Pemeriksaan D-dimer adalah tes darah yang bisa digunakan untuk menyingkirkan terjadinya bekuan darah. Tes ini diperlukan jika seseorang mengalami gejala gangguan pembekuan darah. Untuk mendapatkan informasi selengkapnya, simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Pemeriksaan D-dimer?
Pemeriksaan D-dimer adalah tes darah untuk mengukur jumlah zat bernama D-dimer, sejenis protein yang diproduksi tubuh untuk memecah gumpalan darah. Gumpalan darah terbentuk setiap kali adanya kerusakan pembuluh darah, baik itu karena cedera, aterosklerosis, atau ketika aliran darah terhambat. D-dimer biasanya tidak terdeteksi dalam darah tetapi diproduksi saat tubuh memecah gumpalan darah.
Fragmen protein biasanya larut seiring waktu. Namun, jika gumpalan tidak pecah atau terbentuk gumpalan lain, tubuh akan memiliki kadar D-dimer yang tinggi dalam darah bila memiliki gumpalan besar seperti trombosis vena dalam (DVT). Ini adalah gumpalan darah yang terbentuk lebih dalam di pembuluh darah, biasanya di kaki dan menyebabkan masalah serius.
Fungsi Pemeriksaan D-dimer
Siapa pun bisa mengalami gumpalan darah. Dokter biasanya akan menganjurkan tes D-dimer untuk mendeteksi gangguan pembekuan darah. Gangguan ini termasuk:
1. Trombosis vena dalam
Trombosis vena dalam adalah gumpalan darah yang berada jauh di dalam vena atau pembuluh darah. Gumpalan darah biasanya terjadi pada kaki bagian bawah, tetapi bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lain.
2. Emboli paru
Pulmonary embolism (PE) atau emboli paru, adalah penyumbatan pada arteri di paru-paru. Kondisi ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah di bagian tubuh lainnya terlepas dan mengalir ke paru-paru. Gumpalan DVT adalah penyebab umum PE.
3. Koagulasi intravaskular diseminata
Disseminated intravascular coagulation (DIC) atau koagulasi intravaskular diseminata, adalah kondisi yang menyebabkan terlalu banyak gumpalan darah terbentuk. Ini dapat terbentuk di seluruh tubuh, yang menyebabkan kerusakan organ dan komplikasi serius lainnya. DIC dapat terjadi karena cedera traumatis atau jenis infeksi atau kanker tertentu.
4. Stroke
Penyumbatan suplai darah ke otak, yang mencegah jaringan otak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Sel-sel otak kemudian mulai mati dalam hitungan menit. Stroke adalah keadaan darurat medis, dan harus segera mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Pembekuan Darah: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Kapan Memerlukan Pemeriksaan D-dimer?
Seseorang mungkin memerlukan tes ini jika memiliki gejala gangguan pembekuan darah, seperti trombosis vena dalam atau emboli paru.
Gejala trombosis vena dalam, meliputi:
- Sakit kaki atau nyeri tekan.
- Pembengkakan di kaki.
- Kemerahan atau garis-garis merah di kaki.
Sementara gejala emboli paru, termasuk:
- Kesulitan bernapas.
- Batuk.
- Sakit dada.
- Detak jantung cepat.
Tes ini sering dilakukan di ruang unit gawat darurat (UGD) atau tempat perawatan kesehatan lainnya. Jika seseorang memiliki gejala trombosis vena dalam dan tidak berada dalam perawatan kesehatan, hubungi dokter. Jika memiliki gejala emboli paru, segera dapatkan pertolongan darurat medis.
Prosedur Pemeriksaan D-dimer
Seorang profesional perawatan kesehatan atau dokter akan mengambil sampel darah melalui vena di lengan pasien, menggunakan jarum kecil. Setelah memasukkan jarum, sedikit darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial.
Pasien mungkin akan merasa sedikit tersengat saat jarum masuk atau keluar. Prosedur ini biasanya memerlukan waktu kurang dari lima menit. Harga pemeriksaan D-dimer berbeda di setiap rumah sakit, perkiraan mulai dari 310 ribu rupiah.
Arti Hasil Pemeriksaan D-dimer
Laboratorium yang berbeda bisa melakukan tes secara berbeda, untuk itu perlu diingat bahwa apa yang normal dapat berbeda-beda. Dokter dapat membantu pasien memahami lebih jelas apa arti hasil tes ini.
- Tes normal. Ini adalah negatif yang berarti pasien mungkin tidak memiliki masalah dengan pembekuan darah, seperti DVT. Jika pasien menjalani tes D-dimer untuk melihat apakah pengobatan berhasil untuk koagulasi intravaskular diseminata, kadar D-dimer yang normal atau menurun berarti pengobatan berhasil.
- Tes positif. Berarti pasien mungkin mengalami pembekuan darah. Tes tidak memberi tahu di mana gumpalan itu berada atau mengapa mengalami penggumpalan darah. Dokter dapat memesan tes lain untuk melihat di mana gumpalan berada.
Tes positif mungkin terjadi karena faktor lain, dan pasien mungkin tidak memiliki gumpalan. Tingkat D-dimer bisa positif karena faktor berikut:
- Kehamilan.
- Infeksi atau penyakit menular seperti COVID-19 dan pneumonia.
- Penyakit hati.
- Penyakit jantung.
- Beberapa jenis kanker.
- Operasi atau trauma baru-baru ini.
- Kadar lipid atau trigliserida yang tinggi.
- Berusia di atas 80 tahun.
Baca Juga: Alami Darah Kental? Ini Penyebabnya yang Patut Diwaspadai!
Risiko Pemeriksaan D-dimer
Vena bisa berbeda dalam ukuran dari setiap orang dan dari satu sisi tubuh ke sisi lainnya. Mengambil sampel darah dari beberapa orang mungkin lebih sulit daripada dari orang lain.
Meskipun risiko pengambilan darah sedikit, tetapi mungkin menyebabkan gangguan tertentu, termasuk:
- Pendarahan berlebihan.
- Beberapa tusukan untuk menemukan pembuluh darah.
- Pingsan atau merasa pusing.
- Penumpukan darah di bawah kulit (hematoma).
- Infeksi (sedikit risiko setiap kali kulit rusak).
Itulah pembahasan tentang apa itu pemeriksaan D-dimer. Ini adalah tes darah untuk membantu diagnosis masalah pembekuan darah. Silakan konsultasi langsung ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan terdekat bila ingin melakukan pemeriksaan darah ini.
- Anonim. 2021. D-Dimer Test. https://medlineplus.gov/lab-tests/d-dimer-test/ (Diakses pada 3 November 2021)
- Anonim. 2020. What Is the D-Dimer Test?. https://www.webmd.com/dvt/what-is-the-d-dimer-test (Diakses pada 3 November 2021)
- Anonim. Tanpa Tahun. D-dimer test. https://www.mountsinai.org/health-library/tests/d-dimer-test (Diakses pada 3 November 2021)
- Fogoros, Richard N. 2021. What Is the D-Dimer Test?. https://www.verywellhealth.com/d-dimer-test-4173338 (Diakses pada 3 November 2021)