Terbit: 20 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Beberapa orang yang tidak terbiasa dengan rasa pahit dari obat, biasanya akan mencari makanan atau minuman yang  dapat menghilangkan rasa pahit itu. Pada beberapa kasus, ada orang yang minum obat dengan air jeruk. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ada makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan saat mengonsumsi obat?

Jangan Konsumsi Obat Bersamaan dengan Makanan dan Minuman Ini

Keefektifan Obat Terpengaruh

Interaksi obat dan makanan terjadi apabila makanan yang Anda makan memengaruhi kerja obat, kerja obat menjadi tidak efektif, tidak tepat sasaran, menimbulkan efek samping yang lebih parah dan dampak buruk lainnya.

Namun, tidak semua makanan yang Anda konsumsi dapat memengaruhi keefektifan obat di dalam tubuh, hanya obat-obatan tertentu saja yang patut Anda ketahui. Berikut adalah makanan dan minuman yang berinteraksi dengan obat, di antaranya:

  1. Makanan dan minuman yang mengandung kalsium

Jika Anda sedang mengonsumsi antibiotik, misalnya ampisilin, amoxilin, kloramfenikol, antibiotik golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon (contoh: siprofloksasin) sebaiknya jangan minum susu.

Jika Anda tetap ingin minum susu, tunggu sampai dua jam setelah atau sebelum minum obat. Susu dan produk olahannya serta suplemen; zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat penyerapan antibiotik.

Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat membentuk zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, obat menjadi tidak manjur dan kesembuhan menjadi lama.

 

Sebenarnya tidak semua obat tidak baik dikonsumsi berbarengan dengan susu. Ada juga beberapa obat seperti obat-obat antiinflamasi non steroid seperti asetosal dan ibuprofen dianjurkan diminum bersama susu atau pada waktu makan. Meskipun mengurangi kerja obat, tetapi efeknya dapat melindungi iritasi lambung, dan ini dirasa lebih bermanfaat.

2. Jus jeruk

Guna mengatasi rasa pahit dari obat, banyak orang minum obat dengan air jeruk. Bolehkah minum obat dengan jeruk hangat atau dingin?

Perlu diketahui, minum obat dengan air jeruk sebaiknya tidak dibarengi dengan obat tekanan darah, kanker, dan penurun kolesterol statin, atau obat yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh pascatransplantasi organ.

Bahan kimia dalam jeruk yang disebut furanocoumarins, dapat menghapus sebuah enzim yang memecah obat dalam tubuh. Selain itu, minum obat dengan es jeruk adalah ide yang buruk karena efeknya bisa seperti Anda menelan lima atau 10 tablet dengan segelas air.

Tentu efek sampingnya dapat berbeda, tergantung obat yang Anda konsumsi. Namun secara umum, minum obat dengan air jeruk dapat menyebabkan perut mengalami pendarahan, denyut jantung berubah, kerusakan ginjal, bahkan kematian mendadak.

Sedangkan, minum obat dengan air jeruk yang dikonsumsi bersamaan dengan obat anti inflamasi atau aspirin dapat memicu rasa panas dan asam di perut.

Selain itu, pakar kesehatan juga menyarankan minum obat dengan air jeruk sebaiknya dihindari terutama obat yang mengandung parasetamol dan propifenazon. Perlu diketahui, karena air jeruk bersifat asam dan salah satu kandungan obat dari propifenazon memiliki efek samping utama yaitu munculnya gangguan lambung, maka minum obat dengan air jeruk sebaiknya dihindari.

Minum obat dengan air jeruk berpotensi menimbulkan efek samping seperti nyeri, mual dan rasa kembung pada perut.

Sementara itu, minum obat dengan air jeruk juga dapat menurunkan penyerapan obat darah tinggi jenis beta-bloker. Makanan yang Anda makan akan bertahan dalam lambung selama 6-8 jam, sehingga minum obat dengan jeruk sebaiknya berpatokan pada waktu itu.

3. Kopi

Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (seperti enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin). Kejadian ini dapat menimbulkan halusinasi, tremor, dan palpitasi.

Kafein merangsang kinerja susunan saraf pusat. Jadi, ketika mengunakan obat-obat yang merangsang saraf pusat (seperti obat asma yang mengandung teofilin dan epinefrin) dapat meningkatkan efek stimulan sistem saraf pusat yang berlebihan.

4. Teh

Kandungan zat tanin yang terdapat dalam teh dapat mengikat senyawa aktif obat sehingga sukar untuk di absorpsi dan diserap tubuh.

Perlu diketahui, beberapa jenis antibiotik, seperti enoxacin dan ciprofloxacin, dapat menurunkan kemampuan dan kecepatan memproses dan mengeluarkan kafein dari tubuh.

Oleh karenanya, meminum obat dengan teh, terutama kedua antibiotik ini, dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti sakit kepala, serangan cemas, dan peningkatan detak jantung .

 

5. Sayuran kaya vitamin K

Sayuran seperti brokoli, kubis, selada, bayam, dan alpukat sebaiknya dihindari ketika sedang meminum obat anti koagulan karena dapat mengurangi efektivitas obat tersebut. Obat ini bekerja mengencerkan darah, sedangkan vitamin K dapat membekukan darah.

6. Alkohol

Mengonsumsi alkohol dengan obat anti histamin atau anti alergi (seperti obat alergi, flu, dan batuk) dapat menambah rasa kantuk dan memperlambat performa motorik dan mental. Konsumsi alkohol yang bersamaan dengan parasetamol juga dapat meningkatkan kerusakan hati dan pendarahan lambung.

Selain itu, sebaiknya hindari konsumsi makanan yang mengandung alkohol. Jadi, minum obat setelah makan tape ketan atau beras adalah sesuatu yang tidak dianjurkan.

Interaksi Obat

Berikut adalah beberapa jenis obat yang paling umum yang masuk dalam golongan memiliki interaksi dengan bahan makanan atau minuman, antara lain:

  • Vitamin.
  • Antibiotik.
  • Obat penetralisasi asam lambung.

Interaksi ini bisa menyebabkan penurunan efek dari obat yang dikonsumsi atau justru meningkatkan efeknya sehingga bersifat racun (toksik) bagi tubuh. Beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa berinteraksi dengan obat-obatan di atas, antara lain:

  • Kafein (kopi, teh, soda).
  • Makanan atau minuman yang mengandung kalsium, misalnya susu, keju, yoghurt.
  • Buah yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, lemon, jambu, stroberi, dan kelengkeng.
  • Sayuran yang mengandung vitamin K seperti brokoli, kubis, kecambah, selada, bayam, dan alpukat

Pada akhirnya, minum obat dengan air jeruk atau beberapa makanan minuman yang sudah dijelaskan di atas sebaiknya diberi jeda waktu yang cukup untuk menghindari risiko bagi kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi