Terbit: 26 July 2024 | Diperbarui: 30 July 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Budesonide adalah obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan di dalam tubuh. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini.

Budesonide: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Apa Itu Budesonide? 

Budesonide adalah obat dari golongan kortikosteroid yang bekerja untuk mengatasi peradangan dalam tubuh. Obat ini bekerja dengan cara menurunkan respons imun tubuh. 

Obat ini tersedia dalam bentuk oral (kapsul) dan nasal (inhaler, cairan nebulizer, semprotan hidung). 

Sediaan oral umumnya digunakan untuk mengatasi peradangan pada saluran pencernaan seperti akibat penyakit Crohn, kolitis ulseratif atau hepatitis autoimun.  Sediaan nasal dapat mengatasi hidung tersumbat, bersin, dan pilek akibat alergi. Sedangkan sediaan inhalasi biasanya digunakan untuk mencegah serangan asma.

Manfaat Budesonide

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa setiap sediaan dapat memiliki kegunaan yang berbeda. Jika dirangkum, berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan obat ini:

  • Penyakit Crohn
  • Kolitis mikroskopis
  • Kolitis ulseratif
  • Rhinitis alergi
  • Rhinitis vasomotor
  • Polip hidung
  • Croup
  • Asma

Selain untuk mengobati kondisi yang disebutkan di atas, obat ini juga mungkin digunakan untuk tujuan lain yang tidak tertera pada kemasan obat.

Dosis Penggunaan Budesonide

Sediaan Oral

Dosis untuk penyakit Crohn

  • Dosis dewasa untuk penyakit ringan hingga sedang: 9 mg setiap hari, dapat diberikan sebagai dosis tunggal atau terbagi menjadi 3 dosis, diberikan selama 8 minggu. Dosis dikurangi pada 2-4 minggu sebelum terapi dihentikan. Berikan obat 30 menit sebelum makan.
  • Dosis dewasa untuk episode penyakit aktif yang berulang: Ulangi dosis yang sama selama 8 minggu.
  • Dosis dewasa untuk pemeliharaan: 6 mg, satu kali sehari selama 3 bulan. Kurangi dosis secara bertahap.

Dosis untuk kolitis mikroskopis

  • Dosis dewasa untuk penyakit aktif: 9 mg, sekali sehari selama 8 minggu.
  • Dosis dewasa untuk pemeliharaan: 6 mg, sekali sehari di pagi hari atau gunakan dosis efektif terendah.

Sediaan Inhalasi

Dosis untuk croup

  • Anak: 2 mg, diberikan sebagai dosis tunggal atau terbagi menjadi 2 dosis yang diberikan dengan jarak 30 menit. Dosis dapat diulangi setiap 12 jam hingga 36 jam hingga perbaikan klinis diamati.

Dosis untuk asma

  • Dewasa: 200-800 mcg (inhaler bubuk kering), diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 dosis terbagi.
  • Anak usia 5-12 tahun: 200-800 mcg perhari, diberikan dalam dua dosis terbagi.

Sediaan Nasal Spray

Dosis untuk rhinitis alergi dan rhinitis vasomotor

  • Dewasa dan anak di atas 6 tahun: ukuran 64 mcg/dosis, 2 semprotan untuk masing-masing lubang hidung. Dosis dapat diturunkan menjadi 1 semprotan jika efeknya sudah dirasakan.

Dosis untuk polip hidung

  • Dewasa dan anak di atas 6 tahun: ukuran 56 mcg/dosis, 1 semprotan ke setiap lubang hidung.

Dosis di atas adalah aturan dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.

Cara Menggunakan Obat Budesonide

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat budesonide oral yang perlu diketahui:

  • Pastikan untuk menggunakan obat ini setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  • Gunakan obat sesuai dengan sediaannya. 
  • Obat bisa dikonsumsi sesudah makan. Minumlah obat ini sesuai arahan dari dokter.
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di  rentang waktu yang sama setiap harinya. Tentukan jadwal penggunaan obat dan lakukan setiap hari secara konsisten. 
  • Apabila lupa menggunakan obat pada jadwal yang sudah ditentukan, segera gunakan ketika ingat. Hindari pemakaian obat melampaui dosis sebagai pengganti jadwal yang terlewat.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba meski sudah tidak ada gejala. Tetap konsumsi obat hingga waktu yang dianjurkan dokter. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat budesonide, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap budesonide. 
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat diabetes mellitus, miastenia gravis, penyakit tiroid, PPOK, penyakit kardiovaskular (hipertensi, serangan jantung akut), penyakit gastrointestinal (divertikulitis, tukak lambung aktif atau laten, intestinal anastomosis), infeksi (herpes simpleks, tuberkulosis aktif dan tidak aktif, dan infeksi jamur, bakteri, virus sistemik yang tidak diobati), katarak, glaukoma, gangguan kejang, dan gangguan afektif parah.
  • Hindari penggunaan pada pasien yang menjalani operasi hidung atau mengalami trauma hidung baru-baru ini.
  • Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Hal ini untuk mengurangi risiko interaksi obat. 
  • Bicarakan pada dokter jika sedang hamill, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Informasikan ke dokter  jika Anda berencana menjalani vaksinasi selama menggunakan obat ini. 
  • Hindari mengonsumsi alkohol selama pengobatan menggunakan obat ini. 
  • Apabila mengalami alergi atau efek samping serius setelah mengonsumsi obat ini, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Budesonide

Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping. Berikut adalah beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi ketika budesonide digunakan bersama dengan obat lain: 

  • Dapat mengurangi efek terapi vaksin.
  • Dapat meningkatkan efek samping dan paparan sistemik jika digunakan bersama dengan CYP3A4 inhibitor (ketoconazole, itraconazole, HIV protease inhibitors, clarithromycin, cobicistat dst.).
  • Dapat menurunkan paparan sistemik jika digunakan bersama CYP3A4 inducers (carbamazepine, rifampicin, dst.)
  • Meningkatkan ekskresi K dan memperburuk hipokalemia jika digunakan bersama obat diuretik.
  • Menurunkan penyerapan obat jika digunakan bersama antasida dan kolestiramin.

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan. 

Efek Samping Budesonide

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini.

Efek Samping Sediaan Oral

Segera hubungi dokter dan hentikan penggunaan obat bila muncul efek samping seperti:

  • Reaksi alergi
  • Kulit menipis, mudah memah, bertambahnya jerawat atau rambut di wajah
  • Bengkak di pergelangan kaki
  • Lemah, kelelahan, pusing, menurunnya kesadaran
  • Mual, muntah, BAB berdarah
  • Sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Masalah menstruasi (wanita), impotensi atau hilang hasrat seksual (pria)
  • Muncul stretch mark, perubahan bentuk dan lokasi lemak tubuh (terutama pada bagian wajah, leher, punggung, dan pinggang)

Efek samping lain yang umum terjadi untuk penggunaan sediaan oral adalah seperti:

  • Sakit kepala
  • Mual, sakit perut, gas di perut, kembung, sembelit
  • Lelah
  • Nyeri sendi
  • Jerawat
  • Gejala pilek (hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan)

Efek Samping Sediaan Nasal Spray

Hentikan penggunaan dan segera konsultasi dengan dokter apabila muncul efek samping seperti:

  • Reaksi alergi
  • Mimisan berkelanjutan
  • Luka di hidung yang tidak kunjung sembuh
  • Mengi, kesulitan bernapas
  • Gangguan penglihatan
  • Demam, menggigil, badan pegal, gejala flu

Efek samping lain yang lebih umum untuk penggunaan nasal spray adalah:

  • Tenggorokan kering dan sakit
  • Batuk
  • Iritasi hidung
  • Nyeri, bengkak, gatal, sensasi terbakar, dan iritasi tenggorokan
  • Luka atau bercak putih di dalam atau sekitar hidung

Efek Samping Sediaan Inhalasi

Segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter apabila Anda mengalami:

  • Gejala asma yang memburuk
  • Mengi, tersedak, atau gangguan pernapasan lain setelah menggunakan obat
  • Bercak putih atau luka di mulut atau bibir
  • Gangguan penglihatan
  • Tanda infeksi (demam, menggigil, nyeri, sakit telinga, mual, muntah)
  • Pertumbuhan tidak normal (pada anak-anak)

Efek samping yang lebih umum dari penggunaan sediaan inhalasi meliputi:

  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Mata merah, gatal, berarit
  • Demam, sakit tenggorokan, batuk
  • Mual, muntah, diare, sakit perut, hilang nafsu makan
  • Mimisan
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung

Itulah informasi seputar budesonide, mulai dari manfaat hingga efek sampingnya. Bila setelah menggunakan obat, Anda mendeteksi adanya gejala efek samping yang tidak mereda atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter. 

 

  1. Multum Cerner. Budesonide nasal. https://www.drugs.com/mtm/budesonide-nasal.html. (Diakses pada 9 November 2023).
  2. Multum Cerner. Budesonide. https://www.drugs.com/mtm/budesonide.html. (Diakses pada 9 November 2023).
  3. Multum Cerner. Budesonide inhalation. https://www.drugs.com/mtm/budesonide-inhalation.html. (Diakses pada 9 November 2023).
  4. Anonim. 2023. Budesonide Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/budesonide.html. (Diakses pada 9 November 2023).
  5. Anonim. Budesonide. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/budesonide?mtype=generic. (Diakses 9 November 2023).
  6. Anonim. Budesonide Aerosol, Spray With Pump – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-77983/budesonide-nasal/details. (Diakses pada 9 November 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi