Terbit: 27 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Alprazolam obat apa? Informasi tentang Alprazolam obat apa mungkin sedang Anda cari. Obat Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan yang berlebihan. Alprazolam adalah obat penenang yang digunakan agar penderita gangguan kecemasan jadi lebih rileks dan tidak terlalu tegang. Manfaat Alprazolam ini cukup besar untuk membuat seorang penderita kecemasan menjadi tenang, sehingga obat ini sering diresepkan oleh dokter agar penderita gangguan kecemasan bisa kembali beraktivitas normal.

Obat Alprazolam – Dosis, Manfaat, & Efek Samping

Namun, fungsi Alprazolam yang signifikan untuk penderita gangguan kecemasan ini juga dibarengi dengan potensi kecanduan obat Aprazolam jika digunakan secara terus-menerus dengan dosis Aprazolam yang tinggi. Penggunaan dosis Aprazolam yang terbaik adalah penggunaan dosis yang sama setiap hari, kecuali dokter menyarankan pengubahan dosis. Hal penting lain yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat Aprazolam adalah jangan menghentikan penggunaannya secara tiba-tiba, atau melanjutkan penggunaan obat Aprazolam tanpa ada anjuran dokter.

Di bawah ini telah dirangkumkan informasi lebih lanjut tentang obat Aprazolam.

Nama: Alprazolam
Nama Dagang: Xanax, Niravam, Xanax XR
Kelas: Obat antiansietas, ansiolitik, benzodiazepin
Sediaan: Tablet 0,25 mg, 0,5 mg, 1 mg
Kelas antiansietas yang lain: Buspirone, Clonazepam, Clorazepat, Diazepam, Lorazepam, Midazolam, Oxazepam, Valium

Anda tentu sudah mengetahui Aprazolam obat apa. Obat Aprazolam adalah salah satu harapan besar untuk menyembuhkan pasien gangguan kecemasan dan mencegah penyakitnya agar tidak kambuh kembali. Mekanisme kerja obat Aprazolam adalah dengan mempengaruhi kinerja zat kimiawi di otak pasien yang menderita gejala gangguan kecemasan. Setelah penderita gangguan kecemasan mengonsumsi obat Aprazolam, maka obat tersebut akan meningkatkan kadar asam gamma-aminobutirat dalam tubuh. Asam gamma-aminobutirat (GABA) ini adalah zat kimia neurotransmiter yang berfungsi untuk menghambat munculnya reaksi neurologis yang kurang menguntungkan di otak. Jika seseorang kekurangan GABA, maka orang tersebut berpotensi untuk mengalami masalah seperti halusinasi, delusional, emosional, hysteria, hipotonia, dan masalah mental lainnya.

Maka dari itu, penggunaan obat Aprazolam bisa memberikan harapan untuk penderita gangguan mental tertentu, termasuk gangguan kecemasan. Namun, karena fungsi Aprazolam yang berguna sebagai obat penenang, maka obat ini sering disalahgunakan untuk menurunkan risiko kecemasan pada seseorang. Penggunaan terbaik obat Aprazolam adalah penggunaan di bawah pengawasan dokter dengan dosis Aprazolam tertentu yang disesuaikan dengan kondisi pasien.

Dosis Aprazolam dan Indikasi Obat Aprazolam untuk Dewasa

Untuk Gangguan Kecemasan
Dosis 0,25-0,5 mg setiap 6–8 jam perhari, titrasi sampai mendapat efek setiap 3–4 hari, jangan melebihi 4 mg/hari

Untuk Serangan Panik (Panic Disorder)
Obat Pelepasan-Segera

  • Dosis: 0,5 mg PO setiap 8 jam; dapat meningkatkan dosis setiap 3–4 hari sebesar  ~1 mg/hari
  • Rata-rata dosis: 5-6 mg/hari PO
  • Mungkin penderita memerlukan hingga 10 mg/hari PO dibagi setiap 8 jam

Obat Extended-Release

  • 0,5-1 mg PO setiap hari; dapat meningkatkan dosis setiap 3–4 hari sebesar ~1 mg/hari
  • Rata-rata dosis: 3-6 mg PO setiap hari

Untuk Gangguan Kecemasan Dengan Depresi
1-4 mg/hari PO dibagi setiap 8 jam

Untuk Sindrom Premenstrual
Dosis: 0,25 mg PO setiap 6-12 jam; mulai pengobatan pada hari 16-18 dari siklus menstruasi (tidak melebihi 3-4 mg/hari); kurangi dosis setiap 2-3 hari sekali ketika menstruasi terjadi

Dosis Modifikasi
Gangguan ginjal

  • Gunakan dengan hati-hati; tidak ada penelitian

Gangguan hati berat

  • Dosis obat pelepasan-segera: Penurunan dosis awal 0,25 mg PO setiap 8-12 jam; secara bertahap dapat meningkat jika diperlukan dan ketika ditoleransi
  • Extended-release: 0,5 mg PO setiap hari; tingkatkan dosis yang diperlukan dan ditoleransi

Dosis Aprazolam dan Indikasi untuk Anak
Meskipun memberi manfaat yang cukup besar untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan pada dewasa, obat Aprazolam ini tidak direkomendasikan untuk anak usia < 18 tahun.

Efek Samping Obat Aprazolam
Mengetahui efek samping dari penggunaan obat Aprazolam adalah hal yang penting, selain mengetahui fungsi Aprazolam dan manfaatnya. Jika Anda menggunakan obat Aprazolam, laporkan efek samping yang muncul dari penggunaan obat ini secara berkala kepada dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan penggunaan obat dalam jangka waktu tertentu.

Efek samping obat Aprazolam adalah sebagai berikut.

Frekuensi kejadian > 10% (pada dosis 4 mg)

  • Mengantuk (41%)
  • Depresi (10-15%)
  • Sakit kepala (10-15%)
  • Sembelit (10-15%)
  • Diare (10-15%)
  • Mulut kering (10-15%)

Frekuensi kejadian > 10% ( pada dosis 10 mg)

  • Mengantuk (77%)
  • Gangguan koordinasi (40-50%)
  • Nafsu makan meningkat (30-35%)
  • Kelelahan (30-35%)
  • Gangguan memori (30-35%)
  • Iritabilitas (30-35%)
  • Penurunan air liur (30-35%)
  • Gangguan kognitif (20-30%)
  • Insomnia (20-30%)
  • Nafsu makan menurun (20-30%)
  • Sakit kepala (20-30%)
  • Kepala terasa melayang (20-30%)
  • Disartria (20-30%)
  • Diare, sembelit, dan mual/muntah (20-30%)
  • Perubahan berat badan (20-30%)
  • Hidung tersumbat (15-20%)
  • Penurunan atau peningkatan libido (10-15%)
  • Gangguan menstruasi (10-15%)
  • Sulit berkemih (10-15%)

Frekuensi 1-10% (pada dosis 4 mg)

  • Takikardia (5-10%)
  • Kebingungan (5-10%)
  • Insomnia (5-10%)
  • Mual/muntah (5-10%)
  • Penglihatan kabur (5-10%)
  • Hidung tersumbat (5-10%)
  • Hipotensi (1-5%)
  • Sinkop (1-5%)
  • Akatisia (1-5%)
  • Pusing (1-5%)
  • Peningkatan air liur (1-5%)
  • Gugup (1-5%)
  • Tremor (1-5%)
  • Perubahan berat badan (1-5%)

Frekuensi kejadian 1-10% (dosis 10 mg)

  • Peningkatan air liur (5-10%)
  • Banyak bicara (1-5%)
  • Inkontinensia (1-5%)

Laporan setelah penjualan obat:

  • Gangguan Gastrointestinal: Tingginya enzim hati, hepatitis, gagal hati
  • Gangguan Sistem saraf pusat : Hipomania, mania
  • Imunologi: Sindrom Stevens-Johnson, angioedema, edema perifer
  • Endokrin: Hiperprolaktinemia, ginekomastia, galaktorea

Informasi lebih lanjut tentang obat Aprazolam dapat Anda baca di halaman selanjutnya.

Obat Alprazolam – Halaman Selanjutnya :   1   2


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi