Terbit: 20 February 2019 | Diperbarui: 26 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Peditox obat apa? Peditox adalalah obat pembasmi kutu rambut dengan kandungan bahan aktif Permethrin. Obat Permethrin masuk ke dalam golongan antiparasitik yang digunakan untuk mengatasi infeksi parasit yang menyebabkan gangguan kulit pada manusia.

Peditox: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Cara kerja kandungan bahan aktif Peditox adalah menghancurkan sel parasit sehingga kutu akan mati dan terlunya tidak dapat menetas. Ketahui lebih lanjut tentang manfaat, dosis, cara menggunakan peditox, efek samping, interaksi obat, dan hal lain tentang peditox obat kutu!

Manfaat Peditox

Manfaat Peditox adalah untuk mengatasi kutu rambut. Kutu rambut adalah parasit yang menyerang dan menginfeksi kulit kepala manusia. Kutu hidup di rambut dan kulit kepala manusia dan dapat menghisap darah. Hal ini lah yang membuat kutu menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu.

Jika terus digaruk, maka kulit kepala bisa terluka dan mengalami iritasi. Perkembangan kutu sangat cepat. Meskipun ukurannya sangat kecil, hanya sekitar seukuran wijen untuk ukuran kutu dewasa, namun kutu sangat menggangu dan membuat rambut terlihat kurang sehat.

Penyebaran kutu dapat melalui kontak langsung dengan orang yang terikfeksi atau dapat juga memalui berbagai benda yang tekontaminasi oleh orang yang terinfeksi kutu. Obat ini membunuh kutu dan juga membasmi telurnya agar tidak dapat lagi menetas.

Dosis Peditox

Peditox tersedia dalam bentuk lotion dalam kemasan botol 50 ml dengan kandungan Permethrin 1%. Dosis Peditox pada dasarnya tidak ditentukan dengan pasti. Anda dapat menggunakan secukupnya pada seluruh rambut dan permukaan kulit kepala dan sekitarnya.

Penggunaan Peditox cukup satu kali saja, jika kutu masih ditemukan dalam jangka waktu tertentu, barulah disarankan untuk penggunaan kedua. Sebaiknya tidak menggunakan obat Peditox secara berlebihan, penggunaan kedua juga disarankan untuk dilakukan paling tidak 7 hari setelahnya.

Jangan mengganti dosis penggunaannya tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker.

Cara Menggunakan Peditox

Ikuti pentunjuk cara pakai Peditox yang benar agar obat dapat bekerja dengan maksimal dan tidak menimbulkan efek samping. Berikut cara menggunakan Peditox berdasarankan aturan pakai yang disarankan:

  • Cuci rambut menggunakan sampo seperti biasa.
  • Aplikasikan obat Peditox ke seluruh rambut dan kulit kepala, bisa dibantu menggunakan sisir serit. Aplikasikan juga di daerah belakang telinga dan tengkuk leher.
  • Diamkan obat sekitar 10 menit.
  • Bilas rambut dengan air bersih, kemudian keringkan dengan handuk.

Jika dalam jangka waktu 7 hari atau lebih masih ditemukan kutu yang masih hidup, gunakan kembali Peditox sesuai dengan cara pakai Peditox yang sudah dijelaskan di atas. Jika setelahnya masih juga ditemukan kutu, sebaiknya diskusikan dengan dokter sebelum mengambil langkah lain karena penggunaan Petidox secara rutin tidak disarankan.

Cara Penyimpanan Peditox

Obat harus disimpan sesuai anjuran agar tetap terjaga kualitasnya. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Petidox yang disarankan:

  • Simpan di bawah suhu 30°C.
  • Simpat di tempat kering.
  • Tutup botol rapat-rapat.
  • Jauhkan Peditox dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Peditox

Setiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, begitu juga dengan Peditox. Efek samping yang paling umum muncul adalah sensasi panas pada kulit kepala. Namun efek samping ini tidak selalu terjadi dan bergantung pada reaksi kulit pengguna.

Selain efek samping tersebut, reaksi alergi juga mungkin terjadi. Jika terjadi efek samping, sebaiknya tidak disarankan untuk menggunakan Peditox kembali. Jika efek samping tidak membaik atau bahkan semakin memburuk, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Peditox

Penggunaan obat Peditox bersamaan dengan obat lain dapat menyebabkan interaksi obat yang dapat menurunkan efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping. Hingga kini belum terdapat laporan jenis obat apa yang dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan Permethrin.

Meskipun begitu, bukan berarti penggunaan Peditox obat kutu bersamaan dengan obat lain dapat dilakukan dengan bebas. Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan Peditox jika Anda sedang menjalani pengobatan lain atau sedang mengggunakan obat lainnya.

Peringatan dan Perhatian

Peditox termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang artinya merupakan jenis obat keras, namun masih di jual bebas atau bisa didapatkan tanpa menggunakan resep dokter. Agar penggunaan Peditox tetap terjaga keamanannya, berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi perhatian dan peringatan bagi Anda:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terdapat kandungan bahan aktif dalam Peditox dan komponen lain yang terkandung dalam obat ini.
  • Peditox merupakan obat luar yang hanya boleh diaplikasikan ke kulit kepala dan kulit sekitarnya. Hati-hati menggunakannya dan hindari kontak dengan mata, hidung, mulut, dan jaringan mukosa.
  • Penggunaan obat ini pada anak-anak usia di bawah 6 tahun tidak disarankan.
  • Kandungan bahan aktif yang ada dalam Peditox, yaitu Permethrin, masuk dalam kategori B menurut FDA, yang artinya studi pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, namun belum dilakuakn studi terkontrol pada wanita hamil. Silakah diskusikan dengan dokter untuk penggunaan pada ibu hamil.
  • Penggunaan pada ibu menyusui belum diketahui efek sampingnya, sehingga sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter sebelumnya.
  • Penggunaan jangka panjanga atau rutin tidak disarankan. Jika kutu tidak dapat diatasi dengan Peditox, konsultasikan dengan dokter untuk mengambil langkah selanjutnya.
  • Efek pada setiap orang dapat berbeda dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, genetik, pola hidup, dan lain-lain.

Salain menggunakan Peditox obat kutu, barengi juga penggunaan Peditox dengan kebiasaan membersihkan rambut secara rutin agar kutu dapat berkurang. Mencuci rambut menggunakan sampo sebanyak dua hari sekali sangat disarankan. Penggunaan sisir serit juga disarankan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi