Terbit: 24 February 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Gejala polip hidung yang paling umum adalah hidung tersumbat dan pilek yang sepertinya tidak dapat berhenti dan tidak dapat diobati dengan obat-obatan bebas biasa. Ketahui lebih lanjut ciri-ciri polip hidung, penyebab, pengobatan, dll.

9 Gejala Polip Hidung yang Harus Diketahui

Apa Itu Polip Hidung?

Polip hidung adalah pembengkakan berdaging bersifat non kanker yang tumbuh di jaringan pada mukosa hidung atau lapisan basah pelindung bagian dalam hidung. Ini disebabkan oleh infeksi atau iritasi berkepanjangan yang membuat hidung menjadi merah dan bengkak hingga membentuk polip.

Polip dapat tumbuh pada satu atau kedua hidung dengan hanya satu pembengkakan atau sekelompok polip di dalam lubang hidung. Polip memiliki ukuran bervariasi dengan bentuk daging seperti tetesan air mata dan saat tumbuh nanti akan terlihat seperti anggur pada batang dengan warna coklat kekuningan atau merah muda.

Umumnya, polip tidak menyakitkan bila disentuh namun pertumbuhannya yang semakin besar akan menyumbat saluran hidung dan pernapasan apabila tidak ditangani sejak awal.

Gejala Polip Hidung

Polip dalam ukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali dan kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan khusus. Sementara polip yang lebih besar dapat menyumbat saluran hidung dan sinus dengan gejala terkait alergi, asma, sinusitis kronis.

Berikut ini adalah ciri-ciri polip hidung, yaitu:

1. Hidung Beringus

Gejala polip tergantung pada ukuran polip. Polip meningkatkan produksi lendir dan kental seperti ingus. Saat polip semakin besar, umumnya akan timbul gejala seperti Anda selalu merasa pilek dan hidung beringus namun tidak kunjung sembuh dengan pengobatan pilek biasa.

2. Hidung Tersumbat

Ukuran polip yang semakin besar akan menyumbat saluran hidung dan pernapasan sehingga membuat hidung tersumbat, terlebih lagi bila tidak hanya satu polip yang tumbuh di dalam hidung. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin akan mengalami masalah tidur dan sulit bernapas.

3. Postnasal Drip

Postnasal drip adalah aliran lendir dari hidung ke tenggorokan. Secara alami, kelenjar hidung memang memang memproduksi lendir terus-menerus untuk melawan infeksi, melembapkan membran hidung, serta menyaring kotoran dan bakteri yang masuk ke hidung.

Dalam gejala polip hidung, Anda akan merasakan ada lendir yang menumpuk di belakang tenggorokan atau seperti ada tetesan lendir dari hidung ke tenggorokan.

4. Masalah Indra Penciuman

Penyumbatan saluran hidung juga berpengaruh pada kemampuan indra penciuman karena ini juga berhubungan dengan saraf sensorik.

Gangguan pada hidung seperti pilek, alergi, infeksi sinus, penciuman di wilayah yang kualitas udaranya buruk, dan polip hidung akan menghalangi saluran hidung dan menurunkan kemampuan untuk indera penciuman.

5. Gangguan Indra Perasa

Gejala polip hidung selanjutnya adalah saat Anda mengalami gangguan indra perasa dan indra penciuman secara bersamaan.

Pasalnya, indra perasa dan penciuman berkaitan erat. Makanan dengan berbagai rasa yang Anda cicipi dapat dirasakan akibat kombinasi kemampuan mencium dan merasakan, salah satu indera tidak dapat bekerja sendirian. Dalam kondisi polip hidung, indra penciuman yang bermasalah juga berpengaruh pada indra perasa.

6. Tidur Mendengkur

Penderita polip hidung kesulitan bernapas melalui hidung dengan lancar, jadi secara otomatis mereka bernapas melalui mulut saat tidur. Suara mendengkur terjadi akibat langit-langit lunak di mulut atau soft palate dan uvula bergetar. Pada polip hidung yang lebih parah, kondisi ini memicu sleep apnea yang mungkin berefek lebih besar pada pasien.

7. Nyeri Wajah dan Sakit Kepala

Berdasarkan penelitian, 16-67% pasien nasal polyposis (NP) mengalami nyeri wajah atau sakit kepala. Hal ini dapat terjadi sebelum dan sesudah operasi nasal polyposis akibat polip menyebabkan penyumbatan pada rongga sinus yang berkembang menjadi infeksi atau peradangan sinus.

8. Nyeri pada Gigi Atas

Nyeri gigi mungkin terjadi bukan karena masalah gigi, tapi gejala dari polip hidung yang berkembang menjadi sinusitis. Pembengkakan sinus maksilaris menyebabkan nyeri di pipi, hidung, dan gigi bagian atas.

9. Obstructive Sleep Apnea

Dalam kondisi yang parah, ciri-ciri polip hidung obstructive sleep apnea. Obstructive sleep apnea adalah jenis sleep apnea serius yang ditandai dengan pernapasan berhenti berulang kali saat tidur.

Penyebab obstructive sleep apnea adalah ketika otot-otot di belakang tenggorokan seperti otot yang mendukung struktur bagian belakang atap mulut Anda (langit-langit lunak), uvula, amandel dan lidah tidak memungkinkan untuk sistem pernapasan normal, termasuk dalam kondisi polip hidung parah.

Ciri ciri polip hidung lainnya, meliputi:

  • Rasa gatal di sekitar mata.
  • Penglihatan ganda pada pasien polip hidung dengan jamur sinusitis atau fibrosis kistik.
  • Sering mimisan.
  • Rasa nyeri dan tertekan di dahi atau wajah.

Gejala polip hidung pada setiap orang berbeda-beda tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan polip. Gejala yang lebih parah mungkin terjadi jika Anda juga mengalami bukan hanya polip tapi juga infeksi sinus.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter apabila Anda memiliki gejala polip hidung dan kondisinya semakin memburuk, seperti:

  • Kesulitan bernapas yang parah.
  • Mengalami penglihatan ganda atau kemampuan berkurang saat menggerakkan mata.
  • Mengalami pembengkakan hebat di area mata.
  • Sakit kepala dan demam tinggi.
  • Gejala memburuk secara mendadak.

Perlu diketahui bahwa gejala polip dan sinusitis kronis memiliki banyak kemiripan. Lebih baik untuk mendiagnosisnya sejak dini agar mendapatkan perawatan medis lebih tepat.

 

  1. Allergy & ENT Associates. 2017. The Relationship Between Your Sinuses And Your Teeth. https://www.aentassociates.com/the-relationship-between-your-sinuses-and-your-teeth/. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  2. Brazier, Yvette. 2017. All about nasal polyps. https://www.medicalnewstoday.com/articles/177020. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  3. Case-Lo, Christine. 2017. Nasal Polyps. https://www.healthline.com/health/nasal-polyps. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  4. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck Diseases. 2016. Assessment of facial pain and headache before and after nasal polyposis surgery with the DyNaChron questionnaire. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1879729616300655. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  5. MayoClinic. 2019. Nasal polyps. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nasal-polyps/symptoms-causes/syc-20351888. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  6. MayoClinic. 2019. Obstructive sleep apnea. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obstructive-sleep-apnea/symptoms-causes/syc-20352090. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  7. Roth, Erica. 2016. Impaired Taste. https://www.healthline.com/health/taste-impaired#taste-vs-smell. (Diakses pada 24 Februari 2020).
  8. WebMD. 2019. What causes anosmia?. https://www.webmd.com/brain/qa/what-causes-anosmia. (Diakses pada 24 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi