Terbit: 9 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Selain jus buah, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengonsumsi jus sayur. Biasanya, hal ini disebabkan oleh jus sayur yang cenderung lebih mudah untuk dikonsumsi dibandingkan dengan mengonsumsi sayur secara utuh yang belum tentu disukai rasanya. Selain itu, jus sayur juga tinggi manfaat kesehatan. Hanya saja, apakah jus tomat memang benar bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung?

Rutin Minum Jus Tomat Turunkan Risiko Penyakit Jantung?

Kaitan antara jus tomat dengan risiko penyakit jantung

Nutrisi dari makanan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Jika kita mengonsumsi nutrisi yang cukup, maka kesehatan berbagai macam organ seperti jantung dan pembuluh darah pun akan meningkat. Selain itu, rutin mengonsumsi makanan sehat juga bisa membantu menurunkan risiko terkena penyakit lainnya.

Sebuah penelitian dilakukan di Tokyo Medical and Dental University, Jepang untuk mengetahui bagaimana dampak mengonsumsi jus tomat bagi risiko terkena penyakit jantung. Hasilnya adalah, di dalam tomat terdapat kandungan bioaktif layaknya karotenoid, vitamin, kalsium, serta asam berjenis gamma aminobutyric yang memang bisa membantu menyehatkan fisik serta mental kita.

Penelitian yang kemudian dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Food Science and Nutrition ini dilakukan dengan mengecek kondisi tekanan darah 500 partisipan yang terdiri dari 184 laki-laki dan 297 perempuan. Para partisipan ini diketahui mengidap masalah hipertensi atau setidaknya sedang berada dalam kondisi pre-hipertensi.

Selain dicek secara berkala tekanan darahnya, para partisipan ini diminta untuk mengonsumsi jus tomat secara rutin. Hasilnya adalah, setelah satu tahun melakukannya, tekanan darah para partisipan cenderung menurun dengan signifikan. Rinciannya, tekanan darah sistolik mengalami penurunan rata-rata dari 141,2 mmHg menjadi 137 mmHg. Sementara itu, tekanan darah diastolik juga bisa diturunkan dari rata-rata 83.33 mmHg menjadi 80,9 mmHg.

Menariknya adalah dampak ini bisa dialami oleh semua partisipan, baik itu yang berjenis kelamin pria ataupun yang berjenis kelamin wanita. Hasilnya juga berlaku bagi semua kelompok umur.

Hanya saja, meskipun bisa menurunkan tekanan darah, masalah toleransi glukosa para partisipan tidak mengalami perubahan apapun meski mereka sudah mengonsumsi jus tomat secara rutin dalam satu tahun terakhir.

Apakah memang jus tomat bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung?

Penelitian ini juga dilakukan dengan cara mengecek kadar kolesterol di dalam tubuh, baik itu kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida para partisipan secara berkala. Sayangnya, tidak terjadi penurunan kadar kolesterol total dengan signifikan, khususnya dalam hal kategori trigliserida dan kolesterol baik, namun khusus untuk kolesterol jahat, kadarnya memang cenderung mengalami penurunan, yakni dari angka 155 mg/dL menjadi 149,9 mg/dL.

Sebagai informasi, kolesterol jahat adalah salah satu faktor utama penyebab penumpukan plak di dalam darah yang menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

Jus tomat baik bagi jantung, namun tidak bisa menurunkan risiko penyakit jantung

Melihat fakta ini, jus tomat memang bisa membantu menurunkan tekanan darah dan memberikan pengaruh bagi kadar kolesterol jahat, namun bukan berarti hanya dengan mengonsumsinya risiko terkena penyakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya bisa ditekan. Kita harus benar-benar menerapkan gaya hidup sehat demi mencegah datangnya penyakit ini.

Meskipun begitu, tak ada salahnya untuk rutin mengonsumsi jus tomat secara rutin. Hal ini disebabkan oleh nutrisinya yang baik bagi kesehatan tubuh. Selain itu, jika kita mampu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat, diharapkan akan ikut membantu menyehatkan jantung dan pembuluh darah sehingga akhirnya kita pun tidak akan mudah terkena penyakit kronis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi