Terbit: 2 December 2020 | Diperbarui: 21 September 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Transplantasi kornea (keratoplasty) adalah prosedur pembedahan untuk mengganti sebagian atau seluruh kornea yang rusak dengan jaringan kornea dari donor. Pada sebagian besar kasus, prosedur ini memberikan hasil yang baik dengan risiko komplikasi yang kecil.

Transplantasi Kornea: Fungsi, Prosedur, Komplikasi, dll

Mengapa Prosedur Transplantasi Kornea Perlu Dilakukan?

Prosedur ini paling sering digunakan untuk mengembalikan penglihatan pada seseorang yang memiliki kornea yang rusak. Selain itu, metode ini juga dapat menghilangkan rasa sakit atau gejala lain yang terkait dengan penyakit kornea.

Beberapa kondisi yang mendapatkan manfaat transplantasi kornea adalah:

  • Kornea yang menonjol keluar (keratoconus).
  • Distrofi Fuchs.
  • Penipisan kornea.
  • Jaringan parut kornea, yang disebabkan oleh infeksi atau cedera.
  • Pengaburan kornea.
  • Pembengkakan kornea.
  • Ulkus kornea akibat infeksi infeksi.
  • Komplikasi akibat dari operasi mata sebelumnya.

Persiapan Sebelum Menjalani Transplantasi Kornea

Sebelum melakukan operasi ini, dokter akan mendiskusikan apa yang diharapkan selama prosedur dan menjelaskan mengenai risiko yang mungkin terjadi. Beberapa hal yang harus Anda jalani sebelum operasi, antara lain:

  • Pemeriksaan mata menyeluruh. Dokter mata akan mencari kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi setelah operasi.
  • Pengukuran mata. Dokter mata akan menentukan ukuran kornea donor dengan kornea yang Anda butuhkan.
  • Meninjau semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi. Anda mungkin perlu berhenti minum obat atau suplemen tertentu sebelum atau setelah transplantasi kornea mata.
  • Pengobatan untuk masalah mata lainnya. Masalah mata yang tidak terkait, seperti infeksi atau pembengkakan, dapat mengurangi peluang keberhasilan melakukan prosedur ini. Dokter mata akan mengatasi masalah tersebut sebelum operasi.

Menemukan Pendonor

Kornea yang digunakan dalam prosedur ini berasal dari dari donor yang sudah meninggal. Kornea tidak boleh digunakan dari pendonor yang memiliki beberapa kondisi seperti gangguan sistem saraf pusat tertentu, infeksi, operasi mata sebelumnya, atau dari orang yang meninggal karena penyebab yang tidak diketahui.

Prosedur Transplantasi Kornea

Sebelum operasi biasanya Anda akan diberikan obat penenang guna membantu tubuh untuk lebih rileks dan anestesi lokal untuk membuat mata Anda mati rasa.

Jika Anda menjalani jenis transplantasi kornea yang paling umum (penetrating keratoplasty), ahli bedah akan memotong seluruh ketebalan kornea yang abnormal atau sakit untuk mengangkat cakram kecil jaringan kornea. Alat yang berfungsi seperti pemotong kue (trephine) digunakan untuk membuat potongan melingkar tepat pada area ini.

Setelah itu, kornea pendonor dipotong agar pas dengan ukuran kornea Anda. Setelah itu, dokter bedah akan menjahit kornea dengan benang halus. Jahitan dapat dilepas pada kunjungan berikutnya.

Dalam beberapa kasus, jika seseorang tidak memenuhi syarat untuk transplantasi kornea, dokter mungkin memasukkan kornea buatan (keratoprosthesis).

Prosedur Transplantasi Sebagian Kornea

Jenis transplantasi lain dapat digunakan untuk menghilangkan hanya lapisan jaringan kornea tertentu atau hanya jaringan yang terkena penyakit. Jenis prosedur ini meliputi:

Endothelial Keratoplasty

Prosedur ini menghilangkan jaringan yang sakit dari lapisan kornea belakang, termasuk endotelium, bersama dengan membran Descemet, lapisan tipis jaringan yang melindungi endotel dari cedera dan infeksi. Jaringan donor ditanamkan dengan hati-hati untuk menggantikan jaringan yang diangkat.

Terdapat dua jenis endothelial keratoplasty. Jenis yang paling umum adalah Descemet stripping endothelial keratoplasty (DSEK) menggunakan jaringan donor untuk mengganti sekitar sepertiga kornea.

Prosedur yang lebih baru disebut Descemet membrane endothelial keratoplasty (DMEK), menggunakan lapisan jaringan donor yang jauh lebih tipis.

Anterior Lamellar Keratoplasty (ALK)

Prosedur ini menghilangkan jaringan yang sakit dari lapisan kornea depan, termasuk epitel dan stroma, tetapi meninggalkan lapisan endotel belakang pada tempatnya. Kedalaman kerusakan kornea menentukan jenis prosedur ALK yang sesuai dengan kondisi.

Superficial anterior lamellar keratoplasty (SALK) hanya menggantikan lapisan depan kornea sehingga endotel yang sehat tetap utuh. Sementara itu, deep anterior lamellar transplant (DALK) digunakan ketika kerusakan kornea meluas lebih dalam ke stroma.

Setelah Operasi

Setelah transplantasi kornea mata selesai, Anda dapat:

  • Menerima beberapa obat. Obat tetes mata dan obat-obatan oral setelah transplantasi kornea akan membantu mengendalikan infeksi, pembengkakan, dan nyeri.
  • Menggunakan penutup mata. Penutup mata dapat melindungi mata saat sembuh setelah operasi.
  • Lindungi mata dari cedera. Anda harus mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk menghindari cedera pada mata. Perlahan-lahan lanjutkan aktivitas normal, termasuk olahraga.
  • Rutinlah untuk memeriksa kondisi mata. Melakukan pemeriksaan mata usai operasi berguna mencari tanda-tanda kemungkinan komplikasi.

 

Kemungkinan Komplikasi

Transplantasi kornea dianggap sebagai prosedur yang cukup aman, akan tetapi ini adalah prosedur pembedahan, sehingga memiliki risiko seperti halnya prosedur pembedahan yang lain. Sekitar 1 dari setiap 10 transplantasi, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang disumbangkan, kondisi ini disebut penolakan.

Karena begitu sedikit jaringan donor yang digunakan untuk DSEK dan terutama DMEK, risiko penolakan jauh lebih rendah dengan prosedur ini.

Hal lain yang bisa terjadi, antara lain:

  • Infeksi.
  • Pendarahan.
  • Tekanan tinggi pada mata (glaukoma).
  • Pengaburan lensa mata (katarak).
  • Pembengkakan kornea.
  • Retina yang terlepas, saat permukaan bagian dalam belakang mata menjauh dari posisi normal.

Penglihatan Setelah Transplantasi Kornea

Meski sebagian besar orang yang menjalani prosedur dapat memiliki penglihatan yang baik, namun setiap individu memiliki jenis dan teknik perawatan yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus, penglihatan dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu hingga satu tahun.

Anda harus menemui dokter mata sekali atau dua kali setiap tahun. Jaringan yang disumbangkan biasanya bertahan seumur hidup.

Setelah lapisan luar kornea Anda sembuh, dokter mata mungkin akan membuat penyesuaian untuk meningkatkan penglihatan, seperti:

  • Mengoreksi ketidakrataan kornea (astigmatisme). Jahitan yang menahan kornea donor pada mata dapat menyebabkan kemiringan dan tonjolan pada kornea sehingga bisa membuat penglihatan kabur. Dokter mungkin memperbaiki beberapa hal ini dengan melepaskan beberapa jahitan dan mengencangkan jahitan lainnya.
  • Memperbaiki masalah penglihatan. Kesalahan refraksi seperti rabun jauh dan rabun dekat, dapat diperbaiki dengan kacamata, softlens, atau dalam beberapa kasus membutuhkan operasi lasik.

 

  1. Anonim. Cornea transplant. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cornea-transplant/about/pac-20385285. (Diakses pada 2 Desember 2020).
  2. Anonim. Cornea Transplant Surgery: What You Need to Know. https://www.webmd.com/eye-health/cornea-transplant-surgery#1. (Diakses pada 2 Desember 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi