Terbit: 22 July 2024 | Diperbarui: 23 July 2024
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Efavirenz adalah obat antivirus yang digunakan bersama dengan obat-obatan HIV lainnya untuk mengendalikan gejala HIV. Kenali apa itu obat efavirenz mulai dari kegunaan hingga efek sampingnya melalui ulasan di bawah ini. 

Efavirenz: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Apa Itu Efavirenz ? 

Efavirenz adalah obat antivirus untuk mencegah pertumbuhan dan perkembangbiakan virus Human Immunodeficiency (HIV).  Pada beberapa kasus, apabila tidak ditangani dengan baik, virus ini akan menyebabkan sindrom imunodefisiensi (AIDS). 

Obat efavirenz termasuk golongan obat yang dikenal sebagai non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTIs) dan bekerja dengan mencegah pertumbuhan jumlah virus HIV yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.  

Agar pengobatan lebih efektif, efavirenz umumnya dikombinasikan dengan obat antivirus lainnya menggunakan resep dokter. 

Manfaat Efavirenz

Manfaat obat efavirenz untuk meredakan gejala HIV. Obat ini dapat membantu tubuh penderita HIV untuk mempertahankan sel-sel kekebalan tubuhnya agar tetap bekerja dengan baik.

Penggunaan obat ini secara rutin dapat menurunkan risiko virus HIV berkembang menjadi AIDS dan komplikasi infeksi lainnya sehingga kualitas hidup penderita dapat meningkat. 

Namun, perlu diketahui bahwa efavirenz tidak bisa mencegah dan menyembuhkan penularan HIV sepenuhnya ke orang lain. 

Dosis Penggunaan Efavirenz

Dosis obat efavirenz ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan, tingkat keparahan gejala, usia, jenis kelamin, dan riwayat medis lainnya.

Dosis Dewasa

Berikut ini informasi tentang dosis obat efavirenz untuk dewasa:

  • Kombinasi obat non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTIs) dengan atau tanpa protease inhibitor (PI) digunakan dosis 600 mg satu kali sehari.
  • Dosis diberikan pada waktu tidur dalam 2-4 minggu pertama terpapar infeksi.

Dosis Anak

Berikut ini informasi tentang dosis obat efavirenz untuk anak usia 3 bulan hingga 17 tahun:

  • Anak dengan berat badan 3,5–5 kg: 100 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 5–7,5 kg: 150 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 7,5–15 kg: 200 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 15–20 kg: 250 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 20–25 kg: 300 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 25–32,5 kg: 350 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan 32,5–40 kg: 400 mg diminum 1 kali sehari.
  • Anak dengan berat badan >40 kg: 600 mg diminum 1 kali sehari.

Informasi tentang dosis obat ini sama sekali tidak menggantikan resep dokter. Harap selalu menggunakan obat apapun dengan resep dokter untuk keefektifan dan mengurangi risiko efek samping.

Cara Menggunakan Efavirenz

Obat efavirenz  harus digunakan dengan benar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti overdosis dan sebagainya.

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat efavirenz  yang perlu diketahui: 

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Ikuti semua petunjuk pada label resep dokter dan baca semua panduan pengobatan.
  • Obat ini digunakan dengan kombinasi obat lain.
  • Minum obat saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan di malam hari. 
  • Obat ditelan secara utuh dengan bantuan air putih. Bukan dikunyah, dibelah, atau dihancurkan. 
  • Jika Anda atau anak Anda tidak bisa menelan obat tablet secara utuh, mintalah efavirenz dalam sediaan kapsul kepada dokter. Obat kapsul dapat diminum dengan cara membuka serbuk obat dan mencampurkannya dalam yogurt, susu, atau jeli anggur.
  • Apabila Anda minum obat ini dalam bentuk serbuk, jangan makan apapun dalam dua jam selanjutnya.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di  rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat. Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.

Anda mungkin membutuhkan cek kesehatan secara rutin selama perawatan HIV. Tanyakan pada dokter atau apoteker bila ada pertanyaan lain.

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis apabila memiliki riwayat alergi pada obat efavirenz. 
  • Konsultasikan pada dokter tentang kondisi Anda secara lengkap. Dokter akan memberikan perawatan terbaik dan resep obat untuk mengendalikan gejala HIV sesuai kondisi Anda.
  • Jangan menggunakan obat ini apabila Anda sedang menggunakan obat elbasvir dan grazoprevir untuk mengobati hepatitis C.
  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit jantung, hati, kejang, atau gejala penyakit mental.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko interaksi obat. 
  • Jangan menggunakan alkohol atau obat-obat terlarang dalam perawatan HIV.
  • Obat ini tidak dapat digunakan oleh ibu hamil karena akan menyebabkan bayi cacat lahir.
  • Tidak dapat digunakan pada ibu menyusui karena ASI dapat menularkan HIV pada bayi. 

Interaksi Obat Efavirenz

Berikut ini risiko interaksi obat Efavirenz dengan obat lain: 

  • Mengurangi konsentrasi plasma bila dikonsumsi bersamaan dengan vorikonazol dan rifampisin.
  • Menghambat transkriptase nukleosida HIV (NNRTI).
  • Menghambat reduktase HMG-CoA bila dikonsumsi bersama dengan atorvastatin, pravastatin, simvastatin), imunosupresan (misalnya ciclosporus, ticlosporus, ticlosporus).
  • Mengubah konsentrasi warfarin plasma yang memicu peningkatan atau penurunan efek antikoagulan.
  • Meningkatkan risiko long QT syndrome bila dikonsumsi bersamaan dengan kelas IA dan III antiaritmia, neuroleptik, antidepresan, antibiotik tertentu (makrolida, fluoroquinolone, antifungals, triidol, dan triazol), antihistamin non-penenang tertentu (antihistamin), cisapride, flecainide, anti-malaria tertentu (atovaquone atau proguanil), dan metadon.
  • Meningkatkan reaksi serius seperti depresi dan gangguan saluran pernapasan bila dikonsumsi bersama dengan midazolam, triazolam, pimozide, bepridil, alkaloid ergot (Ergotamine dan ergonovine).

Obat efavirenz juga mungkin memiliki interaksi dengan kandungan lain, seperti:

  • Asam asetilsalisilat (aspirin)
  • Atazanavir
  • Atripla (efavirenz/emtricitabine/enofovir)
  • Bactrim (sulfametoksazol/trimetoprim)
  • Bedaquiline
  • Buprenorfin
  • Co-trimoxazole (sulfamethoxazole/trimethoprim)
  • Combivir (lamivudine/zidovudine)
  • Cotrim (sulfametoksazol/trimetoprim)
  • Emtricitabine
  • L-Arginine (arginine)
  • Lamivudine
  • Lithium Carbonate ER (lithium)
  • Metadon
  • Morphine Sulphate IR (morfin)
  • Nevirapine
  • Paracetamol (acetaminophen)
  • Phenytoin Sodium (phenytoin)
  • Raltegravir
  • Rifabutin
  • Truvada (emtricitabine/tenofovir)
  • Sodium valproate (asam valproat)
  • Vitamin A, D (multivitamin)
  • Vitamin B Complex 100 (multivitamin)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin B6 (pyridoxine)
  • Vitamin C (asam askorbat)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Zinc

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Oleh sebab itu, konsultasi dengan dokter secara rutin mengenai kondisi Anda agar dapat mengurangi risiko interaksi obat dan obat bekerja dengan baik untuk meringankan gejala HIV.

Efek Samping Efavirenz

Berikut ini risiko efek samping obat efavirenz yang paling umum:

  • Mual
  • Muntah
  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal
  • Pusing 
  • Kantuk
  • Sulit berkonsentrasi
  • Gangguan tidur
  • Tubuh terasa lelah

Bila setelah menggunakan obat, Anda mendeteksi adanya gejala efek samping, segera periksakan ke dokter.  

Selain itu, waspadai juga kemungkinan alergi Efavirenz. Beberapa gejala alergi obat ini, antara lain:

  • Kejang
  • Nyeri perut 
  • Warna urin gelap
  • Ketidakstabilan diri
  • Sakit kepala parah
  • Kesemutan
  • Sensasi kulit terbakar
  • Kedinginan
  • Nyeri otot
  • Nyeri dada
  • Kulit kebiruan
  • Pembengkakan atau nyeri perut bagian atas
  • Pembengkakan pada tangan, lengan, kaki
  • Terdapat luka, bisul, atau bintik di mulut dan bibir
  • Jantung berdebar
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Berat badan menurun
  • Mata kuning
  • Delusi

Itulah pembahasan lengkap mengenai obat efavirenz mulai dari manfaat hingga efek sampingnya. Bila menemukan kejanggalan setelah pengobatan, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.

 

    1. MIMS. 20203. Efavirenz. http://www.mims.com/malaysia/drug/info/efavirenz?mtype=generic. (Diakses pada 7 November 2023). 
    2. Multum, Cerner. 2022. Efavirenz. https://www.drugs.com/mtm/efavirenz.html. (Diakses pada 7 November 2023).
    3. Anonim. 2020. Efavirenz. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699004.html. (Diakses pada 7 November 2023).
    4. Anonim. 2020. Efavirenz Capsule. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16569/efavirenz-oral/details. (Diakses pada 7 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi