Terbit: 26 June 2019 | Diperbarui: 27 April 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Comtusi obat apa? Comtusi adalah obat dengan kandungan kombinasi bahan aktif Oksomemazin dan Guaifenesin. Obat ini umumnya digunakan untuk mengatasi gejala batuk yang diakibatkan oleh alergi atau batuk berdahak.

Comtusi: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Kenali lebih jauh tentang Comtusi mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Comtusi berikut ini.

Rangkuman Informasi Obat Comtusi

Nama Obat Comtusi
Kandungan Obat Oksomemazin, Guaifenesin
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Meringankan batuk
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Sirup dan Tablet

Kandungan dan Cara Kerja Obat Comtusi

Comtusi adalah obat dengan kandungan bahan aktif Oksomemazin dan Guaifenesin. Oksomemazin termasuk ke dalam golongan antihistamin. Obat ini bekerja memengaruhi senyawa histamin yang dihasilkan tubuh dan menyebabkan munculnya reaksi alergi.

Sedangkan Guaifenesin adalah obat ekspektoran yang digunakan untuk membantu meringankan dahak. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan dari saluran pernapasan.

Manfaat Comtusi

Manfaat obat Comtusi adalah untuk mengatasi gejala alergi berupa batuk berdahak. Penggunaan obat batuk Comtusi tidak efektif untuk mengatasi batuk kering karena obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak.

Dosis Comtusi

Comtusi hadir dalam dua sediaan yaitu Comtusi Syrup dan Comtusi Forte yang berbentuk kapsul. Comtusi Syrup memiliki kandungan Oksomemazin 1,65 mg dan Guaifenesin 33,3 mg dalam setiap 5 ml atau satu sendok takar. Sedangkan Comtusi Forte memiliki kandungan Oksomemazin 3,34 mg dan Guaifenesin 66,66 mg dalam setiap kapsulnya.

Berikut adalah dosis Comtusi yang disarankan berdasarkan sediaannya:

1. Dosis Comtusi Syrup

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun atau berat badan di atas 40 kg: 2 sendok takar (10 ml), diberikan 4 kali sehari.
  • Anak usia 2-6 tahun atau BB 10-20 kg: 1 sendok takar (5 ml), diberikan 2-3 kali sehari.
  • Anak usia 6-10 tahun atau BB 20-30 kg: 2 sendok takar, diberikan 2-3 kali sehari.
  • Anak usia 10-12 tahun atau BB 30-40 kg: 2 sendok takar, diberikan 3-4 kali sehari.

2. Dosis Comtusi Forte

  • Dewasa dan anak usia di atas 12 tahun: 1 kapsul, diberikan 4 kali sehari.
  • Dosis untuk anak usia di bawah 12 tahun dan berat di bawah 40 kg sebaiknya menggunakan sediaan sirup.

Dosis di atas adalah dosis yang disarankan, dosis dapat berubah melihat pada kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Comtusi

Comtusi harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Comtusi yang harus diperhatikan:

  • Sebaiknya konsumsi obat ini bersamaan dengan makanan atau sesudah makan.
  • Gunakan obat Comtusi sesuai dengan dosis yang disarankan pada kemasan.
  • Gunakan obat Comtusi pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Jika dosis terlewat, segera konsumsi obat saat ingat. Namun jika dekat dengan dosis selanjutnya, maka cukup konsumsi dosis selanjutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat Comtusi melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Comtusi

Simpan obat Comtusi sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk menjaga kualitas obat. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Comtusi yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Comtusi pada suhu di bawah 30°C.
  • Simpan obat Comtusi di tempat kering dan tidak lembap.
  • Hindari obat Comtusi dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Comtusi dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Comtusi

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Comtusi. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat batuk Comtusi adalah sebagai berikut ini:

  • Mengantuk
  • Gangguan pencernaan
  • Penglihatan kabur
  • Mulut kering
  • Retensi urin
  • Konstipasi

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping berat mungkin dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping berat atau reaksi alergi dari penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Comtusi

Interaksi obat dapat terjadi ketika Comtusi digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Comtusi:

  • Atropin
  • Obat penenang
  • Antikoagulan
  • Sitokin
  • Agen simpatomimetik

Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu baik obat resep, non-resep, hingga herbal. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.

Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat batuk Comtusi untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Comtusi

Comtusi termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Ikuti petunjuk penggunaan obat ini dengan seksama untuk menjaga keamanannya.

Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat batuk Comtusi:

  • Jangan gunakan obat Comtusi pada pasien yang hipersensitif pada kandungan Oksomemazin, Guaifenesin, dan komponen lain yang terdapat dalam obat ini. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat hipersensitif terhadap obat sejenis.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita gangguan ginjal, gangguan hati, dan penyakit kronis lainnya.
  • Penggunaan pada ibu hamil dan ibu menyusui sebaiknya dihindari. Jika harus menggunakan obat ini, harus dipastikan lebih dulu bahwa manfaatnya lebih besar dari potensi efek sampingnya.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk. Hindari berkendara atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi obat ini.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi