Terbit: 28 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat – Pernakah Anda bertemu dengan seorang penderita penyakit hati atau lever? Hati atau lever adalah salah satu organ terpenting yang ada di tubuh manusia karena mempunyai peran dalam menyaring darah agar tetap bersih dan membuang racun dari dalam darah.

Penyakit Hati: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Pencegahannya

Akan tetapi banyak orang tidak sadar saat hatinya mengalami masalah—karena sering kali pada tahap awal, penyakit hati ini tidak menimbulkan gejala. Gejala baru muncul ketika penyakit hati sudah memasuki tahap lanjut atau bahkan saat kondisi hati sudah rusak parah.

Sementara itu, banyak orang tidak mengira jika nyeri dan rasa penuh pada perut merupakan gejala dari penyakit hati. Oleh karena itu, pemeriksaan medis adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi penyakit hati sebelum penyakit ini berkembang menjadi lebih parah.

 

Jenis-Jenis Penyakit Hati

Ada beberapa jenis penyakit hati beserta penyebabnya yang perlu untuk Anda ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Hepatitis

Penyebab dari penyakit hati yang paling banyak dan paling umum disebabkan oleh adanya penyakit hepatitis. Hepatitis dan penyakit hati memiliki hubungan yang sangat erat, penyakit hepatitis merupakan penyakit yang mengawali timbulnya peradangan pada hati.

Hepatitis tidak hanya disebabkan oleh adanya virus dari berbagai jenis hepatitis, ada pula yang disebabkan oleh adanya racun, efek samping dari obat-obatan kimia, dan makanan yang banyak mengandung bahan pengawet.

Gejala yang terlihat dari penderita penyakit hati bermula dari penyakit hepatitis ini, rona atau raut wajah akan terlihat lebih layu, warna selaput putih mata akan berubah serta perubahan warna kulit menjadi kuning. Hal ini disebabkan oleh cairan empedu yang meningkatkan kadarnya dalam darah.

Ada beberapa jenis penyakit hepatitis, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Yang paling sering ditemukan adalah hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis A adalah penyakit hepatitis yang biasanya ditularkan karena kurangnya menjaga kebersihan lingkungan. Penyakit hepatitis B lebih berbahaya karena jika sudah kronis, penyakit hati ini bisa menyebabkan sirosis hati dan kanker hati. Sedangkan hepatitis C adalah penyakit hepatitis yang biasanya ditularkan melalui jarum suntik, cairan tubuh, dan hubungan seksual.

2Sirosis Hati

Salah satu jenis penyakit hati yang tentunya juga sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang adalah sirosis hati.

Sirosis hati adalah penyakit hati yang disebabkan karena terbentuknya jaringan parut pada hati. Akibat terbentuknya jaringan parut ini, fungsi hati yang utama yaitu untuk menetralisir racun di dalam tubuh, menjadi berkurang. Yang lebih berbahaya, penyakit sirosis hati ketika masih belum parah sering tidak menimbulkan gejala apa pun.

Namun, dengan pengobatan yang tepat, kerusakan hati yang semakin parah dapat dicegah pada seseorang yang mengalami sirosis hati. Selain pengobatan medis, mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu yang dapat berdampak pada fungsi hati menjadi cara yang juga dianjurkan untuk mencegah penyakit hati ini menjadi semakin parah.

3. Tumor pada Hati

Perlu diketahui, penyakit hati sebelum menjadi kronis, sel-sel hati yang rusak tumbuh menjadi tumor hati yang jinak (benigna) dan ganas (maligna). Kondisi ini akan menyebabkan organ hati mengalami perlemakan yang kemudian menyebabkan hati membengkak.

Saat tumor sudah terdeteksi, hal itu bisa menyebabkan hati mengalami pembesaran dan perdarahan ke dalam rongga perut. Biasanya tumor hati jinak sering ditemukan namun tidak menimbulkan gejala-gejala yang signifikan.

Berikut ini adalah jenis-jenis tumor jinak pada hati yang harus Anda ketahui, di antaranya:

a. Adenoma hepatoseluler

Merupakan tumor hati yang jinak yang sering ditemukan, umumnya banyak terjadi pada wanita dalam usia produktif. Faktor penyebabnya adalah kemungkinan karena salah penggunaan atau efek samping dari pemakaian pil KB yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor.

Tumor jenis ini tidak menimbulkan gejala-gejala yang signifikan dan sebagian besar tumor ini tidak dapat terdeteksi. Akan tetapi perlu diwaspadai pula apabila terjadi pemecahan pada tumor jenis ini secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan perdarahan hingga ke rongga perut.

Jika hal ini terjadi maka diperlukan pembedahan darurat pada sebelum menjadi tumor ganas dan berkembang menjadi kanker hati kronis. Tumor jinak jenis ini memang sangat jarang berkembang dan tumbuh menjadi tumor ganas, apabila pemakaian alat kontrasepsi dengan pil KB ini dihentikan.

b. Hemangioma

Hemangioma merupakan jenis tumor hati jinak yang terbentuk melalui massa pembuluh darah yang tidak normal. Sekitar 1-5% hemangioma terjadi pada orang dewasa tanpa menimbulkan gejala.

Jika penyakit hati ini terjadi pada bayi, tumor jenis ini bisa membesar dan menimbulkan gejala seperti pembekuan darah. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pembedahan.

Selain itu, untuk memantau perkembangan tumor hati jenis ini perlu dilakukan pemeriksaan USG atau CT scan. Sedangkan jika hemangioma kecil dan tidak menimbulkan gejala maka tidak perlu dilakukan pengobatan yang lebih besar.

Perlu diketahui, penyakit hati yang digawangi melalui penyakit hepatitis ini—sebelum  berkembang menjadi kanker hati, muncul tumor jinak yang kemudian menjadi tumor ganas.

 

c. Cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma adalah kanker yang terbentuk di saluran empedu. Saluran empedu menghubungkan hati dengan kantung empedu dan usus kecil. Kanker hati ini bisa menembus dinding saluran empedu dan menyerang organ atau jaringan di sekitarnya.

Kanker hati ini biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun. Penanganan cholangiocarcinoma dapat berupa operasi, transplantasi hati, terapi radiasi, terapi foto dinamik, kemoterapi, dan drainase empedu.

d. Hiperplasia fokal nodular

Hiperplasia fokal nodular merupakan tumor hati jinak yang juga sering terjadi selain hemangioma. Tumor ini tidak memiliki gejala tetapi umumnya membuat penderita mengeluh sakit di perut bagian atas.

Pemeriksaan hiperplasia fokal nodular dilakukan melalui CT scan atau MRI. Dokter akan melihat dan menunggu perkembangan tumor yang menentukan tindakan penanganan selanjutnya.

4. Abses Hepar

Jenis penyakit hati lainnya yang juga perlu untuk diketahui adalah abses hepar atau yang juga sering disebut sebagai abses hati. Penyakit abses hepar ada dua jenis. Penyakit abses hepar yang pertama adalah penyakit hati abses hepar piogenik.

Penyakit hati ini disebabkan karena adanya infeksi bakteri atau jamur. Selain abses hepar piogenik, ada juga abses hati amuba yang disebabkan karena infeksi parasit amuba. Biasanya, penyakit hati ini disebabkan karena kurangnya kebersihan lingkungan, sehingga amuba berbahaya dari lingkungan yang kurang bersih atau dari air minum yang kurang higienis dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi pada hati.

Cara Mencegah Penyakit Hati

Dari pembahasan di atas, tentu Anda telah mengetahui ada beberapa penyakit hati yang perlu untuk Anda waspadai. Namun, selain mengetahui jenis-jenis penyakit hati ini, Anda juga harus mengetahui cara mencegah penyakit hati.

Ada beberapa cara pencegah penyakit hati yang bisa Anda terapkan dalam keseharian Anda, di antaranya adalah:

  1. Imunisasi Hepatitis

Salah satu hal penting yang bisa dilakukan untuk dapat terhindar dari penyakit hati khususnya hepatitis adalah melakukan imunisasi hepatitis. Anda perlu tahu bahwa saat ini, vaksinasi yang tersedia untuk mencegah penyakit hepatitis hanyalah vaksinasi untuk hepatitis A dan B. Sedangkan untuk hepatitis C, belum tersedia vaksinasi untuk mencegah penyakit ini.

2. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Kuman atau parasit di lingkungan yang kotor adalah penyebab berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit hati. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk mengabaikan kebersihan lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan tempat kita selalu beraktivitas setiap harinya. Jangan sampai bakteri atau parasit yang menyebabkan penyakit hati berbahaya masuk ke dalam tubuh kita karena kurangnya kebersihan lingkungan.

3. Kurangi Minuman Beralkohol 

Minuman beralkohol adalah minuman yang bisa menyebabkan kerusakan hati dalam jangka panjang. Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, organ hati harus bekerja ekstra keras untuk mencerna kandungan dalam minuman beralkohol tersebut. Saat melakukan tugasnya ini, fungsi organ hati menjadi lebih berat karena alkohol menyebabkan beberapa sel hati mati saat melakukan fungsinya menetralkan racun.

Dalam jangka panjang, sel-sel hati yang gagal beregenerasi akan mati dan menimbulkan kerusakan hati. Jika kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol diteruskan, kerusakan hati akan semakin parah dan dapat menimbulkan sirosis hati.

4. Hentikan Kebiasaan Merokok

Tidak hanya minuman beralkohol saja, rokok juga dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah. Zat-zat racun yang terkandung dalam rokok menjadi salah satu penyebab kerusakan hati, bahkan meningkatkan risiko kanker hati.

Konsumsi rokok juga memperlambat kemampuan hati untuk meregenerasi sel-selnya, sehingga akan semakin banyak sel hati yang rusak akibat kebiasaan merokok yang tidak kunjung dihentikan.

5. Menjaga Pola Hidup Sehat

Menjaga pola hidup sehat dengan memperbanyak olahraga, mengonsumsi makanan segar (bukan makanan olahan), dan memperbanyak asupan air putih juga bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk pencegah penyakit hati. Bahkan tak hanya untuk mencegah penyakit hati saja, menjaga pola hidup sehat akan membantu Anda selalu bugar dan memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas Anda sehari-hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi