Terbit: 17 November 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Conivaptan obat apa? Pernahkan Anda mendengar mengenai obat Conivaptan? Ataukah Anda memang sedang mencari informasi tentang manfaat Conivaptan atau fungsi Conivaptan? Obat Conivaptan adalah obat antogonis vasopressin. Vasopressin adalah hormon anti-diuretika yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan garam (sodium) dalam tubuh. Tingginya kadar hormon vasopressin ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang berakibat pada rendahnya kadar natrium dan retensi cairan.

Obat Conivaptan: Sediaan, Indikasi, & Efek Samping

Obat Conivaptan digunakan untuk mengobati hiponatremia (kadar natrium rendah). Conivaptan memperbaiki aliran urin tanpa menyebabkan tubuh kehilangan sodium terlalu banyak saat Anda buang air kecil. Pemberian obat Conivaptan ini dilakukan dengan suntikan infus di rumah sakit. Jangan menggunakan obat Conivaptan ini tanpa pengawasan dokter. Obat Conivaptan juga dapat digunakan untuk tujuan daripada yang tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Kini, Anda telah mengetahui tentang obat Conivaptan. Informasi lebih lanjut tentang manfaat Conivaptan, fungsi Conivaptan, dan komposisi Conivaptan dapat Anda lihat pada informasi di bawah ini.

Nama generik: Conivaptan
Nama dagang: Vaprisol
Sediaan: Obat suntikan

Apa efek samping yang mungkin terjadi dari obat conivaptan (Vaprisol)?

Penggunaan obat Conivaptan bisa menimbulkan beberapa efek samping. Efek samping ini muncul karena tubuh belum sepenuhnya beradaptasi dengan penggunaan obat Conivaptan yang diberikan. Efek samping bisa menghilang secara perlahan jika tubuh mulai beradaptasi dengan pemberian obat Conivaptan ini.

Jika Anda mengalami beberapa gejala efek samping obat seperti di bawah ini, Anda perlu untuk waspada dan berkonsultasi dengan dokter yang menangani Anda.Dapatkan bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi ini:

    • Gatal-gatal
    • Sulit bernapas
    • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

Beritahu pengasuh Anda sekaligus jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:

  • Merasa akan pingsan
  • Kalium rendah (kebingungan, denyut jantung tidak merata, haus yang ekstrem, kencing meningkat, ketidaknyamanan kaki, kelemahan otot atau perasaan lemas)
  • Kesulitan berbicara, kesulitan menelan, kelemahan, perubahan mood, kejang otot atau kelemahan pada lengan dan kaki, kejang
  • Sakit, kemerahan, atau bengkak di mana jarum infus ditempatkan
  • Pembengkakan tubuh di area yang tidak seharusnya seperti di kaki atau perut, kenaikan berat badan yang cepat
  • Sakit atau terbakar saat buang air kecil

Efek samping yang kurang serius bisa meliputi:

  • Demam ringan
  • Sakit kepala
  • Diare

Ini bukan daftar lengkap efek samping dan yang lainnya mungkin terjadi. Hubungi dokter Anda untuk mendapatkan saran medis tentang efek samping. Carilah bantuan medis darurat atau hubungi bantuan keracunan segera di nomor (021) 4250767 atau (021) 4227875.

Pemberian obat Conivaptan biasanya dilakukan oleh dokter atau ahli medis yang menangani pasien di rumah sakit. Jangan menggunakan obat ini tanpa sepengetahuan dokter karena bisa menimbulkan efek samping atau risiko yang tidak diinginkan jika obat digunakan tidak sesuai dengan ketentuan.

Salah satu hal yang perlu Anda ingat sebelum dokter memberikan obat Conivaptan adalah melaporkan obat-obatan apa saja yang selama ini Anda konsumsi, terutama obat yang sedang Anda konsumsi serta obat-obatan yang pernah Anda konsumsi dalam jangka panjang. Selain itu, Anda juga perlu untuk memberitahukan tentang kondisi tubuh sebelum diberikan suntikan obat, misalnya apabila Anda sedang berada dalam kondisi kehamilan atau memiliki riwayat penyakit lainnya yang mungkin saja dapat terpengaruh oleh tindakan terapi dengan menggunakan obat Conivaptan ini.

Dalam kasus tertentu, bisa saja fungsi obat Conivaptan dapat berubah karena pasien menggunakan Conivaptan bersamaan dengan penggunaan obat-obatan lainnya. Beberapa obat yang bisa membentuk interaksi obat dengan Conivaptan adalah obat Digoxin, Indinavir, Clarithromycin, Itraconazole, Ritonavir, dan Ketoconazole. Maka dari itu, sangat penting untuk menginformasikan kepada dokter mengenai obat apa saja yang sedang Anda Konsumsi sebelum dokter memberikan tindakan dengan melakukan pemberian obat Conivaptan.

Pelaporan kondisi secara berkala setelah penggunaan obat Conivaptan adalah wajib. Pelaporan rutin kepada dokter akan membuat kondisi Anda terpantau sehingga terapi dengan menggunakan obat ini bisa ditentukan untuk dilanjut ataukah dihentikan.

Kini Anda sudah mengetahui komposisi Conivaptan, manfaat Conivaptan, dan fungsi Conivaptan. Jika Anda ingin mencari informasi lebih lanjut tentang obat ini, silakan klik halaman selanjutnya.

Obat Conivaptan – Halaman Selanjutnya :   1   2   3   4

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi