Peradangan yang terjadi pada paru-paru dan pleura dinamakan pleuropneumonia. Lantas, apa bedanya dengan pneumonia? Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, hingga perbedaanya di bawah ini!
Apa itu Pleuropneumonia?
Pleuropneumonia adalah infeksi atau peradangan paru-paru dan pleura yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.
Peradangan yang terjadi pada penderita penyakit ini seringkali disertai penumpukan nanah pada rongga pleura. Kondisi ini sering kali diketahui melalui rontgen dada.
Rontgen dada adalah metode pemeriksaan penunjang berupa pencitraan yang menggunakan alat rontgen dada yakni sinar-X. Metode ini menghasilkan citra bagian dalam dada, termasuk jantung paru-paru, tulang, dan pembuluh darah.
Gejala Pleuropneumonia
Menyerupai dengan gejala pneumonia dan beberapa masalah paru-paru lainnya, berikut ini sejumlah gejala penyakit ini yang mungkin terjadi:
- Sesak napas.
- Demam.
- Takikardia (denyut jantung cepat).
- Batuk berdahak.
- Takipnea (napas cepat).
- Pleurodynia (nyeri dada atau perut).
- Hidung yang beringus.
- Anoreksia.
- Rasa haus.
- Lesu.
Baca Juga: Bronkopneumonia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Penyebab Pleuropneumonia
Penyebab yang paling sering dari peradangan pada paru-paru adalah infeksi, seperti infeksi virus dan bakteri. Berikut ini beberapa penyakit yang mungkin menjadi penyebab pleuropneumonia:
1. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau biasa disebut TB adalah penyakit menular yang sering kali menyerang paru-paru. Meski begitu TB juga dapat menyerang bagian tubuh manapun, termasuk perut, kelenjar, tulang, dan sistem saraf.
TB dapat berdampak fatal untuk kesehatan, tetapi dalam banyak kasus, penyakit ini bisa dicegah dan diobati.
Ciri utama TB yang terjadi pada paru-paru adalah batuk berdarah atau berdahak. Gejala TB lainnya yang dapat dikenali, termasuk batuk lebih dari tiga minggu, kehilangan nafsu makan, berat badan turun drastis secara mendadak, demam, berkeringat di malam hari.
2. Mycoplasma pneumoniae
Mycoplasma pneumoniae adalah bakteri yang menyebabkan pneumonia. Bakteri ini ditularkan dari masyarakat (community-acquired pneumonia) dan menyebabkan masalah paru lainnya. Gejala dari Mycoplasma pneumoniae adalah sakit kepala, batuk, demam, dan malaise.
Serangkaian pemeriksaan, termasuk rontgen dada, dapat membantu mengungkap pneumonia. Tes ini untuk menemukan letak dan keparahan peradangan paru-paru. Metode ini bisa membantu mengetahui kondisi pleuropneumonia di paru-paru dan pleura.
3. Pneumonia viral
Pneumonia viral adalah infeksi virus yang dapat memicu peradangan pada paru-paru. Salah satunya virus influenza yang sering kali menyebabkan pneumonia virus pada orang dewasa.
Penyebab pneumonia virus pada anak kecil yang paling umum adalah respiratory syncytial virus (RSV). Ini adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di paru-paru dan saluran napas.
Pneumonia viral akibat virus influenza dapat menjadi parah atau bahkan fatal. Virus bisa menyerang organ paru-paru dan berkembang biak.
Gejala pneumonia viral muncul secara perlahan, termasuk batuk kering, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan lemah.
4. Demam berdarah akibat virus
Demam akibat virus atau viral hemorrhagic fever (VHF) adalah sekumpulan infeksi virus yang menular. Ciri penyakit ini adalah perdarahan hebat dan biasanya berakibat fatal.
Ada beberapa penyakit yang termasuk demam akibat virus, meliputi:
- Demam Lassa.
- Penyakit Marburg.
- Demam Ebola.
Untuk mereka yang memiliki demam Lassa dapat mengalami demam dan faringitis yang disertai pleuropneumonia pada hasil rontgen mendekati. Damam ini kemungkinan bisa berkembang ke paru-paru atau perdarahan pencernaan yang dapat berakibat kematian.
Perlu diketahui juga, ada yang membedakan antara pleuropneumonia dengan pneumonia, yaitu letak inflamasi pada paru-paru. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pleuropneumonia terjadi pada paru-paru dan pleura. Sedangkan pneumonia adalah inflamasi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru.
Silakan segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas agar mendapatkan penanganan yang sesuai.
- Anonim. Pleuropneumonia. https://www.britannica.com/science/pleuropneumonia. (Diakses pada 23 Mei 2022)
- Anonim. 2013. Contagious Pleuropneumonia. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/contagious-pleuropneumonia. (Diakses pada 23 Mei 2022)
- Anonim. 2020. Pneumonia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204. (Diakses pada 23 Mei 2022)
- Sprayberry, Kim. 2019. Pleuropneumonia. https://www.vetfolio.com/learn/article/pleuropneumonia. (Diakses pada 23 Mei 2022)