Terbit: 20 September 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Paratusin obat apa? Paratusin adalah merek obat dengan kandungan berbagai bahan aktif seperti Paracetamol, Guaifenesin, Noscapine, Phenylpropanolamine HCL, dan Chlorpheniramine Maleate.

Paratusin: Manfaat, Dosis, Efek Samping

 

Manfaat Paratusin

Secara umum obat ini berfungsi untuk mengatasi berbagai gejala flu dan batuk. Setiap komponen obat yang terkandung di dalam obat ini memiliki peran masing-masing dalam mengatasi gejala flu dan batuk.

Paracetamol bekerja sebagai obat analgesik sekaligus antipiretik yang ampuh untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam. Guaifenesin atau Gliseril Guaiacolate adalah jenis obat ekspektoran yang bertugas untuk mengeluarkan dahak sehingga pernapasan lebih lancar. Noscapine merupakan obat dnegan efek antitusif yang berfungsi untuk menekan batuk.

Phenylpropanolamine HCL adalah obat jenis simpatomimetik yang mampu mengatasi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan hidung tersumbat ketika pilek. Terakhir, Chlorpheniramine Maleate atau CTM merupakan obat jenis antihistamin yang dapat meredakan berbagai gejala alergi seperti gatal-gatal, mata berair, dan juga bersin-bersin.

Perpaduan antara semua bahan aktif yang ada di dalamnya, menjadikan Paratusin sebagai obat yang ampuh untuk mengatasi flu dan batuk. Manfat dari paratusin adalah untuk mengatasi gejala flu dan batuk meliputi demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin, tenggorokan gatal, dan batuk-batuk.

Dosis Paratusin

Paratusin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Paratusin dalam bentuk sirup ditujukan penggunaannya untuk anak-anak dan memiliki komposisi yang sedikit berbeda dengan komposisi Paratusin tablet. Berikut adalah penjelasan tentang dosis dan juga komposisi dari Paratusin:

1. Paratusin tablet

Komposisi:

  • Paracetamol 500 mg
  • Guaifenesin atau Gliseril Guaiacolate 50 mg
  • Phenylpropanolamine HCL 15 mg
  • Noscapine 10 mg
  • Chlorpheniramine Maleate 2 mg

Komposisi di atas adalah komposisi untuk 1 tablet Paratusin

Dosis:

  • Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan sebanyak 3 kali sehari.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: ½ tablet diberikan sebanyak 3 kali sehari.

2. Paratusin sirup

Komposisi:

  • Paracetamol 125 mg
  • Sari akar manis 125 mg
  • Guaifenesin atau Gliseril Guaiacolate 25 mg
  • Pseudoefedrin 7,5 mg
  • Noscapine 10 mg
  • Chlorpheniramine Maleate 2 mg

Komposisi di atas merupakan komposisi untuk setiap 5 ml atau satu sendok takar Peratusin sirup. Perlu diketahui bahwa Pseudoefedrin dalam Paratusin sirup menggantikan fungsi dari Phenylpropanolamine HCL, keduanya merupakan jenis obat simpatomimetik.

Dosis:

  • Dewasa atau anak usia di atas 12 tahun: 4 sendok takat diberikan 3 hingga 4 kali sehari.
  • Anak-anak usia 6-12 tahun: 2 sendok takar diberikan sebanyak 3 hingga 4 kali sehari.

Tidak ditemukan dosis untuk anak usia di bawah 6 tahun sehingga kemungkinan panggunaannya tidak disarankan. Jangan mengganti dosis di luar dari dosis yang disarankan keculai telah berdiskusi dengan dokter atau apoteker.

Efek Samping Paratusin

Paratusin berpotensi untuk menyebabkan efek samping seperti obat-obatan lain pada umumnya. Berikut adalah beberapa efek samping Paratusin yang pernah muncul:

  • Gangguan pencernaan
  • Mulut kering
  • Gangguan kemih atau retensi urine
  • Gangguan irama jantung atau takikardia (jantung berdetak lebih cepat)
  • Jantung berdebar-debar
  • Gangguan pernapasan
  • Kerusakan hati
  • Depresi

Efek samping di atas adalah termasuk efek samping jangka pendek dan juga jangka panjang. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala efek samping di atas, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat. Jika gejala tidak juga membaik, segara konsultasikan dengan dokter.

Perhatian dan Peringatan

Penggunaan obat ini relatif aman jika mengikuti dosis dan aturan penggunaan yang disarankan. Sebelum menggunakan obat ini, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui demi keamanan penggunaan obat:

  • Pastikan obat ini tidak digunakan oleh pasien yang hipersensitif terhadap semua zat yang menyusun komposisi obat ini atau sejenisnya.
  • Jangan gunakan obat ini pada pasien dengan kondisi seperti gangguan fungsi ginjal dan hati, hipertensi, gangguan jantung, diabetes, galukoma, dan hipertiroid.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan kondisi obesitas, lansia, memiliki potensi stroke, atau memiliki gangguan pernapasan seperti asma dan emfisema.
  • Penggunaan obat ini pada anak di bawah 6 tahun, wanita yang sedang program hamil, wanita hamil, dan ibu menyusui tidak disarankan, kecuali dengan pertimbangan medis dari dokter.
  • Obat ini menimbulkan kantuk, sehingga tidak boleh dikonsumsi sebelum Anda mengemudi.
  • Jangan konsumsi obat ini lebih dari 3 hari. Jika gejala tidak juga membaik dalam kurun waktu tersebut, segera hubungi dokter.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi