Terbit: 5 October 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Hernia femoralis adalah kondisi ketika usus menembus kanalis femoralis, dinding otot di dekat selangkangan atau paha bagian dalam yang lemah. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Hernia Femoralis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa itu Hernia Femoralis?

Hernia femoralis adalah kondisi di mana usus terdorong keluar tepat di atas garis yang memisahkan perut bawah dan paha atas. Ini dapat terjadi ketika dinding perut atau jaringan di sekitarnya melemah.

Jenis hernia yang tergolong jarang terjadi ini menimbulkan benjolan menyakitkan di selangkangan. Ini terjadi sekitar 2% dari semua hernia dan 6% dari semua hernia selangkangan, 94% lainnya adalah jenis inguinal.

Benjolan bisa muncul saat batuk atau mengejan. Benjolan ini biasanya dapat terdorong kembali ke dalam atau tidak tampak ketika berbaring.

Tanda dan Gejala Hernia Femoralis

Dalam beberapa kasus, tanda dan gejalanya mungkin tidak disadari. Hernia yang berukuran kecil dan sedang sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam kebanyakan kasus, penderitanya bahkan mungkin tidak melihat benjolan yang berukuran kecil.

Hernia yang berukuran besar mungkin lebih terlihat dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Benjolan mungkin terlihat di area selangkangan dekat paha atas. Benjolan bisa menjadi lebih buruk dan dapat menyebabkan rasa sakit ketika berdiri, mengangkat benda berat, atau mengejan.

Jenis hernia ini sering kali terletak sangat dekat dengan tulang pinggul dan pada akhirnya dapat menyebabkan nyeri pinggul.

Dalam kasus yang berat dan darurat medis, kemungkinan usus di dalam hernia tersumbat. Gejala hernia femoralis yang berat, termasuk:

  • Nyeri pangkal paha mendadak
  • Sakit perut yang parah
  • Mual
  • Muntah

Baca Juga: Hernia Inguinalis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala atau diduga menderita hernia femoralis, segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Siapa pun yang mengalami gejala hernia tercekik harus segera menghubungi layanan darurat medis. Langkah ini sangat penting dan mungkin menyelamatkan nyawa.

Begitu pun setelah perbaikan hernia femoralis, penderitanya harus ke dokter jika mengembangkan salah satu dari gejala berikut:

  • Pembengkakan perut.
  • Menggigil.
  • Demam tinggi.
  • Sulit atau nyeri saat buang air kecil.
  • Nyeri hebat yang tidak hilang meski menggunakan obat.
  • Perdarahan terus-menerus atau berat.
  • Mual atau muntah berat.
  • Sesak napas.

Penyebab Hernia Femoralis

Hernia femoralis adalah kondisi yang terjadi akibat usus mendorong titik lemah pada dinding otot di dekat selangkangan atau paha bagian dalam (kanalis femoralis).

Penyebabnya secara pasti mungkin tidak diketahui. Terkadang, anak mungkin dilahirkan dengan dinding otot yang secara struktural lemah di bagian selangkangan.

Jenis hernia ini juga dapat terjadi akibat tekanan atau tekanan berlebih pada kanalis femoralis karena faktor berikut:

  • Buang air kecil atau buang air besar.
  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Mengangkat atau mendorong benda berat.
  • Mengalami batuk yang terus-menerus dan kuat.
  • Melahirkan.
  • Mengalami asites.
  • Menerima dialisis, merupakan pengobatan untuk penyakit ginjal.

Faktor Risiko Hernia Femoralis

Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi daripada yang lain.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko hernia femoralis, termasuk:

  • Jenis Kelamin. Meski kedua jenis kelamin dapat terkena jenis hernia ini, tetapi lebih sering terjadi pada wanita. Ini karena panggul wanita lebih lebar daripada panggul pria.
  • Riwayat keluarga. Orang yang memiliki salah satu anggota keluarga penderita hernia ini memiliki risiko hingga 8 kali lipat.
  • Usia. Hernia jenis ini cenderung terjadi pada orang dewasa daripada pada anak-anak. Jika anak mengembangkannya, biasanya akibat kondisi medis seperti kelainan jaringan ikat.

Diagnosis Hernia Femoralis

Guna membantu memudahkan diagnosis dan menentukan cara mengobati hernia femoralis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba atau menyentuh area yang lembut atau menonjol untuk memastikan penyakit ini. Jika hernia berukuran besar, benjolan kemungkinan besar akan terasa.

Terkadang tidak ada tonjolan yang terlihat pada pemeriksaan fisik, tetapi kemungkinan besar diduga mengalami hernia jenis ini. Kondisi ini memerlukan ultrasonografi (USG) area perut dan selangkangan yang memastikan diagnosis atau menegakkan diagnosis.

Tes pencitraan tersebut dapat menunjukkan adanya kerusakan pada dinding otot dan jaringan yang menonjol.

Baca Juga: Hernia Diafragmatika: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Pengobatan Hernia Femoralis

Ukuran hernia femoralis yang kecil dan tidak menunjukan gejala (asimtomatik) mungkin tidak memerlukan pengobatan khusus. Sebagai cara mengobati hernia femoralis, dokter mungkin akan memantau kondisi untuk melihat apakah gejalanya berkembang seiring waktu.

Jika ukuran benjolan hernia sedang hingga besar memerlukan perbaikan melalui operasi, terutama jika menyebabkan ketidaknyamanan.

Pengobatan hernia dengan pembedahan dilakukan dengan bius total agar pasien tertidur selama prosedur dan tidak dapat merasakan sakit. Pengobatanya dapat dilakukan sebagai operasi terbuka atau laparoskopi.

Prosedur terbuka membutuhkan sayatan yang lebih besar dan waktu pemulihan yang lebih lama. Sedangkan operasi laparoskopi menggunakan tiga hingga empat sayatan berukuran lubang kunci yang meminimalkan kehilangan darah.

Namun, jenis operasi yang dipilih bergantung pada beberapa faktor berikut:

  • Keahlian dokter bedah.
  • Ukuran hernia dan komplikasi yang diantisipasi.
  • Waktu pemulihan yang diantisipasi.

Cara mengobati hernia femoralis dengan operasi laparoskopi lebih sedikit rasa sakit dan jaringan parut dibandingkan operasi terbuka, serta waktu penyembuhan lebih singkat.

Dalam kedua operasi tersebut, ahli bedah akan membuat sayatan di area selangkangan untuk mengakses hernia. Usus atau jaringan lain yang menonjol dari daerah femoralis dikembalikan ke posisi semula. Setelah itu, dokter bedah menjahit kembali lubang tersebut dan memperkuatnya dengan jaring.

Komplikasi Hernia Femoralis

Jika hernia femoralis terjepit (inkarserata), terhalang (obstruksi), atau tercekik (strangulata), ini dapat menyebabkan gejala dan komplikasi tambahan. Hernia tercekik adalah kondisi yang mengancam nyawa dan harus segera membutuhkan pertolongan medis.

  • Hernia inkarserata. Kondisi ini terjadi ketika hernia terjepit di kanalis femoralis dan tidak dapat bergerak kembali ke perut.
  • Hernia obstruksi. Saat hernia dan bagian usus tersumbat, sehingga disebut hernia obstruksi. Kondisi ini dapat menyebabkan obstruksi usus yang menyakitkan.
  • Hernia strangulata. Komplikasi ini muncul ketika hernia menghambat darah mencapai usus. Ini adalah kondisi darurat medis yang dapat berakibat fatal jika tanpa pengobatan.

Gejala komplikasi dari jenis hernia ini, di antaranya:

  • Rasa sakit yang memburuk dan nyeri ekstrem di sekitar hernia secara tiba-tiba.
  • Demam.
  • Mual.
  • Detak jantung cepat.
  • Kulit kemerahan di sekitar benjolan.
  • Muntah.

Jika tidak segera dioperasi, hernia femoralis yang tercekik dapat menyebabkan jaringan usus mati dan membusuk. Hal ini menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa, sehingga perawatan segera diperlukan.

Baca Juga: Hernia Nukleus Pulposus (HNP): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Pencegahan Hernia Femoralis

Pasien yang obesitas mungkin dapat mencegah pembentukan hernia dengan menerapkan program penurunan berat badan yang sehat.

Kondisi seperti batuk kronis, sembelit, dan hipertrofi prostat dapat menyebabkan mengejan saat buang air kecil atau buang air besar, yang juga dianggap memicu pembentukan hernia. Oleh karena itu, kondisi tersebut harus ditangani sebelum perbaikan hernia.

 

  1. Anonim. 2005. Femorocele. http://www.health.am/encyclopedia/more/femorocele/. (Diakses pada 5 Oktober 2020)
  2. Anonim. 2018. Femoral hernia repair. https://www.nhs.uk/conditions/femoral-hernia-repair/. (Diakses pada 5 Oktober 2020)
  3. Anonim. 2018. Femoral Hernia. https://www.healthline.com/health/femoral-hernia. (Diakses pada 5 Oktober 2020)
  4. Leonard, Jayne. 2019. How to tell if you have a femoral hernia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324118. (Diakses pada 5 Oktober 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi