Terbit: 10 September 2019 | Diperbarui: 11 March 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Merislon adalah obat yang digunakan untuk mengatasi vertigo yang diakibatkan oleh penyakit Ménière atau yang disebut juga Hidrops Endolimfatik. Ketahui Merislon obat apa, manfaat, cara kerja, dosis, dan efek sampingnya.

Merislon: Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, Efek Samping, dll

Informasi Umum Obat Merislon

Berikut ini adalah informasi umum obat, yaitu:

Nama obat Merislon
Kandungan Obat Betahistine Mesylate 6 mg
Kategori  Obat Resep dokter
Manfaat Obat Vertigo dan pusing terkait penyakit, sindrom Meniere, dan vertigo perifer.
Sediaan Obat Tablet
Harga  Obat Tablet 6 mg Rp52.250/10 tablet

Merislon Obat Apa?

Merislon adalah obat untuk pusing dan vertigo yang terkait penyakit Ménière, sindrom Ménière, dan vertigo perifer. Penyakit Ménière adalah gangguan kronis pada telinga bagian dalam yang menyebabkan sakit kepala parah atau vertigo.

Obat ini memiliki kandungan betahistine yaitu anti-vertigo untuk mengurangi gejala vertigo. Obat ini sama sekali tidak dianjurkan untuk penderita Feokromositoma yang merupakan tumor jinak pada kelenjar adrenal.

Manfaat Obat Merislon

Berikut ini adalah manfaat obat dengan kandungan betahistine ini, yaitu:

  • Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit Meniere.
  • Mengobati sakit kepala atau vertigo akibat penyakit Meniere.
  • Mengurangi gejala kepala berputar-putar.
  • Mengurangi gejala gangguan pendengaran seperti telinga berdenging atau yang disebut dengan tinnitus.

Cara kerja obat Merislon dengan meningkatkan aliran darah di telinga bagian dalam sehingga mengurangi tekanan di telinga dan mencegah gejalanya. Penggunaan obat Ménière harus di bawah resep dokter.

Dosis Obat Merislon

Setelah mengetahui Merislon obat apa, berikut ini adalah panduan dosis obat, yaitu:

  • Dewasa: Panduan dosis untuk penggunaan obat ini adalah 1-2 tablet (6 – 12 mg betahistine mesylate) tiga kali sehari setelah makan untuk dewasa.
  • Anak: Obat ini tidak dapat diminum oleh anak atau usia di bawah 18 tahun karena dikhawatirkan mengalami efek samping dan belum ada uji medis apakah aman dan manjur untuk anak-anak.

Instruksi Cara Minum Obat Merislon

Berikut ini intruksi dan cara minum obat:

  • Obat ini dapat diminum sebelum makan, namun lebih baik diminum di waktu yang tepat setelah makan.
  • Jika Anda melewatkan satu dosis, minum dosis yang terlewat sesegera mungkin.
  • Jika hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal dosis rutin Anda.
  • Anda tidak boleh minum dua dosis sekaligus.
  • Jika Anda secara tidak sengaja mengonsumsi lebih dari dosis yang diresepkan, berkonsultasilah dengan dokter atau apoteker Anda.
  • Jangan berhenti minum obat ini kecuali dokter Anda menyuruh Anda melakukannya.

Dosis dapat disesuaikan sesuai usia dan gejala pasien. Pengobatan ini mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mengetahui apakah obat ini dapat bekerja dengan efektif.

Interaksi Obat Merislon

Pada dasarnya semua obat akan berinteraksi berbeda-beda pada setiap orang tergantung kondisinya. Kandungan obat ini akan berinteraksi bila dikonsumsi bersamaan dengan obat:

  • Obat penghambat monoamin oksidase
  • Antihistamin
  • Agonis beta-2

Obat tersebut juga akan berinteraksi bila digunakan oleh penderita penyakit Feokromositoma dan dapat menimbulkan efek samping. Sangat tidak dianjurkan untuk penderita Feokromositoma mengonsumsi obat Merislon.

Ini bukan daftar lengkap dari interaksi obat yang mungkin. Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda tentang semua kemungkinan interaksi obat yang Anda gunakan.

 

Efek Samping Obat Merislon

Berikut ini adalah efek samping obat yang dapat terjadi, yaitu:

  • Gangguan Gastrointestinal: Mual dan dispepsia.
  • Gangguan Sistem Saraf: Sakit kepala.
  • Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh: reaksi hipersensitivitas seperti anafilaksis.
  • Gangguan Gastrointestinal: Keluhan lambung seperti muntah, nyeri gastrointestinal, distensi abdomen dan kembung.
  • Gangguan Kulit dan Jaringan Subkutan: Reaksi hipersensitivitas kulit dan subkutan, khususnya edema angioneurotik, urtikaria, ruam, dan pruritus.

Gejala-gejala yang diuraikan di bawah ini jarang terlihat sebagai gejala awal dari reaksi merugikan yang ditunjukkan dalam tanda kurung. Jika ada gejala-gejala ini terjadi, berhentilah minum obat ini dan segera temui dokter Anda.

Efek samping lainnya secara umum, yaitu:

  • Gangguan pencernaan
  • Sulit tidur
  • Detak jantung cepat
  • Kesulitan dalam bernafas

Untuk mengurangi efek samping obat tersebut, penggunaannya harus di bawah anjuran dokter.

 

Peringatan Obat Merislon

Peringatan penggunaan obat ini secara umum, yaitu:

  • Tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui kecuali benar-benar perlu dan harus di bawah pengawasan dokter.
  • Penderita gastrointestinal harus konsultasi dengan dokter sebelum minum obat ini.
  • Minumlah air secukupnya untuk mencegah iritasi lambung.
  • Obat ini dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan pada penderita penyakit asma dan paru-paru.
  • Obat ini akan bereaksi selama 16-17 jam.
  • Interaksi dengan alkohol tidak diketahui. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum dikonsumsi.
  • Setiap riwayat penyakit hati harus dilaporkan ke dokter dan tindakan pencegahan yang diperlukan harus diambil untuk mencegah akumulasi lebih lanjut.
  • Penggunaan pediatrik Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak kurang dari 18 tahun

Itulah informasi tentang Merislon obat apa, manfaat, dosis, cara menggunakan, dan efek sampingnya. Pada dasarnya, informasi kesehatan ini tidak dapat menggantikan konsultasi dengan dokter langsung.

 

  • MIMS. 2019. Merislon. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/merislon?type=full. (Diakses pada 9 September 2019).
  • Dr Swisti, Mishra. 2019. Merislon 6 MG Tablet. https://www.1mg.com/drugs/merislon-6-tablet-48401. (Diakses pada 9 September 2019).
  • Practo. 2017. Merislon 6 MG Tablet. https://www.practo.com/medicine-info/merislon-6-mg-tablet-20966#usage. (Diakses pada 9 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi