncul di kantung empedu meski tidak semuanya bersifat kanker. Dari penelitian yang dilakukan, hanya sekitar 5% polip yang bersifat kanker.
  • Jenis kelamin wanita. Dibandingkan dengan pria, wanita jauh lebih berisiko mengalami kanker kantung empedu. Bahkan, kemungkinan terkena kanker ini bisa empat kali lipat lebih besar.
  • Etnis. Seseorang yang berasal dari etnis tertentu lebih mudah mengalami kanker kantung empedu. Beberapa jenis etnis yang mudah mengalaminya berasal dari kawasan Amerika dan Meksiko.
  • Lansia. Seseorang dengan usia di atas 65 tahun ke atas cenderung mengalami kanker ini. Bahkan dari penelitian yang dilakukan, rata-rata penderita kanker kantung empedu sekitar 72 tahun.
  • Masalah saluran kantung empedu. Jika saluran mengalami gangguan dan menyebabkan akses ke saluran pencernaan terganggu, cairan empedu bisa kembali dan akhirnya kantung mengalami inflamasi.
  • Mengalami tipus. Apabila penyakit yang menyerang usus ini tidak segera diatasi dan menjadi parah, kemungkinan memicu kanker kantung empedu.

Diagnosis Kanker Kantung Empedu

Kanker kantung empedu biasanya diketahui saat melakukan pembedahan di sekitar hati. Selebihnya gejala sulit diketahui bila tidak dilakukan tes. Berikut beberapa tes untuk mendiagnosis kondisi ini, antara lain:

  • Tes darah.
  • CT scan.
  • MRI.
  • Percutaneous transhepatic cholangiography (PTC).
  • Biopsi.
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP).

Stadium Kanker

Setelah melakukan tes untuk mendiagnosis kanker, selanjutnya dokter akan melakukan diagnosis terhadap stadium kanker. Berikut ini beberapa stadium untuk kanker kantung empedu, meliputi:

  • Stadium 0 (carcinoma in situ): Kanker terbatas pada lapisan mukosa (dalam) kandung empedu.
  • Stadium I: Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot.
  • Stadium II: Kanker telah menyebar di luar lapisan otot ke lapisan jaringan ikat.
  • Stadium III: Kanker telah berpindah ke hati atau organ di dekatnya, atau ke lapisan luar (serosa) dan ada kemungkinan ke kelenjar getah bening.
  • Stadium IV: Kanker telah berpindah ke lebih dari tiga kelenjar getah bening yang berdekatan, pembuluh terdekat atau ke organ yang jauh dari kantung empedu.

Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Batu Empedu yang Harus Dibatasi

Pengobatan Kanker Kantung Empedu

Pengobatan kanker akan berjalan dengan baik bila stadium kanker belum tinggi. Sebaliknya, jika stadium kanker cukup tinggi dan mengalami metastasis, penyembuhan akan susah dilakukan.

Adapun pengobatan untuk kanker stadium I, di antaranya:

1. Operasi

Tindakan operasi pengangkatan kantung empedu dan jaringan di sekitarnya disebut kolesistektomi. Dokter bedah juga bisa mengangkat kelenjar getah bening yang terletak di dekat kantung empedu dan bagian hati di dekat kantung empedu.

2. Terapi Radiasi

Terapi ini menggunakan radiasi tingkat tinggi untuk membunuh sel kanker atau menghentikan perkembangannya, sambil mengurangi kerusakan pada sel sehat. Terapi radiasi menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengarahkan radiasi ke kanker.

Pengobatan radiasi mungkin akan menimbulkan efek samping seperti masalah kulit, mual dan muntah, kelelahan, kerusakan hati, atau diare.

3. Kemoterapi

Kemoterapi adalah perawatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan perkembangannya. Obat kemoterapi dapat disuntikkan atau diminum.

Efek samping kemoterapi termasuk kelelahan, mudah memar, mudah berdarah, infeksi, rambut rontok, sariawan, kehilangan nafsu makan, diare, dan mual dan muntah.

Komplikasi Kanker Kantung Empedu

Diagnosis dini bisa membuat pengobatan menjadi efektif. Namun, seiring perkembangan stadium, kanker ini bisa menjadi fatal.

Berikut ini beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Sakit perut yang hebat.
  • Demam tinggi.
  • Detak jantung cepat.
  • Merasa Kebingungan.

Baca Juga: Batu Empedu: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Pencegahan Kanker Kantung Empedu

Kanker kantung empedu termasuk susah disembuhkan apalagi ukurannya kecil. Selain itu tingkat kelangsungan hidup juga cukup rendah di beberapa stadium. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan pencegahan jenis kanker ini.

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah kanker kantung empedu, meliputi:

  • Menjaga berat badan dengan baik agar tidak mengalami obesitas. Memiliki tubuh obesitas bisa menyebabkan banyak sekali masalah termasuk di dalamnya kanker kantung empedu.
  • Tidak merokok atau mengonsumsi minuman  beralkohol. Dua hal ini menyebabkan racun banyak masuk ke dalam tubuh dan memicu sel abnormal muncul.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan. Lakukan diet yang sehat seperti tidak terlalu banyak lemak dan karbohidrat.
  • Olahraga dengan rutin. Olaharaga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dipercaya menurunkan risiko terkena kanker kantung empedu. Lakukan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu.

 

  1. Anonim. Gallbladder Cancer: Symptoms, Complications, and Treatment. https://www.practo.com/health-wiki/gallbladder-cancer-symptoms-complications-and-treatment/224/article. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  2. Anonim. 2020. Gallbladder cancer. https://www.nhs.uk/conditions/gallbladder-cancer/. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  3. Anonim. 2022. Gallbladder cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallbladder-cancer/symptoms-causes/syc-20353370. (Diakses pada 3 Maret 2023)
  4. Anonim. 2021. Gallbladder cancer. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17013-gallbladder-cancer#symptoms-and-causes. (Diakses pada 3 Maret 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi