Terbit: 24 November 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Faltering growth atau gagal tumbuh, adalah kondisi ketika anak tidak bertambah berat badan sesuai usianya. Hal ini membuat kekhawatiran bagi orang tua. Selengkapnya kenali ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengatasinya dalam penjelasan berikut ini.

Faltering Growth (Gagal Tumbuh): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Apa Itu Faltering Growth?

Faltering growth adalah istilah yang digunakan ketika bayi dan anak mengalami keterlambatan kenaikan berat badan sesuai usia dan jenis kelamin anak. Pertumbuhan anak mungkin lambat atau dalam beberapa kasus, anak mungkin kehilangan berat badan.

Pemantauan berat dan tinggi bayi dicatat dalam grafik pertumbuhan di buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dari Kementerian Kesehatan RI dan grafik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Peningkatan berat badan, panjang, dan lingkar kepala bayi diukur dalam percentil, menandai tingkat rata-rata pertumbuhan bayi. Gangguan pertumbuhan biasanya menandakan bayi telah turun dua atau lebih centil pada grafik pertumbuhan.

Tanda dan Gejala Faltering Growth

Gejala utamanya dapat dikenali pada berat badan rata-rata anak seusianya. Beriktu ini gejala gangguan prtumbuhan anak yang dapat orang tua kenali:

  • Kenaikan berat badan yang lambat.
  • Tidak mengalami penambahan berat badan.
  • Penurunan berat badan.

Berat badan bayi dapat dipantau melalui pemeriksaan rutin ke dokter, sehingga gangguan pertumbuhan biasanya diketahui dengan cepat.

Dalam beberapa hari pertama kelahiran, normal bagi bayi untuk kehilangan berat badan. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan penyesuaian cairan tubuh. Ketika pola makan terbentuk, bayi kemudian akan mengalami kenaikan berat secara perlahan, dengan sebagian besar bayi mendapatkan kembali berat lahirnya dalam tiga minggu.

Namun, apabila bayi kehilangan 10% dari berat lahirnya, ini memerlukan pemeriksaan, termasuk penilaian klinis dan pengamatan pemberian makan.

Penyebab Faltering Growth

Ppenurunan berat badan biasanya menandakan bayi memerlukan sedikit lebih banyak minum, atau makan, tergantung pada usianya.

Berikut ini faktor yang memicu gangguan pertumbuhan pada anak:

  • Masalah makan. Jika ibu menyusui, bayi mungkin tidak menyusu cukup lama. Jika Bunda memberi susu formula, bayi mungkin membutuhkan makanan yang lebih banyak. Pada bayi berusia 6 bulan ke atas, mungkin akan mengalami kesulitan menyapihnya.
  • Penyakit ringan. Bayi kehilangan nafsu makannya ketika tidak sehat, sama seperti orang dewasa.
  • Gangguan pencernaan. Ini termasuk refluks, menyebabkan muntah, yang dapat membuat bayi berhenti makan.
  • Infeksi pada sistem pernapasan. Mengalami infeksi di mulut atau tenggorokan bayi dapat menyebabkan menyusu terasa menyakitkan.
  • Muntah atau diare. Kondisi ini disebabkan oleh suatu penyakit atau alergi susu sapi atau alergi makanan.
  • Kekurangan asupan makanan. Bayi yang mengalami gangguan pertumbuhan dapat terjadi akibat tidak cukup asupan makanan pada waktu makan.

Selain itu, ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab faltering growth, berikut di antaranya:

  • Kelainan bawaan

Beberapa bayi dengan kondisi fisik tertentu cenderung mengalami gangguan pertumbuhan. Misalnya, jika bayi memiliki bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing, sehingga lebih sulit untuk menyusu daripada bayi lainnya.

  • Jadwal makan yang buruk

Dalam beberapa kasus, masalah hubungan dalam keluarga bisa memengaruhi kebiasaan makan. Contohnya, jika waktu makan tidak teratur atau ada kekhawatiran terhadap kecukupan uang untuk makan dan susu bayi.

  • Kaitan antara postnatal depression dengan faltering growth

Terkadang ada kaitan antara postnatal depression (PND) pada ibu dan faltering growth pada bayi. PND dapat mempersulit ibu untuk terikat secara emosional dengan bayi, yang berarti lebih sulit menemukan isyarat bahwa bayi sedang lapar. Jika merasakan hal ini, penting untuk mendapatkan pertolongan. Cobalah temui dokter umum yang dapat membantu mengatasinya.

  • Penyakit serius

Meskipun jarang terjadi, gangguan pertumbuhan adalah tanda bahwa bayi memiliki penyakit mendasar yang lebih serius. Inilah salah satu alasan mengapa dokter ingin mengetahui penyebabnya.

Baca Juga: 10 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Cara Mengatasi Faltering Growth

Sebelum memberi nasihat tentang cara merawatnya, dokter umum akan mencari dan menemukan penyebab gangguan pertumbuhan pada bayi. Dokter mungkin bekerja sama untuk membantu orang tua dalam kondisi ini.

Dokter mungkin juga meminta untuk mengawasi Bunda memberi makan bayi, untuk melihat apakah ia dapat menemukan masalah yang mudah diatasi. Misalnya, mungkin bayi tidak cukup minum susu.

Dokter mungkin meminta Bunda untuk mengisi buku harian makan anak selama tiga hari. Ia akan meminta Bunda menuliskan jawaban atas beberapa pertanyaan berikut:

  • Seberapa sering Bunda menyusui atau memberi susu botol kepada bayi, baik dengan ASI perah atau susu formula?
  • Jika memberi susu formula, berapa banyak susu formula yang Bunda berikan kepada bayi?
  • Jika bayi cukup besar untuk makan makanan padat, makanan apa yang diberikan, seberapa banyak dan seberapa sering?
  • Bagaimana bayi berperilaku ketika Bunda memberinya makan. Contohnya, apakah bayi mudah tersinggung atau tidak tertarik.

Berikut ini beberapa perawatan untuk faltering growth:

1. Perawatan untuk bayi yang diberi ASI

Perawatannya dengan menyusui bayi lebih sering atau lebih lama untuk meningkatkan suplai ASI. Bunda mungkin memerlukan bantuan untuk menempelkan bayi ke payudara. Bunda dapat mencoba memeras ASI untuk meningkatkan suplai ASI di antara menyusui.

Dokter mungkin menganjurkan Bunda untuk menghubungi konsultan laktasi. Ini adalah pendukung menyusui yang terlatih khusus yang membantu Bunda dan bayi Anda belajar menyusui dengan nyaman dan efektif.

2. Perawatan untuk bayi yang diberi susu formula

Bunda mungkin perlu menyesuaikan cara menyiapkan susu formula untuk bayi. Mungkin perlu memberi makanan yang lebih besar, atau memberi makan lebih sering. Ini bisa dengan cara membangunkan bayi setidaknya setiap tiga jam untuk memberinya makan, guna memastikan bayi mendapatkan kalori yang cukup.

Jika tips ini dengan susu formula biasa tidak membantu, Bunda mungkin perlu memberinya formula khusus berkalori tinggi. Dokter mungkin juga merujuk bayi ke ahli gizi anak untuk perawatan lebih lanjut.

Baca Juga: 6 Resep Makanan Anak 1 Tahun untuk Optimalkan Pertumbuhannya

3. Perawatan untuk bayi yang makan makanan padat

Dokter dapat memberi Bunda banyak dukungan dan dorongan jika tidak yakin mengapa berat badan si kecil tidak bertambah seperti yang seharusnya. Mungkin dokter akan menyarankan cara membuat waktu makan lebih mudah dan lebih menyenangkan bagi bunda dan anak, misalnya berikut:

  • Memiliki rutinitas makan. Makanlah bersama dengan bayi pada waktu yang sudah ditentukan, sehingga bayi terbiasa dengan jadwal atau waktu makan.
  • Letakkan bayi di kursi tinggi. Cara ini membuat bayi lebih mudah untuk menikmati makanan di depannya.
  • Mematikan elektronik. Ini termasuk televisi, radio, dan perangkat digital lainnya. Sebaiknya perangkat elektronik ini dimatikan pada waktu makan, sehingga bayi fokus untuk menyantap makanannya.
  • Mempelajari isyarat lapar pada bayi. Jika belum mengenali isyarat yang ditunjukan pada bayi, terutama dal hal makan, pelajarilah isyarat bayi ketika merasa lapar. Ini akan sangat membantu Bunda untuk memberi makan si Kecil.
  • Membiasakan anak mengenali makanan baru. Meskipun bayi cenderung bermain dengan makanan daripada memakannya. Tetapi ‘menjelajahi’ makanan adalah cara bayi terbiasa dengan tekstur dan jenis makanan baru.
  • Berikan makanan berkalori tinggi. Bunda dapat memilih makanan yang mengandung banyak kalori dan sehat untuk si kecil. Contoh makan berkalori tinggi yang baik untuk bayi, termasuk daging segar tanpa lemak, keju, dan alpukat.

Itulah pembahasan tentang apa itu faltering growth. Orang tua harus memantau perkembangan anak dan melakukan cek kesehatan rutin ke dokter, Puskesmas, atau Posyandu terdekat untuk memastikan anak sehat dan mendapat perawatan dengan cepat bila mengalami gejala penyakit tertentu.

 

  1. Anoim. Tanpa Tahun. Faltering growth. https://www.topdoctors.co.uk/medical-dictionary/faltering-growth# (Diakses pada 24 November 2021)
  2. Anonim. 2021. Faltering growth. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/747 (Diakses pada 24 November 2021)
  3. Thomas, Chess. 2018. Faltering growth in babies. https://www.babycentre.co.uk/a1621/faltering-growth-in-babies (Diakses pada 24 November 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi