DokterSehat.Com – Efek samping flucadex yang bisa terjadi adalah gangguan pencernaan, mulut kering, mengantuk, sakit kepala, retensi urine, gangguan psikomotor dan pencernaan. Jika salah satu gejala menetap atau bahkan memburuk hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter anda.
Perhatian Khusus Dalam Penggunaan Flucadex
Flucadex adalah dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gejala yang ditimbulkan oleh penyakit flu seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, demam, batuk, sakit kepala dan pegal-pegal.
Namun terdapat hal penting yang harus diperhatikan bahwa tidak semua orang bisa mengonsumsi obat ini, mengingat efek samping dan kondisi seseorang yang dapat menimbulkan efek berbahaya. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan hal-hal khusus seperti:
- Penggunaan pada pasien hipersensitif dengan aneurisme aorta, penyakit jantung iksemik tidak stabil atau berat, hipertiroidisme, dan kondisi berikut: glaukoma sudut-sempit, tukak lambung, hipertrofi prostat simptomatis, serangan asma, obstruksi kandung kemih, obstruksi usus halus.
- Jika mengemudikan kendaraan atau memiliki pekerjaan yang mengoperasikan alat berat. Hati-hati karena flucadex menyebabkan kantuk.
- Penggunaan pada ibu menyusui: gunakan dengan hati-hati karena flucadex tidak diketahui memasuki ASI atau tidak.
- Flucadex tidak boleh diberikan pada anak berusia di bawah 6 tahun karena obat ini memiliki efek mengencerkan dahak, sementara anak di bawah usia 6 tahun belum mengerti cara mengeluarkan dahak dari saluran napas.
- Obat flucadex tidak boleh dikonsumsi dengan alkohol karena akan meningkatkan risiko kerusakan hati.
Reaksi yang Tidak Diharapkan
Keracunan serius jarang terjadi dengan penggunaan obat yang mengandung chlorpheniramine ini. Efek yang tidak diharapkan terkait penggunaan obat antihistamin ini meliputi sensasi melayang, insomnia dan tremor, gangguan saluran cerna, mual, muntah, mulut kering, tenggorokan dan hidung kering karena efek antikolinergik.
Selain itu, karena obat flucadex mengandung paracetamol, umumnya paracetamol tidak menyebabkan toksik jika digunakan pada dosis terapi yang tepat. Namun gatal, kemerahan, bengkak pada laring, dan penurunan jumlah sel darah putih dan keping darah dapat terjadi jika paracetamol dikonsumsi dalam dosis yang terlalu besar.
Efek samping obat flucadex adalah reaksi alergi, gatal pada kulit, bentol pada kulit, mengantuk, gangguan pencernaan, jantung serasa berdebar-debar, atau urine sulit keluar.
Jika terjadi reaksi alergi yang berat atau dada terasa sesak, jantung terasa berdebar hingga rasa ingin pingsan, segera cari bantuan medis darurat atau hubungi Sentra Informasi Keracunan di nomor (021) 4250767 atau (021) 422787.
Interaksi Obat
Pemberian obat fenothiazine atau agen blok-adrenergik-alfa (seperti fentolamin) dapat menurunkan efek vasopresor dari fenilpropanolamin. Terapi inhibitor monoamine oksidase dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tidak diketahui karena peningkatan aktivitas reseptor.
Selain itu, alkohol dan obat penekan saraf pusat lainnya seperti analgesik golongan narkotik dan tranquilizer dapat meningkatkan efek histamin yang merupakan depresan saraf pusat. Antihistamin secara terpisah dapat bereaksi dengan aksi antikoagulan dari heparin.
Selain itu, interaksi flucadex juga dapat terjadi pada:
- Mereka yang memiliki penyakit diabetes melitus.
- Mereka yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap komponen obat.
- Mereka yang memiilki gangguan fungsi hati yang berat, karena obat ini mengandung parasetamol yang dapat bersifat hepatotoxic.
- Mereka yang memiliki penyakit jantung seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, CHF, dan sebagainya.
Penyimpanan
Simpan flucadex di temperatur yang tidak melebihi 30o C. Selain itu, lindungilah selalu dari paparan cahaya matahari.