Terbit: 7 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Senin pagi seringkali dianggap sebagai hari yang paling menyebalkan bagi banyak orang. Hal ini disebabkan oleh keharusan kita untuk menjalani kesibukan pekerjaan yang bisa saja menyebabkan stres. Tak disangka, Senin pagi juga menyimpan bahaya lainnya. Berdasarkan sebuah penelitian, dihasilkan fakta bahwa serangan jantung ternyata sering terjadi di hari Senin! Kita tentu harus mewaspadai hal ini, bukan? Sebenarnya, seperti apa kaitan antara hari Senin dengan serangan jantung?

Senin Pagi, Waktu Paling Sering Terjadi Serangan Jantung

Fakta waktu terjadinya serangan jantung

Fakta tentang kematian yang dipicu karena serangan jantung terjadi saat Senin pagi dikeluarkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Mereka meneliti data dari 39 juta kematian pada 1999 hingga 2014. Hasilnya adalah, penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian adalah penyakit jantung, kanker, gangguan pernapasan kronis, serangan stroke, alzheimer, diabetes, pneumonia, serta penyakit ginjal. Selain itu, kematian yang disebabkan oleh kecelakaan dan bunuh diri juga cukup tinggi.

Hanya saja, khusus untuk kasus serangan jantung, jumlah kasusnya yang paling banyak terjadi di hari Senin, yakni lebih dari 348 ribu kasus. Hari lain yang juga memiliki kasus kematian akibat serangan jantung yang paling banyak adalah Selasa dengan angka lebih dari 337 ribu kasus.

Mencegah serangan jantung

Mengingat kasus kematian akibat serangan jantung sangat tinggi, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga gaya hidup sehat agar tidak mudah terkena masalah kesehatan ini.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mencegahnya.

  1. Menjaga pola makan

Serangan jantung seringkali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Sebagai contoh, jika kita sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol seperti gorengan atau makanan cepat saji, maka risiko untuk terkena penyakit ini semakin meningkat. Apalagi jika kita juga tergolong jarang mengonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.

Karena alasan inilah pakar kesehatan menyarankan kita untuk menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang. Sebagai contoh, selain menurunkan asupan makanan tidak sehat, kita juga sebaiknya memperbanyak asupan buah, sayur, biji-bijian, daging ikan, serta kacang-kacangan yang bisa menyehatkan jantung dan pembuluh darah.

  1. Hidup aktif

Demi menjaga kesehatan organ kardiovaskular, pakar kesehatan menyarankan kita untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Selain itu, kita juga sebaiknya lebih aktif berjalan kaki, naik turun tangga, bersepeda, atau bersih-bersih rumah.

  1. Menghindari rokok

Rokok adalah salah satu penyebab utama dari datangnya berbagai macam penyakit. Bahkan, meskipun kita hanya menjadi perokok pasif, tetap saja risiko untuk terkena penyakit jantung akan meningkat. Selain rokok, kita juga harus menghindari asupan minuman beralkohol karena bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

  1. Mengecek tekanan darah secara rutin

Peningkatan tekanan darah biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas. Padahal, jika kita sampai terkena hipertensi, maka risiko terkena serangan jantung yang mematikan akan meningkat. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya enam bulan sekali. Jika perlu, kita bisa menyiapkan alat pemeriksaaan tekanan darah sendiri di rumah. Selain itu, kita juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan jantung dan pembuluh darah seperti pemeriksaan kolesterol, trigliserida, gula darah, dan pemeriksaan lainnya di rumah sakit.

  1. Kelola stres dengan lebih baik

Sering kita alami dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar, dalam realitanya stres bisa memicu peningkatan tekanan darah, salah satu faktor pencetus serangan jantung. Jika tubuh dan pikiran sudah mengalami stres, sebaiknya kita mengambil jeda dan melakukan berbagai hal untuk menurunkannya seperti dengan meditasi, jalan-jalan, menikmati alam hijau, dan lain-lain.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi