Terbit: 18 October 2017 | Diperbarui: 24 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Haloperidol bukan untuk digunakan dalam kondisi psikotik yang berhubungan dengan demensia. Haloperidol dapat menyebabkan gagal jantung, kematian mendadak, atau pneumonia pada orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi demensia.

Haloperidol/Obat Skizofrenia – Informasi Penting dan Kontraindikasi

Anda sebaiknya tidak menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap haloperidol, atau memiliki kondisi tertentu. Pastikan dokter Anda tahu jika Anda menderita penyakit Parkinson.

Sebelum mengkonsumsi haloperidol, beritahu dokter Anda jika Anda memiliki penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit jantung, angina (nyeri dada), kelainan tiroid, epilepsi atau gangguan kejang lainnya, riwayat keluarga atau riwayat “sindrom Long QT,” atau Ketidakseimbangan elektrolit seperti kadar potassium atau magnesium rendah dalam darah Anda.

Haloperidol dapat mengganggu pemikiran atau respon Anda terhadap sesuatu. Hati-hati jika Anda menyetir atau melakukan apapun yang mengharuskan Anda untuk waspada.

Hindari bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, atau Anda mungkin merasa pusing. Bangun perlahan dan mantapkan diri Anda sebelum melangkah untuk mencegah jatuh.

Minum alkohol bisa meningkatkan efek samping tertentu dari haloperidol.

Segera hubungi dokter Anda jika Anda mengalami tremor atau gerakan otot yang tidak berhenti di mata, lidah, rahang, atau leher Anda.

Apa yang harus saya diskusikan dengan petugas kesehatan saya sebelum mengkonsumsi haloperidol (Haldol)?
Haloperidol bukan untuk digunakan dalam kondisi psikotik yang berhubungan dengan demensia. Haloperidol dapat menyebabkan gagal jantung, kematian mendadak, atau pneumonia pada orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi demensia.

Anda sebaiknya tidak menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap haloperidol, atau memiliki kondisi tertentu. Pastikan dokter Anda tahu jika Anda menderita penyakit Parkinson.

Untuk memastikan Anda dapat mengambil haloperidol dengan aman, beritahu dokter Anda jika Anda memiliki kondisi lain berikut ini:

  • Penyakit hati
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit jantung, angina (nyeri dada)
  • Kelainan tiroid
  • Epilepsi atau gangguan kejang lainnya
  • Riwayat “sindrom Long QT“, atau keluarga dengan penyakit tersebut
  • Ketidakseimbangan elektrolit seperti kadar potassium atau magnesium rendah dalam darah Anda

Kategori kehamilan FDA C. Beritahu dokter Anda jika Anda hamil atau berencana untuk hamil saat menggunakan obat ini.

Mengkonsumsi obat antipsikotik selama 3 bulan terakhir kehamilan dapat menyebabkan masalah pada bayi baru lahir, seperti gejala putus obat (withdrawal syndrome, yaitu gejala ketika tiba-tiba Anda menghentikan obat karena tubuh sudah terbiasa dengan adanya obat tersebut), masalah pernapasan, masalah makan, tremor, dan otot lemas atau kaku. Namun, Anda mungkin memiliki gejala putus obat atau masalah lain jika Anda berhenti minum obat selama kehamilan. Jika Anda hamil saat mengkonsumsi haloperidol, jangan berhenti minum obat tanpa saran dari dokter Anda, karena dosis mungkin akan dikurangi sedikit demi sedikit sebelum obat harus benar-benar dihentikan untuk menghindari gejala putus obat.

Haloperidol bisa masuk ke ASI dan bisa membahayakan bayi. Jangan gunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter Anda apakah Anda sedang menyusui.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi