Terbit: 4 November 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Fomepizole adalah obat untuk mengatasi keracunan etilen glikol dan metanol. Kenali lebih jauh mulai dari kegunaan, dosis, hingga efek sampingnya melalui ulasan di bawah ini.

Fomepizole: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Apa itu Fomepizole?

Fomepizole adalah obat penangkal racun yang digunakan untuk menangani masalah keracunan senyawa antibeku (etilen glikol) dan metanol.

Pada kasus keracunan yang parah, fomepizole digunakan bersamaan dengan tindakan hemodialisis (cuci darah).

Obat ini termasuk golongan obat resep dan penggunaannya diberikan oleh tenaga medis profesional melalui infus.

Manfaat Fomepizole

Fomepizole bermanfaat untuk mengatasi masalah keracunan etilen glikol dan metanol. Obat ini bekerja dengan menghambat alkohol dehidrogenase.

Alkohol dehidrogenase adalah sekelompok enzim di dalam tubuh yang memetabolisme etilen glikol dan metanol ke dalam bentuk yang beracun.

Keracunan etilen glikol yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan gangguan pada ginjal. Senyawa ini diketahui dapat meningkatkan risiko kejadian gagal ginjal akut.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), keracunan etilen glikol akan memengaruhi sistem saraf pusat, jantung, hingga ke ginjal. Bahkan dalam jumlah banyak, senyawa ini bisa menyebabkan kematian.

Baca JugaAlpha Lipoic Acid: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Dosis Penggunaan Fomepizole

Fomepizole adalah obat berbentuk cair sehingga pemberiannya akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah (intravena/VI) melalui infus. Obat ini tersedia dalam sediaan 1 g/ml vial 1.5 ml.

Dosis penggunaan fomepizole adalah sebagai berikut:

  • Dosis awal: 15 mg/kg diberikan melalui infus lambat dalam 30 menit. Setelah itu, pasien diberikan sebanyak 10 mg/kgBB setiap 12 jam untuk 4 dosis.
  • Dosis lanjutan: Dosis ditingkatkan menjadi 15 mg/kgBB setiap 12 jam sampai kadar etilen glikol atau metanol tercapai (lebih dari 20 mg/100 ml).

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat ini, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan, di antaranya:

  • Konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis bila memiliki riwayat alergi obat.
  • Beri tahu dokter bila memiliki penyakit ginjal atau kesulitan untuk buang air kecil.
  • Bicarakan kepada dokter jika Anda baru mengonsumsi alkohol.
  • Informasikan kepada dokter bila sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter bila Anda sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya. Ini dilakukan untuk mencegah fomepizole bereaksi dengan obat-obatan lain.
  • Periksakan kondisi ke dokter jika mengalami efek samping yang serius setelah menggunakan obat.

Interaksi Obat Fomepizole

Fomepizole dapat berinteraksi dengan beberapa obat berikut:

  • Obat resep.
  • Obat bebas.
  • Suplemen atau vitamin.
  • Herbal.

Oleh sebab itu, sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda gunakan. Selain itu, fomepizole juga dapat berinteraksi dengan etanol (kandungan di dalam minuman beralkohol).

Apabila Anda menggunakan obat ini ketika etanol masih ada di dalam darah, risiko keracunan etanol dan munculnya efek samping obat bisa meningkat.

Efek Samping Fomepizole

Beberapa efek samping yang bisa terjadi, di antaranya:

  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Mengantuk.
  • Rasa logam di mulut. 
  • Nyeri punggung.
  • Telinga berdengung.
  • Masalah pada penglihatan.
  • Perubahan pada indra penciuman dan indra perasa.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sensasi hangover atau mabuk, seperti lelah, pusing, sakit kepala, detak jantung meningkat, dan gangguan suasana hati.

Baca JugaLameson: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Bila setelah menggunakan obat, Anda mendeteksi adanya gejala efek samping, segera periksakan kondisi ke dokter.

Selain itu, waspadai juga kemungkinan alergi fomepizole. Beberapa gejala alergi obat ini, antara lain:

  • Gatal-gatal.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  • Kesulitan untuk bernapas.
  • Demam.
  • Detak jantung menjadi lebih lambat atau lebih cepat.
  • Kejang.
  • Tekanan darah rendah.
  • Memar dan perdarahan yang tidak biasa.
  • Gerakan mata tidak terkendali.
  • Kesulitan buang air kecil.

Itulah penjelasan seputar fomepizole, mulai dari manfaat hingga efek sampingnya. Penggunaan obat ini dilakukan tenaga medis profesional sehingga kecil kemungkinannya untuk memicu overdosis ataupun kekurangan dosis.

Kendati demikian, tetap waspadai adanya gejala efek samping yang ditimbulkan. Bila menemukan kejanggalan setelah pengobatan, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.

 

  1. Anonim. 2021. Ethylene Glycol: Systemic Agent. https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750031.html. (Diakses pada 4 November 2022).
  2. Anonim. 2020. Fomepizole (Antizol). https://www.everydayhealth.com/drugs/fomepizole. (Diakses pada 4 November 2022).
  3. Anonim. Fomepizole. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/fomepizole. (Diakses pada 4 November 2022).
  4. Anonim. Fomepizole. https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/fomepizole. (Diakses pada 4 November 2022).
  5. Multum, Cerner. 2022. Fomepizole. https://www.drugs.com/mtm/fomepizole.html. (Diakses pada 4 November 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi