Argyria adalah kondisi kulit tampak biru atau abu-abu akibat terpapar perak dalam waktu yang lama. Simak penjelasan selengkapnya, mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pencegahannya berikut ini!
Apa itu Argyria?
Argyria adalah suatu kondisi yang membuat kulit menjadi biru atau abu-abu. Kondisi ini terjadi ketika tubuh terpapar perak dalam dosis banyak atau terpapar terlalu lama dengan sedikit perak. Meskipun jarang terjadi dan tidak mengancam jiwa, tetapi kondisi ini dapat berdampak serius pada hidup.
Tidak hanya dapat mengubah warna kulit, perak juga mengubah warna mata, organ dalam, kuku, dan gusi menjadi biru keabu-abuan, terutama di area tubuh yang terpapar sinar matahari. Perubahan warna kulit bahkan bersifat permanen.
Tanda dan Gejala Argyria
Paparan kronis atau berlebihan dari produk yang mengandung perak dapat menimbulkan perubahan warna yang tidak dapat diubah di kulit, seperti biru dan abu-abu.
Beberapa bagian tubuh yang menjadi warna biru atau abu-abu, termasuk:
- Kulit.
- Bibir.
- Gusi.
- Dasar kuku.
- Saluran hidung.
- Organ dalam.
- Selaput mata.
Setelah kulit berubah warna, ini bersifat permanen. Belum ada cara yang diketahui dapat menghilangkan penumpukan perak dari jaringan yang terkena.
Argyria dan Paparan Sinar Matahari
Perubahan warna biru atau abu-abu pada kulit sangat menonjol di bagian yang terpapar sinar matahari. Hal ini perkirakan akibat reaksi fotokimia yang serupa dengan yang terlihat pada fotografi hitam putih.
Area kulit yang terpapar sinar matahari dapat berubah menjadi biru atau abu-abu yang jauh lebih gelap daripada yang terlindung dari paparan sinar matahari.
Penyebab Argyria
Seseorang kemungkinan dapat terkena kondisi jika mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung perak, menggunakan obat-obatan seperti obat tetes mata atau semprotan hidung yang mengandung perak, atau bekerja di tempat dengan udara yang terpapar partikel perak.
Ketika menelan perak secara tidak sengaja, ini dapat menimbulkan korosi pada asam lambung dan berubah menjadi garam perak, yang dapat beredar melalui aliran darah dan berakhir di kulit. Perak juga bisa masuk ke tubuh melalui kulit, dan selaput lendir.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan argyria:
1. Koloid perak
Koloid perak adalah suplemen makanan yang dapat menyebabkan kulit biru atau abu-abu. Suplemen ini terdiri dari partikel perak kecil dalam cairan.
Produsen produk ini mungkin mengklaim dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengobati kanker, HIV dan AIDS, herpes zoster, herpes, dan gangguan mata, tetapi penelitian ilmiah tidak mendukungnya.
Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa obat dan suplemen yang dijual bebas dengan kandungan koloid perak atau garam perak tidak aman dan efektif. Perak tidak memberikan manfaat ketika ditelan dan tidak penting bagi tubuh manusia.
2. Beberapa obat
Jika mengonsumsi obat yang mengandung perak dalam waktu yang lama, kemungkinan dapat menyebabkan kulit biru atau abu-abu. Untungnya, obat-obatan ini tidak digunakan lagi sebanyak dulu.
Kegunaan perak berikut telah terbukti menyebabkan argyria:
- Perak nitrat digunakan untuk mengobati gusi berdarah dan varises.
- Krim sulfadiazin perak untuk mencegah infeksi pada luka dan luka bakar.
- Perak asetat digunakan dalam obat pelega tenggorokan dan produk lain untuk membantu berhenti merokok.
- Protein koloid perak digunakan dalam obat tetes mata.
3. Tempat kerja
Orang yang bekerja dengan paparan perak dalam waktu yang lama berisiko terkena argyria. Jika bekerja di pertambangan, pemrosesan, atau manufaktur perak, atau bidang lain yang menyebabkan sering terpapar perak, mungkin dapat menghirup partikel perak atau partikel ini tersangkut di kulit.
4. Penyebab lainnya
Ada kemungkinan bahwa gen beberapa pada orang membuatnya lebih rentan terkena argyria. Bahkan ada kasus langka penyakit ini yang disebabkan oleh jarum akupunktur berlapis perak, anting-anting perak, dan potongan gigi berlapis perak.
Faktor yang Meningkatkan Keparahan Argyria
Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi tingkat keparahan penyakit ini, meliputi:
- Tingkat keperakan di tubuh. Semakin tinggi lapisannya, semakin menonjol perubahan warna pada kulit.
Paparan sinar matahari. Area tubuh yang terpapar akan lebih gelap. - Waktu. Semakin lama waktu terpapar perak, argyria syndrome menjadi lebih signifikan.
Baca Juga: Grey Baby Syndrome: Definisi, Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll
Diagnosis Argyria
Dokter atau tenaga medis dapat mengambil sampel urine, darah, dan tinja pasien untuk mengidentifikasi paparan perak baru-baru ini selama seminggu terakhir.
Biopsi mungkin juga akan dilakukan untuk memastikan diagnosis tersebut. Kemudian sedikit jaringan diambil dari kulit dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari pigmentasi biru atau abu-abu.
Kondisi lain juga dapat menyebabkan perubahan warna biru atau abu-abu pada kulit yang perlu dikesampingkan oleh dokter, seperti hemokromatosis, chrysiasis, dan ochronosis eksogen.
Pengobatan Argyria
Perubahan warna pada kulit akibat paparan perak tidak akan bisa hilang. Namun, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengurangi keparahan kondisi ini, termasuk:
- Menggunakan tabir surya bisa membantu mencegah warna kulit menjadi gelap.
- Riasan membantu menyembunyikan efek penyakit ini pada kulit.
- Menggunakan perawatan hidrokuinon sekitar 5% pada kulit dapat mengurangi jumlah perak di kulit dan akan membuatnya terlihat lebih baik.
- Terapi laser dapat membantu mengobati argyria syndrome.
Komplikasi Argyria
Argyria adalah kondisi kosmetik dan tidak dianggap berbahaya bagi kesehatan. Namun, ini bersifat permanen. Perubahan warna kulit yang signifikan dapat menyebabkan penderitanya merasakan gejala depresi, kecemasan, atau menarik diri dari pergaulan. Hal ini memiliki dampak besar pada kualitas hidup seseorang.
Kebanyakan orang dengan kondisi ini tidak melihat adanya efek kesehatan yang merugikan sebagai akibat dari kondisinya. Namun, dalam kondisi yang jarang terjadi, koloid perak juga berpotensi menyebabkan komplikasi lain saat tertelan, termasuk:
- Berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan tertentu. Ini berisiko mengurangi efektivitas obat, meningkatkan efek samping, dan menghambat hati berfungsi dengan baik.
- Agranulositosis, merupakan kondisi langka di mana sumsum tulang tidak menghasilkan cukup jenis sel darah putih tertentu.
- Edema pleura, kondisi ini adalah kelebihan cairan di paru-paru.
- Kejang.
- Kelemahan otot.
- Vertigo.
- Masalah dengan penglihatan dan rasa.
- Kemungkinan gangguan pada ginjal, hati, sistem saraf, dan darah.
Pencegahan Argyria
Jika khawatir tentang paparan perak yang berlebihan atau dalam jangka panjang, ada tindakan pencegahan yang bisa Anda lakukan, berikut di antaranya:
- Jika bekerja bersentuhan dengan perak, gunakanlah pakaian pelindung dan kacamata untuk mencegah paparan.
- Hati-hati ketika memilih suplemen makanan atau obat dan periksa apakah mengandung bahan untuk koloid perak.
- Hindari penggunaan kosmetik yang mengandung perak.
- Menggunakan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari tinggi dan batasi paparan sinar matahari.
- Charlotte, Lillis. 2019. What is argyria?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325581. (Diakses pada 2 Desember 2021).
- Massy, Helen. 2021. What Is Argyria?. https://www.verywellhealth.com/argyria-5092121. (Diakses pada 2 Desember 2021).
- Pietrangelo, Ann. 2019. Everything You Should Know About Argyria. https://www.healthline.com/health/argyria-cure. (Diakses pada 2 Desember 2021).
- Sherwood, Alison. 2020. What Is Argyria?. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/argyria-overview. (Diakses pada 2 Desember 2021).