Terbit: 6 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Kanker merupakan penyakit yang perlu ditangani dengan cepat agar risikonya untuk merusak sel tubuh dapat menurun. Saat ini, ada beberapa jenis pengobatan kanker, salah satunya adalah imunoterapi. Simak ulasan tentang imunoterapi untuk mengobati kanker dalam artikel berikut ini.

Imunoterapi: Cara Kerja, Jenis, Fungsi, dan Efek Samping

Apa itu Imunoterapi?

Imunoterapi adalah salah satu jenis pengobatan kanker yang membantu sistem imun melawan sel abnormal dalam tubuh. 

Setiap manusia memiliki sistem imun di dalam tubuhnya. Sistem imun ini terdiri dari sekumpulan sel khusus, organ, dan protein yang bekerja bersama untuk melawan mikroorganisme, sel abnormal, dan zat asing yang berbahaya bagi tubuh. 

Ketika ada pertumbuhan sel abnormal dalam tubuh dan sel ini merusak sel normal di sekitarnya, kondisi inilah yang menyebabkan kanker. Imunoterapi berguna untuk membantu melawan sel abnormal ini.

Berbeda dengan jenis pengobatan kemoterapi yang menggunakan obat untuk membunuh sel kanker dan sel baik, pengobatan ini termasuk ke dalam terapi biologis karena menggunakan material hidup untuk menyembuhkan kanker. 

Cara Kerja Imunoterapi Melawan Kanker

Fungsi normal dari sistem imun adalah mengenali dan menghancurkan sel abnormal. Sistem ini mampu mencegah atau membatasi pertumbuhan berbagai kanker. 

Oleh sebab itu, sel imun biasanya ditemukan di dalam atau di sekitar tumor. Sel-sel imun ini disebut dengan Tumor-infiltrating lymphocytes (TILs) dan menjadi pertanda bahwa sistem imun memiliki respons terhadap tumbuhnya tumor. 

Namun, sel imun menghadapi beberapa kendala karena sel kanker memiliki beberapa cara untuk menghindari dirinya dihancurkan. Beberapa kendala yang dihadapi, antara lain:

  • Sel kanker mengubah genetiknya dan membuat sel imun sulit mengenalinya.
  • Sel kanker memiliki protein di permukaannya yang dapat membunuh sel imun.
  • Sel kanker bisa mengubah sel normal di sekitarnya sehingga mengganggu kerja sistem imun.

Imunoterapi hadir untuk membantu dengan cara stimulasi atau mendorong pertahanan alami sistem imun sehingga bisa bekerja dengan lebih keras untuk menemukan dan melawan sel kanker. 

Selain itu, imunoterapi juga bekerja dengan cara membuat suatu zat menggunakan komponen sistem kekebalan tubuh. Zat ini kemudian digunakan untuk memulihkan atau meningkatkan cara kerja sistem imun sehingga lebih mudah untuk menemukan dan menyerang sel kanker.

Baca JugaKenali 9 Jenis Kanker yang Rentan Menyerang Anak

Jenis Imunoterapi

Berikut ini beberapa jenis imunoterapi yang bisa digunakan untuk mengobati kanker, di antaranya:

1. Terapi Transfer Sel-T

Sel-T merupakan bagian dalam sistem kekebalan tubuh. Pengobatan yang mampu mendorong kemampuan natural sel-T untuk melawan kanker. 

Pada pengobatan ini, sel-T diambil dari jaringan kanker. Kemudian, sel-T yang memiliki kerja paling aktif melawan sel kanker diambil dan dimodifikasi menjadi lebih kuat. Selanjutnya, jumlah sel-T ini akan diperbanyak dan disuntikkan kembali ke dalam tubuh melalui pembuluh darah.  

2. Antibodi Monoklonal

Antibodi monoklonal adalah protein sistem imun buatan yang dirancang untuk berikatan dengan bagian spesifik dari sel kanker. Dengan demikian, sel kanker akan lebih mudah terlihat dan dihancurkan oleh sistem imun tubuh.

3. Vaksin

Vaksin kanker akan bekerja dengan cara meningkatkan respons sistem imun untuk menemukan dan menghancurkan antigen atau substansi yang dianggap berbahaya bagi tubuh, termasuk yang ada pada sel kanker. 

Cara kerja vaksin untuk kanker antara lain adalah mencegah pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker yang masih ada di dalam tubuh setelah pengobatan, dan mencegah tumor untuk tumbuh atau menyebar. 

Beberapa vaksin untuk kanker dibuat secara personal (hanya untuk satu orang). Vaksin dibuat dengan sel tumor yang diambil saat operasi. Namun, ada juga yang dibuat tidak spesifik dan mampu mencegah timbulnya kanker. 

4. Modulator Sistem Imun

Pengobatan ini bekerja dengan mendorong aktivitas sistem imun secara keseluruhan. Sistem imun yang lebih aktif akan membuatnya mampu melawan sel kanker dengan lebih baik. 

Ada beberapa kelompok obat yang digunakan, antara lain:

  • Interleukin: Mengendalikan respons sistem imun terhadap kanker.
  • Interferons: Membuat sistem imun lebih aktif terhadap kanker.
  • Immunomodulators: Memulai reaksi sistem imun untuk melawan beberapa jenis kanker. 

5. Immune Checkpoint Inhibitors

Checkpoint adalah bagian dari sel imun yang memiliki fungsi untuk menentukan kapan sel imun berhenti bekerja. Sel kanker dapat mengganggu kerja checkpoint sehingga sistem imun menjadi kacau dan tidak mampu membunuh sel kanker. 

Pengobatan ini akan membuat sel imun spesifik untuk melawan kanker. Sel ini kemudian akan terus bekerja sehingga kanker tidak dapat menghindar dari respons kekebalan tubuh. 

Manfaat Imunoterapi

Meskipun tidak ada jaminan bahwa pengobatan kanker apa pun akan berhasil untuk semua orang, imunoterapi memiliki banyak manfaat, termasuk:

  • Meningkatkan tingkat kelangsungan hidup jangka panjang dari berbagai jenis kanker.
  • Menghancurkan beberapa jenis tumor dan mencegah tumor kembali tumbuh.
  • Mencegah berbagai jenis kanker menyebar (metastasis).
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terus melawan kanker bahkan setelah menghentikan pengobatan.
  • Efek samping yang kurang parah dibandingkan dengan perawatan kanker yang lebih tradisional, seperti kemoterapi.

Konsultasikan kekurangan dan kelebihan imunoterapi dengan dokter untuk menentukan apakah ada pilihan pengobatan yang tepat untuk Anda.

Kanker yang Bisa Diobati dengan Imunoterapi

Tidak semua jenis kanker bisa diobati dengan metode ini. Beberapa jenis kanker yang bisa ditangani melalui terapi ini, antara lain:

  • Kanker kandung kemih.
  • Kanker otak.
  • Kanker payudara.
  • Kanker serviks.
  • Kanker darah (leukemia).
  • Kanker kelenjar getah bening (limfoma).
  • Kanker esofagus atau kerongkongan.
  • Kanker kepala dan leher.
  • Kanker ginjal.
  • Kanker hati atau liver.
  • Kanker paru-paru.
  • Kanker kulit, termasuk melanoma.
  • Kanker prostat.
  • Kanker perut.

Baca Juga: Radioterapi: Tujuan, Jenis, Prosedur, dan Biaya

Persiapan Sebelum Melakukan Imunoterapi

Sebelum menjalani terapi ini, penting untuk melakukan sejumlah persiapan berikut:

1. Memberitahukan Riwayat Penyakit pada Dokter

Sebelum memulai imunoterapi, penting untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki kondisi atau riwayat berikut:

  • Memiliki penyakit autoimun.
  • Pernah menjalani transplantasi organ atau sel punca.
  • Memiliki masalah pernapasan.
  • Mengidap penyakit liver.
  • Sedang hamil atau berencana untuk hamil.
  • Sedang menyusui atau berencana untuk mulai menyusui.

2. Mempersiapkan Fisik

Sebelum mendapatkan perawatan, Anda perlu mencukupi kebutuhan nutrisi, minum yang cukup, dan istirahat. Selain itu, Anda disarankan untuk olahraga ringan guna membantu mengondisikan tubuh sebelum perawatan dan mendorong pemulihan dengan potensi efek samping yang lebih sedikit. Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan suasana hati.

3. Mempersiapkan Mental

Pergolakan emosi saat mempersiapkan pengobatan kanker adalah sesuatu yang wajar dialami. Siapkan daftar pertanyaan seputar penyakit ini pada dokter.

Jika melakukan riset internet secara sendiri, jangan mudah percaya semua yang Anda baca. Carilah sumber yang berbasis penelitian dengan bukti secara klinis.

Pertimbangkan untuk melakukan yoga, meditasi, atau pernapasan dalam untuk menghilangkan stres dan mengurangi kecemasan.

4. Dapatkan Dukungan

Memiliki dukungan dari orang terdekat seperti keluarga atau teman dapat memberikan pengaruh positif pada perawatan yang sedang dijalankan.

Orang terdekat Anda harus mengetahui kondisi kekebalan tubuh yang rentan terganggu. Untuk itu, mereka perlu mengambil tindakan pencegahan termasuk sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga kebersihan rumah, dan menjauh jika sakit.

Buatlah daftar aktivitas harian untuk menentukan di mana Anda membutuhkan bantuan, dan jangan sungkan untuk meminta bantuan apa pun.

5. Mempersiapkan Imunoterapi Pertama

Agar terapi imun Anda terasa lebih nyaman, sebaiknya siapkan beberapa hal-hal berikut ini:

  • Mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar karena mungkin Anda akan merasa panas atau dingin di ruang perawatan.
  • Membawa minuman, lip balm, lotion, karena imunoterapi dapat mengeringkan jaringan tubuh.
  • Membawa camilan bergizi seperti biskuit gandum, kacang-kacangan, atau buah.
  • Membawa jurnal untuk membantu menuliskan perasaan atau pertanyaan pada dokter.
  • Durasi terapi berbeda untuk setiap pasien, tetapi bisa menghabiskan waktu beberapa jam. Untuk itu, Anda bisa membawa buku, tablet, earbud untuk mendengarkan musik.

Proses Pengobatan Kanker dengan Imunoterapi

Setiap orang akan menjalani durasi pengobatan dan cara yang berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasien. 

Beberapa cara untuk memberikan pengobatan imunoterapi, antara lain:

  • Intravesical: Dimasukkan secara langsung ke dalam kandung kemih.
  • Topikal: Imunoterapi dalam bentuk krim yang dioleskan pada kulit. 
  • Oral: Imunoterapi dalam bentuk kapsul atau pil dan ditelan. 
  • Intravenous: Dimasukkan secara langsung ke lewat pembuluh darah.

Durasi dan frekuensi imunoterapi bisa bermacam-macam, bergantung pada jenis kanker dan tingkat keparahannya, tipe imunoterapi yang dijalankan, serta reaksi tubuh terhadap pengobatan. Anda bisa menerima pengobatan setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan.

Beberapa jenis imunoterapi diberikan dalam sistem siklus. Siklus adalah periode pengobatan yang diikuti dengan periode istirahat. Periode istirahat ini memberikan kesempatan bagi tubuh untuk pulih, merespons imunoterapi, dan membuat sel tubuh baru yang sehat. 

Saat menjalani pengobatan imunoterapi, Anda akan sering mengunjungi dokter. Saat kunjungan, Anda akan menerima berbagai pemeriksaan, termasuk pemeriksaan fisik, tes darah, dan berbagai jenis pemeriksaan radiologi. 

Berbagai pemeriksaan ini dilakukan secara berkala untuk mengetahui ukuran kanker dan perubahannya sehingga efektivitas pengobatan bisa diketahui.

Baca Juga5 Jenis Kanker yang Membuat Anda Mimisan Terus-menerus

Efek Samping Imunoterapi

Pengobatan ini bisa menyebabkan efek samping yang bervariasi bergantung pada kondisi pasien, seperti kondisi kesehatannya, jenis kanker yang diderita, jenis imunoterapi yang dilakukan, dan dosis yang diberikan.

Efek samping yang umum terjadi selama pengobatan, antara lain:

  • Nyeri.
  • Bengkak.
  • Kemerahan yang terasa gatal.
  • Ruam di area suntikan.

Beberapa imunoterapi dapat meningkatkan sistem imun dan membuat tubuh terasa seperti flu, mengalami demam, meriang, dan kelelahan. 

Selain efek samping, pengobatan imunoterapi juga memiliki beberapa risiko lain:

  • Terapi berlangsung lebih lama dari pengobatan kanker lainnya.
  • Memiliki risiko sel kanker berkembang lagi.
  • Tidak selalu membunuh sel kanker, bisa saja hanya membuat sel tersebut berhenti berkembang.
  • Dapat terjadi peradangan pada fungsi organ lain. 

Sama seperti metode pengobatan lain, imunoterapi juga memiliki kelebihan dan risiko yang harus dijalani. Sebelum memutuskan menjalani pengobatan ini, Anda sebaiknya mempersiapkan diri dan berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.

 

  1. Anonim. How Immunotherapy Is Used to Treat Cancer. https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/immunotherapy/what-is-immunotherapy.html/. (Diakses pada 18 November 2022). 
  2. Anonim. Immunotherapy to Treat Cancer. https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/types/immunotherapy. (Diakses pada 18 November 2022). 
  3. Anonim. 2020. What are Cancer Vaccines?. https://www.cancer.net/navigating-cancer-care/how-cancer-treated/immunotherapy-and-vaccines/what-are-cancer-vaccines/. (Diakses pada 18 November 2022). 
  4. Anonim. 2022. Immunotherapy Side Effects. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21096-immunotherapy-side-effects (Diakses pada 8 Maret 2023)
  5. Anonim. A Guide to Preparing for Chemotherapy or Immunotherapy. https://ohcare.com/chemotherapy-immunotherapy-preparation/ (Diakses pada 8 Maret 2023)
  6. Booth, Stephanie. 2021. Pros and Cons of Immunotherapy. https://www.webmd.com/cancer/immunotherapy-risks-benefits. (Diakses pada 18 November 2022). 
  7. Saltian, Leida Arini, et al. 2021. Nilai Prognostik Tumor Infiltrating Lymphocytes (Tils) Terhadap Ketahanan Hidup Penderita Kanker Payudara Triple Negatif (Kptn) Yang Telah Menjalani Kemoterapi. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/206324/. (Diakses pada 18 November 2022). 
  8. Stuart, Annie. 2021. Types of Cancer Immunotherapy Can Treat. https://www.webmd.com/cancer/immunotherapy-different-cancers. (Diakses pada 18 November 2022).
  9. Watson, Stephanie. 2021. Types of Immunotherapy. https://www.webmd.com/cancer/immunotherapy-treatment-types. (Diakses pada 18 November 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi