DokterSehat.Com – Combivent obat apa? Combivent adalah obat yang bisa melegakan saluran pernapasan karena masalah bronkopasme atau serangan asma. Obat combivent sering dikenal juga sebagai obat asma. Anda bisa membeli combivent secara bebas.
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat combivent termasuk informasi tentang bentuk sediaan combivent, kandungan combivent, harga combivent, indikasi combivent, kontraindikasi combivent, manfaat combivent, dosis combivent, dan efek samping combivent.
Rangkuman Informasi Obat Combivent
- Nama : Combivent
- Golongan Obat : Antiasma » Agonis Adrenoseptor dan Bronkodilator
- Bentuk Sediaan : Cairan inhalasi dan aerosol
- Kandungan : Albuterol dan Ipratropium Bromida
- Harga Combivent : Rp70.000/pak (aerosol) dan Rp6.000/ampul (nebu)
- Manfaat : Melegakan pernapasan melalui rileksasi otot polos
- Indikasi Penggunaan : Asma akut dan bronkospasme reversibel
- Kontraindikasi : Hipersensitivitas, obstruktif, hipertrofi, takiaritmia
- Dosis Combivent : 3-4 kali sehari (1-2 hirupan)
- Cara pakai : Inhalasi aerosol
- Efek samping : Sakit kepala, mual, batuk, mulut kering, dan lainnya
Bentuk Sediaan Combivent
Obat combivent yang dijual memiliki dua bentuk sediaan, yaitu dalam bentuk aerosol atau inhaler semprot dan cairan inhalasi. Combivent dalam bentuk aerosol digunakan dengan menggunakan alat inhaler.
Combivent yang tersedia dalam bentuk sediaan cairan inhalasi digunakan dengan bantuan alat nebulizer. Baik combivent aerosol maupun cairan inhalasi, keduanya harus disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari.
Kandungan Combivent
Ada dua kandungan obat combivent, yaitu Albuterol dan Ipratropium Bromida.
Albuterol atau Salbutamol termasuk ke dalam golongan Agonis Adrenoseptor, sedangkan Ipratropium Bromida tergolong Bronkodilator.
Obat combivent (inhaler spray) mengandung Albuterol sebanyak 100 mcg dan Ipratropium Bromida sejumlah 20 mcg. Kandungan tersebut sedikit berbeda dengan combivent dalam bentuk cairan inhalasi, yaitu 0,5 mg (Albuterol) dan 2,5 mg (Ipratropium Bromida).
Harga Combivent
Harga combivent berbeda pada kedua bentuk sediaan. Obat combivent berbentuk inhalasi aerosol dijual sekitar Rp70.000 per pack, sedangkan harga combivent berbentuk cairan inhalasi adalah Rp6.000 per ampul.
Indikasi Combivent
Penggunaan combivent haruslah tepat sesuai dengan indikasi medis agar keluhan dapat diatasi dan efek samping yang tidak diinginkan bisa dihindarkan. Orang yang terkena serangan asma akut bisa menggunakan obat combivent.
Selain asma, combivent juga bisa digunakan jika Anda mengalami masalah bronkospasme sementara yang berkaitan dengan penyakit paru obstruksi. Pemakaian combivent juga bisa dilakukan pada masalah pernapasan yang terkait dengan obstruksi saluran napas yang reversibel.
Kontraindikasi Combivent
Meskipun Anda memiliki indikasi medis penggunaan obat combivent, bisa jadi Anda tidak boleh menggunakannya karena memiliki kontraindikasi terhadap combivent. Obat combivent dikontraindikasikan pada orang yang memiliki riwayat alergi.
Jika Anda pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat yang mengandung Albuterol atau Ipratropium Bromida, maka Anda tidak bisa menggunakan combivent. Obat combivent juga tidak boleh digunakan pada penderita takiaritmia, hipertrofi, dan kardiomiopati obstruktif.
Peringatan Penggunaan Combivent
Anda memerlukan konsultasi dokter sebelum menggunakan obat combivent, jika Anda memiliki beberapa masalah medis tertentu. Para penderita gangguan fungsi hati dan ginjal perlu menggunakan combivent secara hati-hati.
Penderita diabetes mellitus, infark miokard, hipertiroid, glaukoma sudut sempit, dan feokromositoma sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat combivent.
Ibu hamil dan ibu menyusui juga tidak boleh menggunakan obat combivent tanpa rekomendasi dari dokter. Jika Anda menjalani terapi obat-obatan, maka beritahulah semua jenis obat yang digunakan karena adanya kemungkinan interaksi dengan kandungan combivent.
Manfaat Combivent
Manfaat combivent adalah untuk mengatasi serangan asma atau masalah bronkopasme dengan cara melegakan saluran pernapasan. Kandungan kombinasi yang ada di dalam combivent merileksasi otot-otot polos saluran pernapasan.
Dosis Combivent
Dosis combivent aerosol berbeda dengan dosis combivent dalam bentuk cairan inhalasi. Jika Anda menggunakan inhalasi aerosol atau inhalasi semprot, maka dosisnya adalah 1-2 hirupan sebanyak 3-4 kali sehari.
Satu hirupan combivent aerosol setara dengan 100 mcg bahan aktif. Dosis tersebut bisa dinaikkan menjadi 200 mcg atau 2 hirupan pada profilaksis bronkopasme. Dosis combivent untuk anak-anak adalah 1 hirupan tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat bagi anak.
Obat combivent dalam bentuk cairan inhalasi yang digunakan dengan menggunakan alat nebulizer adalah 3-4 kali sehari. Dosis tersebut adalah dosis combivent untuk orang dewasa dan pasien lansia.
Cara Menggunakan Obat Combivent
Mungkin masih ada diantara Anda yang bingung dalam menggunakan obat combivent terutama dalam bentuk aerosol atau inhalasi semprot.
Anda bisa melihat cara menggunakan inhalasi aerosol combivent melalui langkah berikut:
- Peganglah inhaler secara tegak dengan kondisi penutup oranye dalam keadaan tertutup
- Putarlah alas yang bersih searah panah putih hingga terdengar bunyi klik
- Bukalah petutup berwarna oranye
- Hembuskan napas secara perlahan dan sepenuhnya
- Tempatkan corong inhaler di mulut Anda lalu tutup bibir Anda di sekitarnya
- Arahkan inhaler ke bagian belakang tenggorokan Anda
- Hirup perlahan dan dalam.
- Tekan tombol pelepasan dosis saat Anda bernapas
- Tetaplah bernafas ketika semprotan dilepaskan ke mulut Anda
- Tahan napas selama 10 detik atau selama yang Anda bisa
- Keluarkan inhaler dari mulut Anda dan tutup oranye
- Pastikan penutup dalam keadaan tertutup hingga waktunya digunakan lagi
Efek Samping Combivent
Pemakaian obat combivent bisa menimbulkan beberapa efek samping seperti:
- Sakit kepala
- Gangguan pernapasnan
- Hidung tersumbat
- Bersin-bersin
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Mual
- Gangguan saluran pencernaan
- Gangguan penglihatan
- Urtikaria
- Lemah otot
Orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap obat combivent bisa mengalami reaksi alergi.
Reaksi alergi tersebut ditandai dengan pusing, mual, muntah, sakit perut, sesak napas, ruam, dan gatal-gatal. Di samping itu, efek samping combivent yang mungkin terjadi seperti palpitasi, gugup, tremor, gangguan mental, mialgia, dan retensi urin.
Apabila Anda mengalami efek samping combivent yang telah disebutkan, maka hentikanlah segera pemakaian obat combivent. Segeralah mencari bantuan medis terdekat sehingga Anda mendapatkan penanganan yang tepat agar efek samping tidak berakibat fatal.
Sumber:
- PIONAS-BPOM: Salbutamol dan Ipratropium Bromida. http://pionas.pom.go.id/monografi/salbutamolipratropium-bromida [diakses pada 28 Maret 2019]
- MedlinePlusGov: Albuterol and Ipratropium Oral Inhalation. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601063.html [diakses pada 28 Maret 2019]