Terbit: 30 January 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kaki pecah pecah adalah kondisi yang dipicu oleh sejumlah penyebab. Kaki pecah pecah tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan. Berikut ini adalah penyebab kaki pecah pecah dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.

Penyebab Kaki Pecah Pecah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Kaki Pecah Pecah

Sebelum menjelaskan mengenai obat kaki pecah pecah, perlu diketahui bahwa kaki pecah pecah merupakan hasil dari kulit kering dan kulit yang menebal. Selain menimbulkan warna kuning atau cokelat di tepi tumit, kondisi yang tidak tertangani dengan baik bisa menimbulkan infeksi.

Pada umumnya, penyebab kaki pecah pecah bisa terjadi karena kurangnya perawatan atau terpapar bahan kimia tertentu. Dalam dunia medis, kaki pecah pecah ini umumnya memiliki kaitan dengan kapalan.

Karena tekanan berat tubuh terus menerus, lama kelamaan kapalan akan meluas ke samping sehingga menjadi penyebab tumit kaki pecah pecah. Kondisi ini bisa memengaruhi permukaan kulit yang terdiri dari epidermis, dan terkadang bisa menembus jauh ke dalam dermis dan menyebabkan rasa sakit.

Selain beberapa penyebab kaki pecah pecah seperti di atas, faktor lain yang bisa menjadi penyebab, di antaranya:

1. Kondisi Fisik

Pada beberapa kasus, kondisi suhu di dalam sepatu bisa menjadi sangat panas. Perubahan suhu ini bisa mengakibatkan hilangnya air dari kulit dan akhirnya mengakibatkan penebalan lapisan atas kulit.

2. Sabun Kulit

Beberapa sabun dapat menghilangkan minyak pelindung kulit atau bahkan meninggalkan residu iritasi sehingga berkontribusi pada kulit kering.

3. Kondisi Medis

Diabetes, hipotiroidisme, dan malnutrisi adalah beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan kulit kering. Minimnya asupan vitamin A atau asam lemak esensial tertentu, seperti asam alfa-linolenat (ALA) dan asam gamma-linolenat (GLA), juga bisa menjadi penyebab yang mendasarinya. Kondisi yang menyebabkan malabsorbsi pencernaan, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan asam lemak esensial.

4. Penuaan

Perubahan hormon dan metabolisme dari waktu ke waktu bisa menurunkan pergantian sel kulit, sehingga menghasilkan penebalan lapisan terluar kulit, yang dikenal sebagai stratum corneum.

Seiring bertambahnya usia, bantalan lemak pelindung di telapak kaki juga semakin menipis. Hilangnya bantalan ini di tumit dapat meningkatkan stres kulit, yang menyebabkan kulit pecah pecah dan kapalan.

5. Cuaca Dingin

Kulit pecah pecah juga sering terjadi pada musim dingin, sebagian besar disebabkan oleh minimnya pemanasan dalam ruangan dan tingkat kelembapan yang rendah.

Selain beberapa penyebab seperti di atas, kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab kaki pecah pecah, antara lain:

  • Menderita eksim, athlete’s foot, dan psoriasis.
  • Dermatitis atopik.
  • Obesitas bisa meningkatkan tekanan pada tumit.
  • Berdiri berjam-jam di permukaan yang keras.
  • Berjalan tanpa alas kaki, atau dengan sandal terbuka.

Perlu diketahui, beberapa retakan kecil yang ditimbulkan oleh kulit pecah pecah bisa menyebabkan perdarahan, ketidaknyamanan, dan rasa sakit–terutama jika bakteri merembes ke dalam celah. Oleh karena itu, penanganan dengan segera dibutuhkan sebelum kulit pecah pecah membuat kondisi kesehatan tubuh memburuk.

Segera ke dokter jika Anda mengalami rasa sakit, kemerahan, bengkak, atau sakit parah di area mana pun di kaki selama beberapa hari.

Cara Mengatasi Telapak Kaki Pecah Pecah

Penanganan kaki pecah pecah pertama yang mudah untuk dilakukan adalah merendam kaki di dalam air hangat selama 10 menit. Setelah direndam, Anda bisa membersihkan telapak kaki pecah pecah. Cara ini berfungsi untuk membuang sel kulit yang telah mati.

Selain itu, menggunakan petroleum jelly kemudian membungkusnya dengan kaos kaki berbahan katun dapat mempertahankan kelembapan kulit kaki. Cara ini harus rutin dilakukan selama beberapa hari.

Berikut ini adalah obat kaki pecah pecah lainnya yang bisa Anda gunakan, di antaranya:

1. Pelembap

Obat kaki pecah pecah yang pertama bisa digunakan adalah pelembap khusus untuk mengatasi kaki pecah pecah. Pada umumnya, pelembap mengandung bahan untuk melembutkan dan menghilangkan kulit mati. Gunakanlah pelembap yang mengandung bahan-bahan berikut:

  • Urea (Flexitol Heel Balm).
  • Salicylic acid (Kerasal).
  • Alpha-hydroxy acids (Amlactin).
  • Saccharide isomerate.

Beberapa pelembap dapat menyebabkan kulit panas atau iritasi ringan, namun hal ini adalah normal. Konsultasikan dengan dokter jika penggunaan obat kaki pecah pecah ini tidak mengatasi keadaan, namun justru menimbulkan reaksi alergi yang parah.

Pada kasus yang parah, obat kaki pecah pecah yang bisa digunakan adalah krim steroid dengan resep untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa gatal.

2. Madu

Selain obat medis, obat kaki pecah pecah alami yang bisa digunakan adalah madu. Menurut penelitian, madu memiliki sifat antimikroba dan antibakteri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa madu dapat menyembuhkan dan membersihkan luka dan melembapkan kulit.

Anda bisa menggunakan madu sebagai lulur kaki setelah berendam, atau mengaplikasikannya sebagai masker kaki sebelum tidur.

3. Minyak kelapa

Obat kaki pecah pecah alami berikutnya yang direkomendasikan adalah minyak kelapa. Minyak kelapa berguna untuk mengatasi kulit kering, eksim, dan psoriasis. Minyak kelapa dapat membantu kulit mempertahankan kelembapan. Sifat anti-inflamasi dan antimikroba dari minyak kelapa dapat mengatasi kaki pecah-pecah jika telapak kaki rentan terhadap perdarahan atau infeksi.

4. Menggunakan Keratolytic pada Kulit yang Menebal

Saat kulit pada telapak kaki menebal, Anda bisa mengoleskan keratolytic untuk membantu melunakannya. Keratolytic adalah senyawa yang memecah lapisan luar kulit dan dapat mengurangi ketebalan plak psoriatik. Kelas senyawa ini termasuk asam salisilat.

Selain melunakkan lapisan kulit luar, keratolytic juga membantu menghilangkan sel kulit mati. Proses ini memungkinkan kulit terjaga kelembapannya.

Contoh keratolytic meliputi:

  • Asam alfa hidroksi, seperti asam laktat dan asam glikolat.
  • Asam salisilat.
  • Urea.

5. Menggosok Kulit dengan Batu Apung

Menggosok batu apung dengan lembut pada tumit atau kulit pecah pecah–setelah kulit dilembapkan–dapat membantu mengurangi kapalan. Akan tetapi, seseorang yang menderita diabetes atau neuropati tidak boleh menggunakan batu apung. Anda harus berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

6. Menggunakan Perban Cair

Perban cair atau liquid bandage juga dapat digunakan untuk mengatasi kulit pecah pecah. Perban cair bisa memberikan lapisan pelindung pada kulit yang retak, mengurangi rasa sakit, dan mencegah kuman memasuki luka.

Nah, itulah beberapa obat kaki pecah pecah yang bisa Anda coba. Perlu diketahui jika kondisi kaki mengalami pecah pecah yang sangat parah, atau jika perawatan mandiri tidak meredakan kondisi setelah seminggu perawatan, Anda harus mendapatkan perawatan khusus dari podiatris. Terakhir, jangan pernah mengelupas kulit mati dengan tangan, atau mencoba memotong kulit pecah pecah karena hal ini berisiko meningkatkan infeksi.

Cara Mencegah Telapak Kaki Pecah Pecah

Langkah penting yang bisa dilakukan mengatasi kaki pecah pecah adalah menjaga kelembapan kulit kaki. Berikut ini adalah usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi kaki, di antaranya:

1. Menggunakan Pelembap

Setelah mandi Anda disarankan untuk segera mengoleskan pelembap pada kaki. Salep dan krim lebih efektif dan mengiritasi kulit lebih sedikit daripada lotion. Beberapa pakar merekomendasikan menggunakan salep atau krim yang mengandung minyak atau shea butter untuk kulit kering. Salep dan krim yang disarankan harus mengandung:

  • Lactic acid.
  • Urea.
  • Hyaluronic acid.
  • Glycerin.
  • Dimethicone.
  • Lanolin.
  • Petrolatum.
  • Mineral oil.

2. Menghindari Sabun Keras atau Produk Perawatan Kulit dengan Aroma Kuat

Meskipun penting untuk menjaga tumit pecah-pecah tetap bersih, kering, dan bebas dari infeksi, sabun yang keras dapat mengeringkan kulit. Menggunakan pembersih ringan membantu menjaga kelembapan kulit tumit.

Selain itu, produk perawatan kulit yang mengandung pewangi, alkohol, retinoid, atau asam alfa hidroksi kadang-kadang bisa terlalu keras untuk kulit kering dan sensitif. Hindari penggunaan produk ini untuk melindungi minyak alami kulit.

3. Mengenakan Sepatu Tertutup

Sepatu dengan tumit tertutup dan bantalan memberikan dukungan ke area yang bermasalah. Anda harus menghindari sepatu hak terbuka, sepatu dengan sol tipis, dan alas kaki yang tidak pas.

Mengenakan sepatu dengan sol non-slip atau ortotik yang direkomendasikan oleh profesional kesehatan kaki juga dapat melindungi jaringan lunak kaki. Selain itu, mengenakan kaus kaki katun dengan sepatu dapat membantu mengurangi gesekan, menyerap keringat, menjaga kelembapan, membiarkan kulit bernapas, dan membantu mencegah kulit mengering.

Pada akhirnya, Anda tidak boleh mencoba obat kaki pecah pecah dan mengobati kaki pecah di rumah jika dikaitkan dengan kondisi medis. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Nichols, Hannah. 2017. Six fixes for cracked heels. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316572.php. (Diakses pada 30 September 2019).
  2. McDermott, Annette. 2017. How to Fix Cracked Heels at Home. https://www.healthline.com/health/cracked-heel-heal#qampa. (Diakses pada 30 September 2019).
  3. Firman, Tehrene . 2019. 9 Best Home Remedies to Soften Dry, Cracked Heels. https://www.prevention.com/beauty/skin-care/a20509027/4-ways-to-fix-your-cracked-heels-at-home/. (Diakses pada 30 September 2019).
  4. Catherine Moyer. 2019. How to Cope with Dry Skin and Cracks on Your Feet. https://www.verywellhealth.com/coping-with-dry-cracked-feet-1337642. (Diakses pada 30 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi