Terbit: 17 April 2020 | Diperbarui: 27 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Adrian Setiaji

Ileus obstruktif atau obstruksi usus adalah penyumbatan di usus kecil atau usus besar. Ini adalah kondisi yang bisa membuat sistem pencernaan berhenti bekerja, sehingga Anda tidak dapat buang air besar atau buang gas. Selain itu, Anda juga bisa menderita sakit perut dan pembengkakan pada perut. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Ileus Obstruktif (Obstruksi Usus): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Ileus Obstruktif (Obstruksi Usus)?

Ileus obstruktif atau obstruksi usus adalah sebuah penyakit saluran cerna yang disebabkan karena adanya sumbatan di dalam usus sehingga pergerakan isi usus pun terhambat menuju distal. Selain biasa disebut dengan obstruksi usus, kondisi ini juga disebut ileus mekanik.

Penyakit ileus obstruktif berbeda dengan ileus paralitik. Pada ileus paralitik, hambatan pergerakan isi usus terjadi karena terhentinya gerak peristaltik usus dan bukan karena adanya sumbatan di dalam usus.

Obstruksi usus bisa terjadi di usus halus maupun usus besar. Perjalanan penyakit ini bisa menjadi akut karena dampak kronis dari penyakit tertentu di dalam tubuh.

Gejala Ileus Obstruktif

Gejala ileus obstruktif yang umum adalah gangguan sistem saluran cerna, nyeri abdomen, mual, muntah, konstipasi, demam, perut kembung, nafsu makan menurun, sering merasa kenyang, penurunan berat badan, dan sulit buang angin.

Namun, gejala obstruksi usus juga bisa dibedakan berdasarkan jenisnya. Berikut ini adalah gejala yang bisa terjadi menurut jenis sumbatannya:

1. Gejala Ileus Obstruktif Sederhana

  • Pengeluaran banyak cairan dan elektrolit
  • Mual dan muntah
  • Nyeri atau kram perut
  • Perut kembung
  • Ketidaknyamanan di perut bagian atas

2. Gejala Ileus Obstruktif Strangulasi

Gejalnya mirip dengan gejala obstruksi sederhana, tetapi nyeri lebih kuat.

Muntah dan diare adalah tanda awal obstruksi usus. Jika Anda bisa mengenali gejala-gejala yang muncul, berarti Anda dapat mencari pengobatan sebelum kondisi berkembang menjadi semakin parah. Jika demam muncul setelah beberapa gejala ini, sebaiknya konsultasi dengan dokter, karena ini bisa menjadi tanda usus buntu pecah.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Karena komplikasi serius dapat timbul dari obstruksi usus, segera cari perawatan medis segera jika Anda memiliki sakit perut parah atau gejala lain seperti yang disebutkan di atas.

Penyebab Ileus Obstruktif

Secara etiologi, penyebab obstruksi usus terbagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis tersebut yaitu lesi ekstrinsik, lesi intrinsik, dan obturasi. Akan tetapi, ada pula kasus yang baru bisa diketahui penyebabnya setelah melakukan operasi.

Berikut ini adalah penjelasan lebih dalam mengenai tiga jenis penyebab ileus obstruktif secara etiologi:

1. Lesi Ekstrinsik

Contoh dari lesi ekstrinsik yang menyebabkan obstruksi usus adalah hernia, volvulus, adhesi. Di antara itu, adhesi adalah penyebab yang paling sering terjadi pada usus halus tetapi jarang terjadi pada usus besar.

Selain itu, ada beberapa penyebab obstruksi usus yang menyebabkan lesi ekstrinsik, yaitu abses, hematoma, aneurisma, endometriosis, dan tumor maligna. Masalah medis tersebut memengaruhi massa ekstrinsik sehingga menyebabkan terjadinya ileus obstruktif.

2. Lesi Intrinsik

Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan lesi intrinsik di antaranya adalah tumor, intususepsi, dan proses inflamasi atau iskemik. Beberapa contoh tumor yaitu limfoma, tumor karsinoid dan adenokarsinoma.

Proses inflamasi atau iskemik juga dapat menyebabkan disfungsi otot, striktur lumen, dan membuat masa transit pada usus mengalami gangguan. Ada beberapa penyakit yang bisa memicu lesi instrinsik, yaitu tuberkulosis gastrointestinal, penyakit Crohn, penyakit Hirschsprug, divertikulitis, iskemia, trombositopenia, dan lainnya.

3. Obturasi

Penyebab lainnya adalah obturasi. Salah satu contoh obturasi adalah impaksi tinja. Impaksi tinja terjadi karena beberapa hal seperti konstipasi kronik berat, penggunaan narkotik atau antipsikotik, divertikulitis, dan karsinoma kolon.

Ada pula beberapa hal yang bisa menimbulkan obturasi usus, seperti ileus mekonium, impaksi barium, ileus batu empedu, dan tertelannya benda asing yang biasa terjadi pada anak-anak.

Faktor Risiko

Penyakit dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko obstruksi usus, di antaranya:

  • Bedah perut atau panggul, kondisi yang sering menyebabkan perlengketan sehingga terjadi penyumbatan usus.
  • Penyakit Crohn, kondisi yang dapat menyebabkan dinding usus menebal.
  • Kanker di perut, terutama jika Anda telah menjalani operasi untuk mengangkat tumor perut atau terapi radiasi.

Diagnosis Ileus Obstruktif

Beberapa tindakan diperlukan untuk mendiagnosis penyakit ileus obstruktif. Tindakan tersebut di antaranya seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Beberapa hal tersebut perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis.

1. Anamnesis

Pada diagnosis tahap anamnesis, dokter akan memastikan jenis ileus yang Anda alami adalah ileus obstruktif dan bukan ileus paralitik. Cara mendiagnosisnya adalah dengan menentukan sifat obstruksi, identifikasi lokasi dan gangguan anatomi yang mendasari.

2. Pemeriksaan Fisik

Diagnosis obstruksi usus tahap pemeriksaan fisik bisa dilihat dengan mengamati perilaku pasien, inspeksi abdomen, perkusi abdomen, keberadaan palpasi, dan auskultasi untuk mendengar kebisingan usus.

Pemeriksaan rektal juga terdapat pada tahap pemeriksaan fisik guna mendiagnosis kondisi ini. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kelainan atau massa di daerah pelvik. Jika pada pemeriksaan rektal didapatkan feses pada sarung tangan, maka hal itu mengindikasikan adanya impaksi feses dan kemungkinan ileus obstruktif.

3. Pemeriksaan Penunjang

Setelah pemeriksaan fisik, diperlukan adanya pemeriksaan penunjang yaitu dengan melakukan foto polos abdomen secara radiologis. Pemeriksaan foto polos abdomen bisa menegakkan diagnosis obstruksi usus.

Foto polos abdomen dilakukan dengan dua posisi yaitu mendatar dan tegak sehingga bisa menemukan jenis obstruksi usus tinggi atau rendah. Gambaran radiologi ini berupa distensi usus bagian proksimal, distensi usus dengan multiple air fluid level, dan absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus.

Jenis-Jenis Ileus Obstruktif

Jenis penyakit ileus obstruktif ada yang berdasarkan letak obstruksinya dan ada pula yang berdasarkan jenis sumbatannya.

1. Berdasarkan Letak Obstruksi

  1. Obstruksi usus tinggi. Sumbatannya mengenai usus halus mulai dari gaster hingga ileum terminal.
  2. Obstruksi usus rendah. Sumbatannya mengenai usus besar mulai dari ileum terminal hingga rektum.

2. Berdasarkan Jenis Sumbatan

  1. Obstruksi usus sederhana. Obstruksi tidak disertai penyempitan pembuluh darah.
  2. Obstruksi usus strangulasi. Disertai penyempitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang disertai nekrosis atau gangren.

Pengobatan Ileus Obstruktif

Tujuan utama penanganan obstruksi usus adalah dekompresi bagian yang mengalami
obstruksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah perforasi. Tujuan kedua ileus obstruktif adalah menghilangkan penyebab ileus obstruktif.

Berikut ini adalah tahapan penanganan ileus obstruktif:

1. Perawatan Rumah Sakit

Penanganan obstruksi usus bertujuan untuk resusitasi cairan, elektrolit, dan asam basa. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk tujuan tersebut mencakup pemberian cairan intravena, dekompresi nasogastrik, menyedot bahan yang bisa dimuntahkan, pemberian obat pereda sakit, dan perbaikan pola diet sehat.

2. Tindakan Operasi

Tindakan operasi diperlukan bila kondisi pasien sudah kembali terhidrasi dan organ-organ
vital kembali berfungsi secara memuaskan. Penanganan obstruksi usus komplit dengan operasi harus segera dilakukan karena jika ditunda dapat berakibat fatal.

Komplikasi Ileus Obstruktif

Obstruksi usus yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa, seperti:

  • Kematian Jaringan

Obstruksi usus dapat memotong suplai darah ke bagian usus. Kurangnya darah menyebabkan dinding usus mati. Kematian jaringan dapat menyebabkan robekan (perforasi) di dinding usus dan bisa menyebabkan infeksi.

  • Infeksi

Peritonitis adalah istilah medis untuk infeksi di rongga perut. Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa yang membutuhkan perhatian medis dengan segera.

Baca Juga: Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Pencegahan Ileus Obstruktif

Pilihan gaya hidup sehat adalah cara yang bagus untuk menurunkan risiko penyumbatan usus. Bahkan olahraga tingkat rendah akan membantu menjaga kesehatan usus. Selain itu terdapat banyak produk di pasaran yang bisa membantu menjaga buang air besar teratur, termasuk obat pencahar, dan pelunak feses. Buah lunak seperti buah ara dan buah persik adalah alternatif alami yang bisa dicoba.

Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Konsumsi makanan rendah lemak.
  • Konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan. Buah lunak seperti buah ara dan buah persik adalah alternatif alami yang bisa dicoba.
  • Jangan merokok.
  • Skrining kanker kolorektal setelah usia 50 tahun.
  • Hindari mengangkat beban berat karena bisa meningkatkan tekanan di dalam perut sehingga memaksa bagian usus menonjol keluar.

 

  1. Anonim. Intestinal obstruction. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/intestinal-obstruction/symptoms-causes/syc-20351460. (Diakses pada 17 April 2020).
  2. Bowel Obstruction. https://www.health.harvard.edu/a_to_z/bowel-obstruction-a-to-z. (Diakses pada 17 April 2020).
  3. Crawford, Jamie. 2018. What is bowel obstruction?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324037. (Diakses pada 17 April 2020).
  4. Indrayani, Margaretha Novi. Diagnosis dan Tata Laksana Ileus Obstruktif.  https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/5113/3903. (Diakses pada 22 April 2019).
  5. Leonardo Basa Dairi dkk. Ileus. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63269/017%20.pdf?sequence=. (Diakses pada 22 April 2019).
  6. Muhammad Uhud Pajajaran, dkk. Angka Kejadian, Karakteristik, dan Gambaran Radiologi Foto Polos Abdomen pada Pasien Ileus Obstruktif di Rumah Sakit Al Ihsan Bandung Tahun 2014-2015. Fakultas Kedokteran – Universitas Islam Bandung. http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/download/4753/pdf. (Diakses pada 22 April 2019).
  7. Unand: Tinjauan Pustaka (Ileus Obstruktif). http://scholar.unand.ac.id/38239/2/BAB%20I%20%20fix%20U.pdf. (Diakses pada 22 April 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi