Penyebab kulup penis ketat (phimosis) berbeda-beda karena kondisi ini dipengaruhi oleh usia yang mengalaminya. Simak penjelasan mengenai penyebab kulit kepala penis melekat pada kepala penis, pahami selengkapnya di bawah ini.
Berbagai Kondisi yang Menyebabkan Kulup Penis Ketat
Pada anak laki-laki, kulit kepala penis yang ketat adalah sesuatu yang bisa dimiliki saat lahir. Kondisi yang dikategorikan sebagai phimosis fisiologis ini biasanya akan menghilang sepenuhnya pada usia 7 tahun. Saat anak laki-laki disunat, fimosis atau phimosis tidak akan terjadi.
Kategori lainnya adalah phimosis patologis. Ini berarti bahwa phimosis disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau jaringan parut dari kondisi yang mendasarinya. Fimosis patologis dapat disebabkan oleh:
1. Balanitis
Balanitis adalah jenis iritasi kulit yang berkembang di kepala penis. Kondisi ini sangat umum pada pria yang belum disunat.
Gejala termasuk kemerahan, gatal, dan bengkak, yang dapat menyebabkan kulup terlalu ketat. Balanitis juga bisa menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Mempraktikkan kebersihan yang baik biasanya cukup untuk mengobati dan mencegah balanitis. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan krim topikal atau antibiotik.
2. Balanoposthitis
Peradangan yang terjadi pada kelenjar penis dan kulup dapat menyebabkan balanoposthitis. Peradangan yang terjadi pada kulup membuatnya melekat erat pada kepala penis. Infeksi jamur yang dikenal sebagai kandidiasis sering dikaitkan dengan kondisi ini, meskipun bakteri dan jenis infeksi lainnya juga dapat menyebabkan balanoposthitis.
Baca Juga: Sunat Stapler: 7 Kelebihan, Kekurangan, Prosedur, Biaya, dll
3. Infeksi Menular Seksual
Infeksi menular seksual tertentu dapat menyebabkan balanitis. Gejala balanitis seperti pembengkakan dan peradangan dapat menyebabkan kulup penis menempel ketat. Beberapa contoh infeksi menular seksual yang menyebabkan kulup penis ketat adalah:
Herpes Genital
Balanitis adalah gejala umum herpes genital. Gejala herpes lainnya termasuk rasa sakit dan kantung berisi cairan kecil seperti lepuh pada penis dan kadang-kadang pada skrotum.
Gonore
Kondisi ini juga dapat gejala balanitis, seperti pembengkakan dan kemerahan. Gejala gonore lainnya termasuk:
- Nyeri pada testis.
- Lebih sering buang air kecil.
Sifilis
Penyakit infeksi menular seksual ini dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada penis. Gejala sifilis lainnya termasuk:
- Keluar cairan dari penis.
- Muncul ruam di bagian tubuh yang lain.
- Nyeri otot.
- Demam.
- Tubuh terasa tidak sehat.
4. Masalah pada Kulit
Meskipun penyebab kulup penis ketat ini kurang umum, kondisi kulit lainnya yang juga dapat menyebabkan phimosis atau memperburuk kondisi adalah:
- Lichen planus. Peradangan yang terjadi pada kulit, selaput lendir, atau kuku ini terjadi karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Meski bisa terjadi pada segala usia, kondisi ini tidak menular.
- Lichen sclerosus. Meski tidak menular, penyakit ini dapat menyebabkan jaringan parut pada kulup. Gangguan ini dapat membuat penderitanya tidak nyaman dan menimbulkan bercak putih.
- Eczema. Gangguan kulit ini menyebabkan gatal, tampak kering, hingga kulit pecah-pecah. Jenis sabun, cara Anda mengeringkan diri, dan pemicu lainnya dapat menyebabkan kekambuhan.
- Psoriasis. Kondisi kulit kronis ini dapat menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah terbentuk sebagai akibat dari produksi sel kulit yang tidak normal.
5. Usia
Kulup yang ketat secara alami terjadi pada bayi atau anak kecil, dan terkadang dapat bertahan hingga dewasa. Usia lanjut dapat menyebabkan perkembangan phimosis. Saat kulit kehilangan elastisitas, kulit penis bisa menjadi lebih kaku dan kurang lentur.
Nah, itulah berbagai penyebab kulup penis ketat yang penting untuk Anda tahu.
Baca Juga: 7 Penyebab Penis Keluar Nanah dan Cairan Putih yang Patut Diwaspadai!
Apakah Prosedur Operasi Diperlukan untuk Mengatasi Kondisi Ini?
Pembedahan mungkin diperlukan jika seorang anak atau orang dewasa mengalami balanitis atau balanoposthitis yang parah sampai menyebabkan kulup menjadi sangat ketat.
Sunat (pembedahan menghilangkan sebagian atau seluruh kulup) dapat dipertimbangkan jika pengobatan lain gagal, tetapi hal itu membawa risiko seperti pendarahan dan infeksi. Cara ini biasanya direkomendasikan sebagai upaya terakhir, meskipun terkadang bisa menjadi pilihan pengobatan terbaik dan satu-satunya.
Jika kondisi ini dialami oleh anak-anak, kulup yang ketat akan hilang sebelum dewasa. Kasus phimosis yang bertahan hingga dewasa dapat menyebabkan rasa sakit, ketidaknyamanan saat berhubungan seks, peningkatan risiko infeksi, atau kesulitan buang air kecil. Saat Anda atau anak mengelami hal ini, penting untuk segera menemui dokter.
Suatu kondisi yang disebut parafimosis atau paraphimosis, yaitu kelainan pada penis yang membuat kulup penis yang ditarik ke belakang tidak bisa kembali ke posisi semula, juga membutuhkan membutuhkan perhatian medis dengan segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Salah satu cara mencegah merekatnya kulup adalah mempraktikkan kebersihan area genital yang baik dan teknik peregangan.
- Anonim. Tight foreskin (phimosis and paraphimosis). https://www.nhs.uk/conditions/phimosis/. (Diakses pada 20 September 2021).
- Leonard, Jayne. 2018. What causes a tight foreskin?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320997. (Diakses pada 20 September 2021).
- Roland, James. 2019. What Causes Tight Foreskin and How Is It Treated?. https://www.healthline.com/health/mens-health/tight-foreskin. (Diakses pada 20 September 2021).