DokterSehat.Com – Normalnya kalau seseorang sedang makan, tubuh akan melakukan penghancuran. Setelah hancur di mulut lalu dihancurkan dengan enzim di lambung, makanan akan masuk ke usus kecil. Nah, di usus kecil inilah sari makanan yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap dan mulai diedarkan ke seluruh tubuh. Sayangnya proses penyerapan ini bisa mengalami gangguan
Mengenal diabetic gastroparesis
Gastroparesis sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja yang tidak memiliki diabetes. Namun, mereka yang mengalami diabetes akan lebih mudah mengalami penyakit ini karena kita tahu kalau diabetes bisa menyebabkan masalah pada saraf. Nah, saraf yang ada di sekitar usus kecil juga terdampak sehingga pergerakan makanan tidak berjalan dengan lancar.
Diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 sama-sama menyebabkan masalah ini. Kalau saraf mengalami gangguan atau rusak, kemungkinan besar bisa menyebabkan gangguan pergerakan. Pergerakan akan menjadi sangat lambat dan mengganggu pengosongan lambung.
Tanda diabetic gastroparesis
Anda bisa tahu apakah tubuh sedang mengalami diabetic gastroparesis atau tidak dengan mengamati beberapa tanda di bawah ini. Tanda bisa muncul semuanya atau sebagian saja.
- Muntah setelah makan atau beberapa jam saat makanan akan diserap. Semua makanan yang belum terserap dan tidak bisa masuk ke usus kecil, akan kembali keluar.
- Mengalami heartburn atau rasa panas di dada. Kondisi ini akan terjadi berkali-kali.
- Mudah mengalami kenyang meski hanya makan sedikit saja. Akhirnya makanan tidak dihabiskan meski sebenarnya Anda masih butuh kalori.
- Mengalami penurunan nafsu makan secara berlebihan. Anda yang awalnya masih doyan makan akan mendadak malas untuk makan.
- Penurunan berat badan yang cukup cepat padahal Anda tidak sedang diet dan porsi makan tetap sama.
- Perut akan sering mengalami kembung dan keras saat disentuh.
- Cairan lambung yang berlebihan bisa saja naik dan memicu perasaan tidak nyaman lainnya.
- Perut akan mengalami kaku dan kram.
- Gula darah akan sedikit susah untuk dikendalikan. Padahal gula darah yang berlebihan memicu kondisi diabetes jadi parah atau kambuh.
Faktor risiko diabetic gastroparesis
Semua orang bisa mengalami gastroparesis, tapi hanya beberapa orang yang bisa mengalami diabetic gastroparesis. Nah, faktor risiko apa saja yang menyebabkan seseorang mudah mengalami masalah pada penyaluran makanan ini ke usus kecil, berikut selengkapnya.
- Memiliki diabetes tipe 1 baik baru saja mengalaminya atau sudah lama.
- Seseorang dengan diabetes tipe 2 yang sudah mengalami penyakit ini selama 10 tahun. Semakin lama diabetes tipe 2 terjadi pada tubuh dan agak susah dikendalikan, kemungkinan terjadi kerusakan pada sistem saraf di saluran cerna akan mengalami penurunan yang sangat cepat.
- Memiliki masalah tubuh berupa penyakit autoimun. Beberapa penyakit autoimun seperti Multiple Sclerosis bisa menyerang saraf dan juga sistem cerna. Kondisi seperti sembelit hingga diare berkali-kali bisa terjadi dengan mudah termasuk diabetic gastroparesis.
- Pernah memiliki riwayat operasi atau pembedahan yang berhubungan dengan usus dan lambung. Operasi memiliki kemungkinan merusak saraf di saluran cerna kalau tidak dilakukan dengan benar.
- Menjadi seorang wanita. Risiko mengalami diabetic gastroparesis pada wanita jauh lebih besar pada pria.
- Pernah mengalami kanker dan menjalani perawatan seperti radiasi atau sejenisnya di sekitar dada dan perut. Radiasi akan menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian tubuh termasuk di dalamnya sistem saraf di usus.
Komplikasi diabetic gastroparesis
Komplikasi yang disebabkan oleh diabetic gastroparesis ada cukup banyak dan kemungkinan besar bisa memicu masalah pada penderita diabetes khususnya dalam pengobatan. Berikut beberapa hal akan terjadi kalau diabetic gastroparesis tidak segera diatasi.
- Semakin susah mengontrol gula darah. Meski sudah hati-hati kemungkinan besar, gula darah bisa meningkat dengan sangat cepat.
- Perut akan sering nyeri karena makanan tidak bisa segera diserap dan feses dibuang. Namun, pada kondisi khusus, perut juga bisa cepat kosong meski makanan tidak diserap nutrisinya.
- Kesulitan melakukan injeksi insulin pada tubuh. Kesulitan ini menyebabkan Anda jadi sering salah waktu dan insulin yang disuntikkan jadi tidak bekerja dengan maksimal.
- Mengalami kerusakan pada ginjal akibat gula darah tidak bisa dikendali dengan baik.
- Kerusakan pada mata seperti katarak sehingga penglihatan tidak bisa dilakukan dengan baik.
- Gangguan pada jantung.
- Komplikasi pada kaki kalau terjadi luka. Komplikasi ini bisa menyebabkan masalah yang sangat besar seperti amputasi.
- Kerusakan sistem saraf di beberapa bagian tubuh termasuk di kemaluan.
- Malnutrisi karena makanan yang sudah dicerna susah diserap nutrisinya. Akibat masalah ini tubuh selalu kekurangan kalori setiap harinya.
- Muncul bezoars atau kumpulan makanan yang tidak diserap dalam jumlah banyak. Kondisi ini menyebabkan nyeri hebat di perut.
- Elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang.
- Inflamasi di saluran pencernaan termasuk di area atas sehingga gangguan mengunyah dan menelan bisa saja terjadi.
Penanganan diabetic gastroparesis
Level gula darah dan kapan saja penggunaan insulin adalah hal krusial bagi penderita diabetes apalagi ditambah gangguan diabetic gastroparesis. Cara terbaik mengatasi masalah ini adalah dengan:
- Penggantian waktu dan dosis insulin.
- Menggunakan obat oral untuk mencegah terjadinya masalah mual berlebihan dan melancarkan kerja otot di usus.
- Mengubah gaya hidup khususnya pola makan. Makan dalam jumlah kecil, tapi lebih sering. Jauhi makanan berserat tinggi. Makan sayuran matang, jauhi alkohol dan minuman soda. Selain makanan ini Anda boleh mengonsumsi dalam jumlah terbatas.
Inilah sedikit ulasan tentang diabetic gastroparesis. Kalau Anda mengalami diabetes dan merasa sering terjadi masalah pencernaan seperti kembung. Ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Bisa jadi tubuh sedang mengalami diabetic gastroparesis dan Anda harus segera mengatasinya.