Terbit: 19 August 2020 | Diperbarui: 25 February 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Fetal alcohol syndrome atau sindrom alkohol janin adalah suatu kondisi pada anak yang diakibatkan oleh paparan alkohol selama hamil. Sindrom ini menyebabkan kerusakan otak dan masalah pertumbuhan, meski begitu masalah yang dihadapi satu anak dengan anak lainnya bisa berbeda-beda. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Fetal Alcohol Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Apa Itu Fetal Alcohol Syndrome?

Jika seorang wanita mengonsumsi alkohol selama kehamilan, hal itu dapat membahayakan kondisi kesehatan janin yang sedang dikandungnya. Saat dilahirkan, seorang anak bisa memiliki masalah pada mental atau fisik, kondisi inilah yang disebut fetal alcohol syndrome.

Perlu diketahui, alkohol yang dikonsumsi saat hamil bisa merusak sel-sel di otak, sumsum tulang belakang, atau bagian tubuh lain dari janin. Sementara bayi yang bertahan hidup mungkin mengalami masalah kesehatan seumur hidupnya. Kondisi terparahnya, hal ini bisa menyebabkan keguguran.

Gejala Fetal Alcohol Syndrome

Tanda dan gejala sindrom alkohol janin mungkin termasuk campuran cacat fisik dan cacat intelektual. Berikut beberapa ciri-ciri yang bisa Anda kenali, di antaranya:

1. Cacat fisik

  • Memiliki wajah yang khas, termasuk mata kecil, bibir atas sangat tipis, hidung pendek ke atas, dan permukaan kulit halus di antara hidung dan bibir atas.
  • Cacat sendi, tungkai, dan jari.
  • Pertumbuhan fisik yang lambat sebelum dan sesudah lahir.
  • Masalah penglihatan.
  • Masalah pendengaran.
  • Lingkar kepala dan ukuran otak yang kecil.
  • Cacat jantung dan masalah dengan ginjal serta tulang.

2. Masalah otak dan sistem saraf pusat

  • Koordinasi atau keseimbangan yang buruk.
  • Kecacatan intelektual, gangguan belajar, dan perkembangan yang tertunda.
  • Memori yang buruk.
  • Masalah dengan perhatian dan pemrosesan informasi.
  • Kesulitan dengan penalaran dan pemecahan masalah.
  • Kesulitan mengidentifikasi konsekuensi dari pilihan yang diambil.
  • Keterampilan penilaian yang buruk.
  • Hiperaktif.
  • Suasana hati berubah dengan cepat.

3. Masalah sosial dan perilaku

  • Sulit belajar di sekolah.
  • Sulit bergaul dengan orang lain.
  • Keterampilan sosial yang buruk.
  • Kesulitan beradaptasi untuk mengubah atau beralih dari satu tugas ke tugas lainnya.
  • Masalah dengan perilaku dan kontrol impuls.
  • Konsep waktu yang buruk.
  • Kesulitan merencanakan atau bekerja menuju tujuan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika Anda sedang hamil dan tidak dapat berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, minta bantuan dari dokter kandungan atau ahli kesehatan jiwa. Diagnosis dini dapat membantu mengurangi risiko masalah jangka panjang untuk anak-anak dengan fetal alcohol syndrome. Jangan menunggu masalah muncul baru Anda mencari bantuan.

Penyebab Fetal Alcohol Syndrome

Tubuh janin yang sedang berkembang tidak bisa memproses alkohol seperti orang dewasa. Alkohol dapat mencegah nutrisi dan oksigen yang cukup untuk mencapai organ vital janin.

Kerusakan bisa terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan ketika seorang wanita mungkin belum tahu bahwa dirinya hamil. Risiko bisa meningkat jika sang ibu adalah peminum berat.

Menurut banyak penelitian, penggunaan alkohol tampaknya paling berbahaya selama tiga bulan pertama kehamilan. Sementara menurut American Academy of Pediatrics, konsumsi alkohol kapan saja selama kehamilan bisa berbahaya.

Faktor Risiko Fetal Alcohol Syndrome

Semakin banyak alkohol yang Anda minum selama kehamilan, semakin besar kemungkinan terjadinya masalah pada bayi. Tidak diketahui jumlah konsumsi alkohol yang aman selama kehamilan. Anda dapat membahayakan janin bahkan sebelum menyadari bahwa Anda hamil. Oleh karena itu, jangan minum alkohol jika:

  • Sedang hamil.
  • Berpikir mungkin sedang hamil.
  • Mencoba untuk hamil.

Diagnosis Fetal Alcohol Syndrome

Pada dasarnya tidak ada tes laboratorium yang dapat membuktikan bahwa seorang anak menderita sindrom ini. Diagnosis yang bisa dilakukan adalah melihat fitur wajah yang tidak biasa, tinggi badan, berat badan, ukuran kepala, masalah perhatian, dan koordinasi yang buruk. Selain itu, dokter juga pasti akan menanyai apakah Anda mengonsumsi alkohol saat hamil.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak menjadi lebih baik ketika mereka:

  • Didiagnosis sebelum usia 6 tahun.
  • Berada di lingkungan yang penuh kasih sayang selama tahun-tahun sekolah.
  • Tidak melihat adegan kekerasan.
  • Mendapatkan pendidikan dan layanan sosial khusus.

Pengobatan Fetal Alcohol Syndrome

Tidak ada obat atau perawatan khusus untuk sindrom alkohol janin. Cacat fisik dan gangguan mental biasanya berlangsung seumur hidup. Namun, perawatan dini dapat membantu mengurangi efeknya dan dapat mencegah beberapa kecacatan sekunder. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan mungkin melibatkan:

  • Pengajar khusus, terapis wicara, psikolog, terapis fisik dan okupasi.
  • Pengobatan untuk membantu mengatasi beberapa gejala.
  • Perawatan medis untuk masalah kesehatan, seperti masalah penglihatan atau kelainan jantung.
  • Pelatihan keterampilan hidup.
  • Konseling bermanfaat bagi orang tua dalam menghadapi masalah perilaku anak.

Perlu diketahui, meski tidak ada obat khusus untuk menangani fetal alcohol syndrome. Akan tetapi obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala. Beberapa obat tersebut, antara lain:

  • Antidepresan untuk mengatasi masalah mood, gangguan tidur, agresi, dan masalah di sekolah.
  • Obat antikecemasan.
  • Stimulan untuk mengatasi masalah perilaku seperti hiperaktif, kesulitan berkonsentrasi, dan kontrol impuls yang buruk.
  • Neuroleptik digunakan untuk menangani masalah perilaku serta agresi dan kecemasan.

Seorang anak dengan kondisi ini perlu diawasi dengan ketat untuk melihat apakah pengobatannya perlu disesuaikan.

Komplikasi Fetal Alcohol Syndrome

Sindrom ini dapat menyebabkan masalah perilaku di kemudian hari. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:

  • Depresi, kecemasan, gangguan makan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
  • Perilaku seksual yang menyimpang.
  • Ketidakmampuan untuk tetap bersekolah atau menyelesaikan sekolah.
  • Masalah dengan pekerjaan.
  • Mengalami attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Masalah perilaku seperti agresi, pelanggaran hukum, dan perilaku sosial yang tidak pantas.
  • Kematian mendadak karena bunuh diri atau kecelakaan.

Pencegahan Fetal Alcohol Syndrome

Kondisi ini adalah sesuatu yang dapat dicegah sepenuhnya jika seorang wanita tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Beberapa langkah lainnya yang baik untuk dilakukan, di antaranya:

  • Jangan minum alkohol jika Anda sedang mencoba hamil. Jika belum berhenti minum, berhentilah segera setelah Anda tahu Anda hamil atau jika Anda berpikir Anda mungkin hamil. Tidak ada kata terlambat untuk berhenti minum selama kehamilan, tetapi semakin cepat berhenti, semakin baik untuk bayi Anda.
  • Pertimbangkan untuk berhenti minum alkohol selama masa subur jika Anda aktif secara seksual dan melakukan hubungan seks tanpa kondom. Banyak kehamilan yang tidak direncanakan dan kerusakan dapat terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan.
  • Jika Anda memiliki kecanduan alkohol, dapatkan bantuan sebelum hamil. Bantuan dari profesional kesehatan jiwa diperlukan untuk menentukan tingkat ketergantungan pada alkohol dan untuk mengembangkan rencana perawatan.

 

  1. Anonim. Fetal alcohol syndrome. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/fetal-alcohol-syndrome/symptoms-causes/syc-20352901. (Diakses pada 19 Agustus 2020).
  2. Anonim. Fetal Alcohol Syndrome. https://www.webmd.com/baby/fetal-alcohol-syndrome#1. (Diakses pada 19 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi