DokterSehat.Com – Banyak orang yang menyukai rokok elektrik atau vape karena dianggap sebagai rokok yang lebih aman bagi kesehatan. Sayangnya, banyak penelitian kesehatan yang menyebutkan jika rokok elektrik ini tidak lebih aman dari rokok konvensional. Bahkan, baru-baru ini, sebuah penelitian yang dilakukan oleh dr. Holly Middlekauf yang berasal dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, menyebutkan jika kebiasaan menggunakan rokok elektrik bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dr. Middlekauf membandingkan kondisi kesehatan 23 orang pecandu rokok elektrik dengan 19 orang yang bukan perokok setiap hari selama satu tahun. Para partisipan ini sendiri memiliki rentang usia 21 hingga 45 tahun. Setelah penelitian selesai dilakukan, dr. Middlekauf menyebutkan jika kebiasaan merokok vape ternyata bisa meningkatkan dua faktor resiko penyebab penyakit jantung; cardiac sympathetic activity, kondisi dimana hormon adrenalin di dalam jantung meningkat, dan juga peningkatan stress oksidatif.
Sebagai informasi, para penderita gagal jantung kronis biasanya mengalami kondisi dimana tubuh melepaskan adrenalin dengan tujuan memacu jantung untuk bekerja dengan lebih keras. Padahal, jantung ini sudah mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Adanya hasil penelitian ini bisa jadi menunjukkan jika rokok elektrik bisa membuat jantung mengalami kerusakan. Selain itu, kebiasaan menggunakan rokok elektronik ternyata bisa memicu peningkatan produksi radikal bebas sehingga bisa menyebabkan stress osksidatif yang sangat buruk bagi kesehatan jantung. Kedua faktor resiko ini disebabkan oleh adanya kandungan nikotin pada cairan rokok elektrik. Sebagaimana sudah diketahui banyak orang, nikotin memang sangat buruk bagi kesehatan jantung manusia.
Dengan adanya fakta ini, ada baiknya memang kita benar-benar tak lagi merokok, baik itu berupa rokok konvensional maupun rokok elektrik mengingat kedua jenis rokok ini sama-sama tidak baik bagi kondisi kesehatan kita.