Terbit: 28 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Lincomycin obat apa? Lincomycin adalah obat antibiotik yang dapat mengatasi penyakit infeksi berat yang disebabkan oleh bakteri. Obat lincomycin baru digunakan jika pasien yang memiliki infeksi berat tidak dapat diobati dengan antibiotik penisilin.

Lincomycin – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut sebenarnya lincomycin obat apa. Ketahui juga informasi tentang bentuk sediaan lincomycin, harga lincomycin, indikasi lincomycin, kontraindikasi lincomycin, manfaat lincomycin, dosis lincomycin, dan efek samping lincomycin.

  • Nama: Lincomycin
  • Kelas Terapi: Antibiotik » Klindamisin
  • Monografi Obat: Linkomisin

Bentuk Sediaan Lincomycin

Obat lincomycin yang mengandung linkomisin terdiri dari tiga macam bentuk sediaan. Bentuk sediaan lincomycin yaitu cairan intramuskular, cairan intravena, dan kapsul. Dalam bentuk sediaan berupa cairan, obat lincomycin diberikan dengan cara disuntik atau infus.

Penggunaan lincomycin dalam bentuk sediaan cairan jarang digunakan secara individu. Kapsul lincomycin adalah bentuk sediaan obat yang lebih banyak digunakan oleh individu daripada cairan lincomycin.

Kapsul lincomycin memiliki dua jenis kekuatan dosis. Ada lincomycin dengan kandungan 250 mg bahan aktif dan ada jenis lincomycin dengan kandungan linkomisin sebanyak 500 mg. Simpanlah kapsul lincomycin di tempat yang kering dan sejuk. Hindari menyimpan lincomycin di tempat yang mudah terpapar sinar matahari langsung.

Harga Lincomycin

Obat lincomycin yang banyak dijual bebas adalah dalam bentuk sediaan kapsul. Harga lincomycin untuk setiap tabletnya adalah Rp2.000. Setiap satu dos lincomycin berisi 10 strip dan setiap 1 strip berisi 10 tablet.

Jadi, 1 dos berisi 100 tablet lincomycin. Harga lincomycin untuk setiap satu strip adalah Rp20.000 dan harga per dosnya adalah Rp200.000. Harga lincomycin ini memang bisa berbeda di apotek atau toko lain.

Indikasi Lincomycin

Pemakaian obat lincomycin tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Lincomycin hanya boleh digunakan jika Anda mengalami infeksi tingkat berat tetapi tidak dapat diobati dengan obat antibiotik dari golongan penisilin.

Penyakit infeksi ringan seperti flu tidak dapat diobati dengan lincomycin. Penyakit yang bisa diobati dengan lincomycin adalah penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri gram positif seperti streptococcus, pneumococcus, dan staphylococcus.

Pasien yang mengalami infeksi berat seperti colitis, impetigo, osteomyelitis, pneumonia,  infeksi telinga tengah kronis, dan aneka infeksi anaerob dapat menggunakan lincomycin untuk mengobati infeksi tersebut.

Kontraindikasi Lincomycin

Pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap linkomisin atau klindamisin tidak dapat menggunakan obat lincomycin karena bisa menimbulkan reaksi alergi. Obat lincomycin juga sebaiknya tidak digunakan oleh ibu menyusui karena linkomisin dapat masuk ke dalam ASI sehingga berbahaya bagi bayi.

Perhatian

Ibu hamil juga sebaiknya tidak memakai lincomycin jika tidak mendapat resep obat dari dokter. Ini bisa mencegah janin dari efek samping bahan aktif linkomisin. Para pasien yang memiliki masalah usus seperti kolitis juga harus berkonsultasi dulu dengan dokter.

Pemakaian obat lincomycin harus dilakukan secara hati-hati jika Anda menderita asma, alergi, gangguan fungsi hati, dan gangguan ginjal. Beberapa obat memiliki interaksi terhadap linkomisin. Oleh karena itu, beri tahu kepada dokter apa saja obat-obatan yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan lincomycin.

Manfaat Lincomycin

Lincomycin yang digunakan sesuai dengan aturan dan dosis akan membawa beberapa manfaat. Manfaat lincomycin adalah bisa mengobati infeksi bakteri parah pada pasien yang tidak bisa memakai penisilin.

Pemakaian obat lincomycin bisa mengobati penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri gram positif seperti streptococcus, pneumococcus, dan staphylococcus. Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh bakteri tersebut di antaranya adalah colitis, impetigo, osteomyelitis, pneumonia,  infeksi telinga tengah kronis, dan infeksi anaerob.

Dosis Lincomycin

Para pasien yang memiliki indikasi yang sudah disebutkan harus menggunakan obat lincomycin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dosis lincomycin tidaklah sama karena dipengaruhi oleh beberapa hal.

Pemberian dosis lincomycin tergantung pada usia dan kondisi pasien. Dosis lincomycin bagi orang dewasa yang terkena infeksi ringan adalah 1 kapsul (kekuatan 500 mg/ kapsul) sebanyak 3 kali dalam sehari.

Orang dewasa yang mengalami penyakit infeksi yang lebih berat membutuhkan dosis yang lebih banyak. Dosis lincomycin bagi orang dewasa dengan kasus infeksi berat adalah 1 kapsul (500 mg/ kapsul) sebanyak 4 kali dalam sehari.

Pada anak-anak, dosis lincomycin tentunya lebih sedikit. Anak-anak yang berusia lebih dari 1 bulan membutuhkan lincomycin dengan dosis 30-60 mg/kg berat badan/hari. Dosis tersebut merupakan dosis terbagi sebanyak 3-4 dosis terbagi.

Pemberian obat lincomycin sebanyaknya dilakukan 1 hingga 2 jam sebelum atau sesudah makan. Tidak seperti obat-obatan umum lainnya, obat lincomycin bisa digunakan pada saat perut sedang kosong. Hal ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada lambung.

Efek Samping Lincomycin

Jenis obat antibiotik biasanya memiliki efek samping mulai dari ringan hingga fatal. Efek samping lincomycin bisa menimbulkan tanda-tanda reaksi alergi bagi orang-orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap bahan aktif linkomisin.

Beberapa tanda reaksi alergi yang umumnya muncul adalah gatal-gatal, ruam kulit, sakit kepala atau pusing, sakit perut, susah bernapas, mual, dan muntah-muntah. Apabila Anda mengalami reaksi alergi ini maka segeralah menuju rumah sakit atau klinik terdekat.

Obat lincomycin juga dapat menimbulkan efek samping seperti urtikaria, gangguan saluran cerna, dan pruritus. Mekanisme kerja obat antibiotik dapat memicu terjadinya diare. Segeralah mengunjungi dokter Anda mengalami diare setelah menggunakan obat lincomycin.

Efek samping lincomycin berupa diare bahkan bisa berupa diare berdarah. Itu merupakan contoh efek samping yang cukup fatal jika tidak segera mendapatkan bantuan medis secepatnya.

Tidak hanya menyebabkan diare, efek samping lincomycin ternyata juga bisa membuat Anda hanya bisa buang air kecil sedikit bahkan tidak bisa sama sekali buang air. Jika terjadi hal itu maka segeralah diobati karena efeknya dapat meluas lebih parah lagi.

Mulut dan tenggorokan pun tak luput dari efek penggunaan obat lincomycin. Ada kemungkinan pasien akan susah menelan karena terdapat luka di dalam mulut atau gusi. Jangan meremehkan obat lincomycin karena dapat menyebabkan penyakit kuning.

Masih ada beberapa efek samping lincomycin yang mungkin muncul. Beberapa efek samping yang parah dari penggunaan obat lincomycin adalah leukopenia, apnea, glositis, granulositopenia, trombositopenia, anafilaksis, dan sinkop.

Sumber:

  1. Drugs: Lincomycin. https://www.drugs.com/mtm/lincomycin.html [diakses pada 27 Februari 2019]
  2. DrugInformationSystem: Lincomycin (HCl). http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=419&type=1 [diakses pada 27 Februari 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi