7 Pilihan Jus Penghancur Batu Ginjal, Segar dan Ampuh

Batu ginjal tidak hanya dapat diluruhkan dengan memperbanyak minum air, mengonsumsi jus tertentu juga dipercaya bisa menjadi penghancur batu ginjal. Lantas, jus apa saja yang bisa menghancurkan batu ginjal? Yuk, selengkapnya cari tahu dalam paparan di bawah ini!

Pilihan Jus Penghancur Batu Ginjal

Batu ginjal adalah endapan keras dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Endapan batu ginjal bisa sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan peradangan hingga infeksi ginjal dan menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik.

Bahkan pada perjalanan penyakitnya, batu ginjal bisa berjalan menuju saluran ureter sehingga ureter radang dan menimbulkan nyeri hilang timbul akibat spasme saluran ureter atau disebut dengan nyeri kolik.

Minum banyak cairan adalah langkah penting untuk mengeluarkan batu ginjal dan mencegah pembentukan batu baru. Tidak hanya air, jus yang terbuat dari buah dan bahan herbal juga bisa membantu.

Berikut ini daftar jus penghancur batu ginjal, di antaranya:

1. Jus lemon

Lemon mengandung sitrat, senyawa kimia yang mencegah pembentukan batu kalsium. Sitrat juga bisa memecah batu-batu kecil, hal ini memungkinkan batu dikeluarkan dengan lebih mudah melalui buang air kecil.

2. Jus daun basil

Basil adalah tanaman herbal dengan kandungan asam asetat yang membantu memecah batu ginjal dan mengurangi rasa sakit. Sifat antioksidan dan agen antiinflamasi di dalamnya dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Cobalah gunakan daun basil segar atau kering untuk membuat teh.

Meski boleh dikonsumsi setiap hari, Anda tidak boleh mengonsumsi jus basil selama lebih dari 6 minggu. Penggunaan yang berkepanjangan dapat menyebabkan efek samping, termasuk

• Gula darah rendah (hipoglikemia).
• Tekanan darah rendah (hipotensi).
• Peningkatan perdarahan.

3. Jus buah delima

Jus delima telah digunakan sejak lama untuk meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan. Jus ini dipercaya akan membuang batu dan racun lainnya dari sistem pencernaan.

Buah delima mengandung antioksidan yang membantu menjaga ginjal tetap sehat dan dipercaya mencegah perkembangan batu ginjal.

Jus buah delima juga dapat menurunkan tingkat keasaman urine. Tingkat keasaman yang lebih rendah mampu mengurangi risiko batu ginjal di masa depan. Meski begitu, efek jus ini dalam mencegah batu ginjal masih perlu dipelajari lebih lanjut.

Tidak ada batasan seberapa banyak mengonsumsi jus delima yang dapat diminum dalam  sehari. Namun, Anda tidak disarankan mengonsumsinya saat mengonsumsi chlorothiazide dan rosuvastatin.

4. Jus seledri

Sebagai pengobatan tradisional, jus seledri telah dianggap sebagai penghancur batu ginjal dan pembersih racun yang memicu pembentukan batu ginjal.

Buatlah jus dari campurkan satu atau lebih batang seledri dan minum jusnya setiap hari. Meski menyehatkan, jangan meminumnya jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti:

• Gangguan perdarahan.
• Tekanan darah rendah.
• Operasi terjadwal.

Anda juga tidak disarankan minum jus penghancur batu ginjal ini apabila mengonsumsi obat-obatan berikut:

• Lithium.
• Levothyroxine.
• Obat penenang, seperti alprazolam.
• Obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas terhadap sinar matahari, seperti isotretinoinobat.

Baca Juga: Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengobati

5. Jus akar dandelion

Akar dandelion adalah tonik ginjal yang dapat merangsang produksi empedu. Hal ini dianggap bisa membantu menghilangkan limbah, meningkatkan produksi urine, dan memperbaiki pencernaan. Dandelion mengandung vitamin (A, B, C, D) dan mineral seperti kalium, zat besi, dan zinc.

Satu penelitian menunjukkan bahwa dandelion efektif dalam membantu mencegah pembentukan batu ginjal. Saat mengolahnya menjadi jus, Anda bisa menambahkan kulit jeruk, jahe, dan apel secukupnya. Minumlah minuman ini sebanyak 3 hingga 4 cangkir dalam sehari.

Perlu diingat, beberapa orang dilaporkan telah mengalami mulas saat mengonsumsi jus ini. Selain itu, jangan meminumnya jika sedang mengonsumsi pengencer darah, antasida, antibiotik, litium, dan diuretik (seperti spironolactone).

Sebelum mengonsumsi ekstrak akar dandelion, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena tanaman herbal ini dapat berinteraksi dengan banyak obat.

6. Jus rumput gandum

Wheatgrass atau rumput gandum adalah daun pertama yang baru tumbuh dari biji gandum.

Rumput gandum dipenuhi banyak nutrisi dan telah lama digunakan untuk meningkatkan kesehatan, seperti meningkatkan aliran urine untuk membantu mengeluarkan batu ginjal. Kandungan nutrisi penting di dalamnya juga membantu membersihkan ginjal.

Minumlah jus rumput gandum yang terbuat dari 56 hingga 226 gram rumput gandum per hari. Untuk mencegah efek samping, mulailah minum dengan jumlah sesedikit mungkin dan secara bertahap.

Jika tidak memungkinkan minum jus ini, Anda bisa mengonsumsi suplemen rumput gandum bubuk sesuai petunjuk pada kemasan.

Untuk mengurangi risiko mual, konsumsilah rumput gandum saat perut kosong. Dalam beberapa kasus, jus ini juga dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan dan sembelit.

Baca Juga: 12 Obat Batu Ginjal yang Bisa Anda Gunakan (Medis dan Herbal)

7. Jus horsetail

Horsetail adalah tanaman air yang telah digunakan untuk meningkatkan aliran urine, sehingga dipercaya membantu mengeluarkan batu ginjal. Tanaman ini juga memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang membantu menyehatkan saluran kemih secara keseluruhan.

Meski begitu, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi horsetail selama lebih dari 6 minggu, terutama karena efek samping yang ditimbulkannya seperti kejang, penurunan kadar vitamin B, dan kehilangan kalium.

Perlu diingat pula, Anda tidak boleh mengonsumsinya apabila sedang menggunakan lithium, diuretik, atau obat jantung seperti digoxin.

Horsetail juga tidak dianjurkan untuk anak-anak dan wanita hamil serta menyusui, atau memiliki kondisi berikut:

• Gangguan penggunaan alkohol.
• Diabetes.
• Kadar tiamin rendah.
• Kadar kalium rendah.

Itulah daftar jus penghancur batu ginjal yang bisa Anda coba di rumah. Namun, alangkah baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter apabila ingin mencobanya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!