Terbit: 1 August 2024 | Diperbarui: 5 August 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Levodopa adalah obat yang diperuntukkan bagi pasien penderita penyakit Parkinson. Ketahui lebih jauh mengenai obat levodopa mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya berikut ini.

Levodopa: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Levodopa Obat Apa? 

Levodopa adalah obat untuk mengatasi gejala penyakit Parkinson yakni otot-otot tubuh yang tidak bisa digerakkan dengan baik. Penyakit Parkinson sendiri bisa terjadi karena bagian otak yang bertugas untuk mengkoordinasi pergerakan otot-otot tubuh mengalami defisiensi dopamin dan efek yang disebut sebagai eksitasi neuron kolinergik.

Cara kerja obat ini adalah dengan mengisi kekurangan dopamin, dan mengatasi efek eksitasi neuron koligernik pada penderita Parkinson tersebut. Levodopa yang dikonsumsi akan dipecah menjadi dopamin yang kemudian diteruskan ke otak sehingga otak dapat mengkoordinir pergerakan otot tubuh sebagaimana mestinya.

Pemberian obat ini pada penderita penyakit Parkinson merupakan bagian dari terapi farmakologis. 

Manfaat Levodopa

Obat ini memiliki manfaat untuk mengatasi permasalahan otot tubuh yang disebabkan oleh penyakit Parkinson. Permasalahan otot akibat penyakit Parkinson ini ditandai dengan sejumlah gejala, yaitu: 

  • Tremor
  • Otot tubuh terasa lemah (sampai-sampai tidak bisa memegang barang dengan sempurna)
  • Sulit menggerakkan anggota badan seperti tangan dan kaki
  • Kesulitan berbicara
  • Keseimbangan tubuh menurun
  • Kejang

Penyakit Parkinson (Parkinson’s disease) juga ditandai oleh sejumlah gejala lainnya seperti:

  • Gangguan indera penciuman
  • Gangguan tidur
  • Sembelit (konstipasi)
  • Masalah kulit
  • Depresi 

Dosis Penggunaan Levodopa

Obat levodopa tersedia dalam sediaan tablet dan kapsul. Perlu diingat, obat ini termasuk dalam kategori obat resep, Artinya, pemakaian dosis dan penggunaan obat bergantung pada resep dan pengawasan dokter. 

Obat ini umumnya dikombinasikan dengan obat lainnya yakni Benserazide dan Carbidopa. Berikut ini dosis obat levodopa: 

  • Dosis tunggal: 125 mg, 2 kali per hari (dosis dapat ditambahkan setelah 3-7 hari kemudian, tergantung dari kondisi pasien). Maksimal dosis per hari adalah 8 gram
  • Dosis jika digunakan bersamaan dengan Benserazide: Dewasa, 50 mg 3-4 kali per hari (dosis lanjutan 100 mg 1-2 kali per minggu); dosis masa perawatan 400-800 mg per hari. Orang lanjut usia, 50 mg per hari (setelahnya 50 mg per 3 atau 4 hari)
  • Dosis jika digunakan bersamaan dengan Carbidopa: Dewasa, 100 mg Levodopa dan 25 mg Carbidopa per hari; dosis masa perawatan 750 mg – 2 g Levodopa dan 75-200 mg Carbidopa. 

Dosis obat berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung dari kondisi. Pastikan untuk mematuhi dosis pemakaian yang sudah ditentukan oleh dokter. 

Cara Menggunakan Obat Levodopa

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat levodopa yang perlu diketahui:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Obat ini diminum setelah makan (atau mengikuti saran dokter). Pastikan ada jarak  waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat (berlaku jika jadwal minum obat selanjutnya masih jauh). Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba meski sudah tidak ada gejala. Tetap konsumsi obat hingga waktu yang dianjurkan dokter. 
  • Minum air putih yang banyak sebagai penyeimbang. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat levodopa ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. 
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, epilepsi, gangguan pencernaan (sakit maag, tukak lambung), atau gangguan mental. 
  • Obat ini tidak boleh digunakan oleh pasien yang baru saja menjalani pengobatan dengan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) dalam 14 hari terakhir. 
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Hal ini untuk mengurangi risiko interaksi obat. 
  • Apabila akan menjalani tindakan operasi termasuk operasi gigi, informasikan pada dokter jika Anda sedang menggunakan obat ini. 
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan setelah menggunakan obat ini, karena dapat menyebabkan pusing dan kantuk. 
  • Jangan konsumsi alkohol selama menjalani pengobatan menggunakan levodopa.
  • Konsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter secara berkala selama Anda menggunakan obat ini. 

Interaksi Obat Levodopa

Penggunaan Levodopa bersamaan dengan sejumlah jenis obat-obatan dikhawatirkan akan menimbulkan interaksi. Obat-obatan yang dimaksud seperti:

  • Monoamine-oksidase (MAOI) seperti isocarboxazid, phenelzine, dan tranylcypromine
  • Antidepresan trisiklik
  • Antipsikotik
  • Obat penurun tekanan darah
  • Metoclopramide
  • Pyridoxine
  • Obat-obatan anti kejang seperti ethotoin, fenitoin, dan mephenytoin

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, beri tahu apoteker mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan. 

Efek Samping Levodopa

Efek samping obat levodopa yang mungkin terjadi, di antaranya: 

  • Kepala pusing
  • Mual dan muntah
  • Sensasi terbakar pada lidah
  • Perubahan warna urine, tinja, atau air liur
  • Kesemutan pada kaki dan tangan
  • Gangguan tidur (insomnia)
  • Penglihatan kabur
  • Perubahan suasana hati

Segera periksakan diri ke dokter apabila pasca mengonsumsi obat ini dan mengalami gejala efek samping sebagaimana disebutkan di atas.

 

  1. Gandhi, Kavita R. dan Abdolreza, S. (2019). Levodopa (L-Dopa). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482140/ (Diakses pada 1 September 2019)
  2. Levodopa. http://mims.com/indonesia/drug/info/levodopa/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 14 November 2023)
  3. Anonim. Levodopa. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01235 (Diakses pada 14 November 2023)
  4. Anonim. Carbidopa-Levodopa – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3394-41/carbidopa-levodopa-oral/carbidopa-levodopa-oral/details (Diakses pada 14 November 2023).
  5. Brazier, Y. 2018. Parkinson’s disease and its causes. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323396.php (Diakses pada 14 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi