Terbit: 1 April 2019 | Diperbarui: 11 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini cuaca di berbagai tempat di Indonesia cenderung lebih dingin dari biasanya. Meskipun membuat kita merasa lebih nyaman, ada yang menyebut cuaca dingin cenderung berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sebenarnya, apakah anggapan ini sesuai dengan fakta medis?

Cuaca Dingin Berbahaya bagi Jantung?

Dampak cuaca dingin bagi kondisi jantung

Pakar kesehatan menyebut tubuh akan berusaha untuk menjaga suhu internal demi memastikan berbagai sistem dan organ tubuh berfungsi dengan baik. Caranya adalah dengan membuat jantung memompa darah lebih banyak. Hal ini tentu akan membuat denyut jantung meningkat sekaligus membuat tekanan darah naik.

Bagi orang sehat, peningkatan aktivitas jantung dan tekanan darah ini tidak akan memberikan dampak kesehatan yang berarti, namun bagi mereka yang mengalami riwayat masalah jantung sebelumnya, hal ini bisa meningkatkan risiko munculnya kondisi yang serius. Sebagai contoh, suhu udara dingin bisa membuat pembuluh darah mengecil dan akhirnya menurunkan aliran darah menuju jantung. Bagi mereka yang lebih berisiko, risiko terkena serangan jantung bisa meningkat.

Sebagai informasi, cukup banyak kasus serangan jantung di negara-negara empat musim selama musim dingin. Penyebabnya terkait dengan suhu udara dingin.

Dampak cuaca dingin bagi kondisi pembuluh darah

Jika suhu udara menurun dengan drastis, maka pembuluh darah akan semakin mengkerut atau dalam dunia medis disebut sebagai vasokontriksi. Kondisi ini ditujukan demi menjaga suhu internal tubuh, khususnya pada bagian dada dan kepala. Hanya saja, hal ini juga akan membuat aliran darah menuju bagian yang jauh layaknya ujung jari menurun. Karena alasan inilah suhu pada bagian tubuh tersebut cenderung lebih dingin.

Hanya saja, proses ini juga akan membuat tekanan darah meningkat dengan signifikan. Tubuh pun akan berusaha untuk mengimbangi tekanan darah ini dengan cara membuang kelebihan cairan tubuh sehingga kita pun akan cenderung lebih sering buang air kecil.

Bagi mereka yang mengalami riwayat masalah kesehatan tertentu atau yang memiliki hobi merokok, hal ini bisa saja menyebabkan kematian sel. Bahkan, jika suhu udara sangatlah ekstrem seperti hingga lebih rendah dari 0 derajat Celcius, bisa saja ujung-ujung jari membiru.

Beberapa dampak lain yang bisa dialami akibat suhu udara dingin

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau pembuluh darah memang sebaiknya menjaga tubuh tetap hangat jika suhu udara menurun demi mencegah datangnya masalah kesehatan. Hanya saja, bukan berarti orang sehat tidak perlu menghangatkan tubuh. Mereka tetap perlu melakukannya demi mencegah datangnya masalah kesehatan.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat suhu udara dingin.

  1. Tubuh gemetaran

Suhu yang dingin akan menyebabkan datangnya hipotermia. Jika kondisi ini tidak terlalu parah, tubuh biasanya akan gemetaran sebagai salah satu cara menjaga suhu internal tubuh. Masalahnya adalah jika hipotermia tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada kematian.

  1. Sakit kepala

Paparan suhu udara yang dingin ternyata juga bisa menyebabkan datangnya sakit kepala. Hal ini disebabkan oleh menyempitnya pembuluh darah, tepatnya di kepala yang akhirnya menyebabkan datangnya sensasi nyeri.

  1. Hidung meler

Jika suhu udara yang dingin juga disertai dengan penurunan kelembapan udara dengan signifikan, maka tubuh akan berusaha untuk mengatasi paparan udara kering ini dengan mengeluarkan cairan lebih banyak lewat hidung dan mata. Hal inilah yang membuat kita mengalami hidung meler atau sensasi mata berair.

  1. Sesak napas

Bagi mereka yang mengalami masalah pernapasan seperti asma atau bronchitis, suhu dingin bisa menyebabkan sesak napas.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi