Terbit: 10 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium yang merupakan genus protozoa parasit. Malaria paling umum ditularkan melalui nyamuk, yaitu nyamuk Anopheles betina. Terdapat 67 spesies nyamuk Anopheles yang dapat menularkan malaria dan sebanyak 22 species nyamuk tersebut berada di Indonesia.

Pemeriksaan Malaria: Pengertian, Prosedur, Hasil

Hal ini yang menyebabkan Indonesia sebagai salah satu negara endemik malaria. Selain melalui gigitan nyamuk, malaria juga dapat ditularkan melalui transfusi darah atau pada ibu hamil kepada bayinya. Umumnya gejala malaria akan timbul pada 10-15 hari setelah gigitan nyamuk Anopheles.

Apa Itu Pemeriksaan Malaria?

Pemeriksaan malaria adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis penyakit malaria. Jenis pemeriksaan malaria dapat berbeda pada setiap daerah, termasuk pada daerah endemik malaria dan daerah yang bukan endemik malaria.

Salah satu cara cek malaria adalah dengan RDT atau rapid diagnostic test. Pemeriksaan malaria yang satu ini bekerja dengan cara memberikan bukti keberadaan parasit malaria dalam darah manusia. Umumnya RDT malaria dipilih sebagai pemeriksaan malaria alternatif karena beberapa kondisi seperti berikut ini:

  • Diagnosis dilakukan oleh petugas kesehatan yang tidak dapat menjangkau layanan mikroskopis yang memadai.
  • Diagnosis jarak jauh untuk orang yang bekerja pada wilayah endemis malaria, contohnya seperti militer atau perusahaan tambang.
  • Investigasi wabah dan survei prevalensi parasit.

Target dan format dari pemeriksaan malaria dapat berbeda, namun prinsip tesnya tetap sama. Pemeriksaan RDT malaria mendeteksi antigen spesifik atau protein yang diproduksi oleh parasit malaria dalam darah seseorang yang terinfeksi.

Selain memeriksa keberadaan Plasmodium, RDT malaria juga dapat mendeteksi jenis spesies malaria yang menginfeksi. Secara umum terdapat empat jenis Plasmodium penyebab malaria yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.

Sebagian RDT hanya dapat mendeteksi satu spesies Plasmodium saja, yaitu Plasmodium falciparum. Namun terdapat juga beberapa RDT yang mampu untuk mendeteksi keempat jenis Plasmodium. Pemeriksaan RDT malaria menggunakan sampel darah yang diuji dengan menggunakan alat RDT yang berbentuk kaset.

Prosedur Pemeriksaan RDT Malaria

Pemeriksaan malaria dilakukan pada pasien yang mengunjungi daerah endemis malaria atau pada pasien yang menunjukkan gejala malaria. Pemeriksaan RDT malaria dapat dilakukan di klinik atau laboratorium dan bisa juga dilakukan di rumah. Alat RDT dijual bebas di daerah endemis malaria.

Tidak ada yang harus dipersiapkan sebelum melakukan cek darah malaria menggunakan RDT. Sampel darah umumnya diambil dari pembuluh kapiler di ujung jari, kemudian ditempatkan pada alat RDT. Hasil tes akan ditunjukkan dengan garis yang akan muncul pada alat tes.

Hasil pemeriksaan malaria menggunakan RDT hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk mengetahui hasil akhirnya.

Hasil Pemeriksaan Malaria dengan RDT

Hasil utama dari pemeriksaan malaria adalah positif dan negatif. Jika ditemukan antigen dari Plasmodium dalam darah akan ditunjukkan oleh jumlah garis pada kaset. Kaset yang umum digunakan adalah RDT combo yang digunakan untuk mendiagnosis malaria akibat Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax.

Terdapat tiga garis indikator yang dapat menunjukkan hasil tes. Indikatornya adalah C (control antibody), Pf (Plasmodium falciparum), dan Pv (Plasmodium vivax). Berikut adalah interpretasi dari garis yang muncul pada kaset RDT pemeriksaan malaria:

  • Negatif: satu garis muncul pada bagian paling ujung yang berlabel C.
  • Positif Pf (Plasmodium falciparum): timbul dua garis, yaitu di bagian paling ujung bertuliskan C dan ujung lain dengan label Pf.
  • Positif Pv (Plasmodium vivax): timbul dua garis, yaitu pada bagian ujung berlabel C dan pada bagian tengah berlabel Pv.
  • Positif Pf dan Pv: timbul tiga garis, yaitu pada label C, Pf, dan Pv.
  • Tes tidak valid: tidak timbul garis sama sekali.

Pemeriksaan Malaria Lainnya

Selain pemeriksaan malaria RDT, terdapat juga pemeriksaan malaria lain seperti DDR malaria. Pemeriksaan DDR malaria mengharuskan sampel darah diperiksa di bawah mikroskop.

Selain mengetahui keberadaan Plasmodium dalam darah, pemeriksaan ini juga dapat mengetahui jumlah rata-rata Plasmodium dalam darah dan juga bentuk Plasmodium. Umumnya pemeriksaan DDR malaria dilakukan untuk memantau apakah pengobatan malaria berjalan efektif atau tidak.

 

Sumber:

  1. How malaria RDTs work – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/about-rdt/en/ diakses 10 April 2019
  2. Rapid diagnostic tests – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid_diagnostic_tests/en/ diakses 10 April 2019
  3. The role of RDTs in malaria control – https://www.who.int/malaria/areas/diagnosis/rapid-diagnostic-tests/role_in_malaria_control/en/ diakses 10 April 2019

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi