Heatstroke adalah kondisi suhu inti tubuh menjadi sangat panas yakni di atas 400C untuk orang dewasa dan 40,50C untuk anak-anak. Simak penjelasan lengkap mengenai tanda-tanda hingga penanganannya dalam ulasan berikut ini.
Apa itu Heatstroke?
Terpapar sinar matahari dalam waktu lama bisa menyebabkan heatstroke. Kondisi yang disertai dengan perubahan status mental ini terjadi karena kegagalan mekanisme pendinginan tubuh (gagal berkeringat atau gagal melakukan pendinginan evaporatif) saat terpapar panas.
Perlu diketahui, gangguan ini adalah kondisi darurat medis yang harus ditangani dengan segera karena dapat mengacam nyawa.
Gejala Heatstroke
Heatstroke biasanya merupakan perkembangan dari dua gangguan kesehatan lainnya yang terkait, yakni heat cramps dan heat exhaustion. Kedua kondisi tersebut ditandai dengan kram otot, kelelahan, dan produksi keringat yang berlebih.
Seiring timbulnya gejala kram dan kelelahan tubuh, denyut dan pernapasan menjadi cepat; pun diiringi rasa pusing dan sakit kepala. Gejala ini lantas berkembang menjadi heatstroke saat suhu tubuh mencapai 40oC atau lebih dan tubuh berhenti mengeluarkan keringat.
Selain suhu tubuh yang sangat tinggi dan keringat yang tidak keluar, gejala lainnya yang akan dialami adalah sebagai berikut:
- Kulit terasa panas dan kering.
- Kulit memerah.
- Kebingungan.
- Halusinasi.
- Kejang.
- Koma.
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala.
- Jantung berdetak kencang.
- Napas pendek.
Baca Juga: 10 Penyebab Punggung Terasa Panas dan Cara Mengatasinya
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Seperti yang telah disinggung di awal, heatstroke adalah keadaan darurat medis sehingga Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas.
Penanganan medis sedini mungkin bertujuan untuk mempermudah proses pengobatan, selain tentu saja mencegah kondisi ini bertambah buruk dan menimbulkan komplikasi.
Sementara itu, lakukan tips-tips berikut ini selagi menunggu dokter melakukan penanganan medis terhadap Anda:
- Berpindah ke tempat yang teduh.
- Kenakan pakaian berbahan tipis dan tidak panas.
- Dinginkan tubuh dengan medium apa pun seperti air dingin, kain yang sudah direndam air es, ice pack, dan sebagainya. Utamakan untuk mendinginkan bagian-bagian tubuh seperti kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.
Penyebab Heatstroke
Penyebab heatstroke adalah paparan yang berkepanjangan terhadap suhu tinggi atau melakukan aktivitas berat dalam cuaca panas. Kemampuan tubuh untuk mengendalikan suhu inti (berkeringat hingga pendinginan evaporatif) terhambat oleh panas yang ada di sekitar tersebut.
Penyebab lain yang dapat berkontribusi terhadap kondisi ini adalah sebagai berikut:
- Dehidrasi.
- Minum alkohol.
- Efek samping obat tertentu (misalnya menjadi dehidrasi karena obat tersebut membuat peningkatan buang air kecil atau menjadi banyak berkeringat).
- Mengenakan pakaian berlebih atau ketat karena menyebabkan proses pendinginan dengan penguapan alami oleh tubuh mengalami hambatan.
- Terbakar sinar matahari.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang memiliki risiko lebih untuk terkena kondisi ini, di antaranya:
1. Usia
Kemampuan tubuh untuk merespons panas ekstrem bergantung pada kekuatan sistem saraf pusat. Pada usia yang sangat muda, sistem saraf pusat belum berkembang sepenuhnya. Sementara pada orang dewasa di atas 65 tahun, sistem saraf pusat mulai menurun fungsinya.
2. Obat-obatan
Penggunaan obat-obatan juga bisa berisiko menyebabkan Anda mengalami masalah kesehatan ini. Obat-obatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
- Obat penghambat beta (beta-blockers).
- Obat diuretik.
- Obat antidepresan.
Hal ini berlaku apabila Anda kebetulan juga tinggal atau sedang berada di tempat yang bersuhu panas. Oleh sebab itu, berhati-hati apabila hendak mengonsumsi obat-obatan tersebut, terutama jika berada di tempat yang panas.
3. Penyakit
Menderita suatu penyakit dan berada di tempat yang panas, Anda juga berpotensi terkena gangguan medis berbahaya ini. Penyakit yang dimaksud di antaranya:
- Penyakit jantung.
- Gangguan paru-paru.
- Obesitas.
Diagnosis Heatstroke
Diagnosis sendiri dibagi menjadi tiga tahapan pemeriksaan yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
1. Anamnesis
Pertama-tama, dokter akan menggali informasi dari pasien terkait gejala yang dialami, riwayat paparan panas, hingga riwayat penyakit dan gaya hidup.
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap fisik pasien. Pada tahap ini, dokter akan memeriksa suhu inti tubuh pasien dan kondisi kulit. Kondisi ini dapat terlihat dari kulit yang tampak memerah, kering, dan panas ketika disentuh.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tes lain bisa dilakukan untuk memperkuat diagnosis sekaligus mencari tahu apakah kondisi ini sudah berdampak ke organ lain. Beberapa tes tersebut, antara lain:
- Tes kadar elektrolit.
- Tes urine (untuk kerusakan ginjal, kerusakan hati, dan rhabdomyolysis (gangguan otot).
- Rontgen dada, CT Scan, atau MRI (untuk mengidentifikasi kerusakan organ tambahan).
Baca Juga: Mengenal Gelombang Panas dan Bahayanya bagi Kesehatan
Pengobatan Heatstroke
Pengobatan yang pertama dilakukan adalah dengan mendinginkan tubuh. Saat ini, metode pendinginan yang umum dilakukan adalah menyemprotkan pasien dengan air dingin atau menutupi tubuh dengan lembaran kain yang direndam air dingin.
Cara lain yang bisa diterapkan adalah dengan menempelkan kain yang sudah dibasahi air dingin atau bungkusan es (ice pack) di kepala, leher, ketiak, dan selangkangan.
Pada beberapa kasus, dokter juga akan memberikan sejumlah obat-obatan seperti:
- Obat antikejang.
- Obat benzodiazepine.
- Aspirin.
- Acetaminophen
Komplikasi yang Bisa Terjadi
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat berujung pada sejumlah komplikasi, yaitu:
- Kejang.
- Koma.
- Kerusakan organ internal.
- Kerusakan atau kematian janin.
- Kematian.
Pencegahan Heatstroke
Berikut adalah sejumlah tips atau cara mencegah heatstroke yang bisa Anda terapkan:
- Gunakan pakaian yang ringan, tipis, dan longgar.
- Banyak minum air putih.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Membatasi paparan sinar matahari.
- Hindari aktivitas berat di wilayah yang sangat panas.
- Beberapa obat (diuretik, stimulan, obat penenang) dapat meningkatkan risiko. Tanyakan kepada apoteker atau dokter untuk mengetahui apakah Anda berisiko mengalami kondisi ini pasca mengonsumsi obat-obat tersebut.
- Jika merasa kram otot atau merasa lemah, segera hentikan aktivitas dan biarkan tubuh melakukan mekanisme pendinginan.
- Jika bepergian atau pindah ke iklim yang panas, batasi aktivitas di luar ruangan selama beberapa hari atau lebih jika memiliki faktor risiko.
- Anonim. Heatstroke. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-stroke/symptoms-causes/syc-20353581. (Diakses pada 14 Agustus 2020)
- Anonim. Heat Stroke: Symptoms and Treatment. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/heat-stroke-symptoms-and-treatment. (Diakses pada 14 Agustus 2020)
- Anonim. Heat Stroke (Hyperthermia). https://www.health.harvard.edu/a_to_z/heat-stroke-hyperthermia-a-to-z. (Diakses pada 14 Agustus 2020)