Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi pada pasien diabetes merupakan akar dari berbagai penyakit komplikasi, termasuk patah tulang dan osteoporosis. Bagaimana kaitan antara diabetes dengan kesehatan tulang? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Mengapa Diabetesi Berisiko Mengalami Patah Tulang Belakang?
Pada orang dengan diabetes, terjadi penumpukan glukosa dalam darah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu produksi insulin atau tubuh tidak mampu menggunakannya secara efektif.
Dalam jangka waktu panjang, jumlah gula darah yang terlalu tinggi akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Salah satu masalah kesehatan yang timbul adalah osteoporosis dan patah tulang. Osteoporosis membuat tulang menjadi lemah, sehingga memiliki risiko yang tinggi untuk retak atau patah, termasuk tulang belakang.
Tulang belakang yang patah tentu mengganggu aktivitas sehari-hari, menyebabkan sakit pinggang dan punggung yang parah, sehingga mengganggu Anda untuk berdiri, berjalan, duduk, dan mengangkat barang.
Penderita diabetes—terutama diabetes tipe 1—umumnya memiliki kualitas tulang yang lebih buruk, sehingga meningkatkan risiko terjadi patah tulang belakang. Hal ini disebabkan oleh kontrol gula darah yang buruk dan injeksi insulin yang dilakukan.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan tulang, seperti kalsium, vitamin D, dan beberapa hormon.
Penderita diabetes cenderung memiliki kadar vitamin D yang rendah. Padahal, vitamin D merupakan nutrien penting untuk membantu tubuh dalam menyerap kalsium dan berperan dalam kepadatan tulang.
Kenaikan gula darah juga dapat menyebabkan inflamasi kronis dan menyebabkan kualitas dan kepadatan tulang.
Tips Menjaga Kesehatan Tulang Belakang
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah patah tulang belakang pada penderita diabetes, di antaranya:
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Kalsium dan vitamin D merupakan nutrien penting untuk kesehatan tulang. Kalsium berguna untuk meningkatkan kepadatan tulang. Sementara itu, vitamin D berguna untuk membantu meningkatkan penyerapan kalsium.
Anda bisa mendapatkan kalsium dari sayuran hijau dan makanan serta minuman yang sudah difortifikasi dengan kalsium.
Vitamin D bisa didapatkan saat Anda berada di bawah sinar matahari. Namun, kebanyakan orang tetap kekurangan vitamin ini. Anda dapat konsumsi suplemen vitamin D untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap nutrisi tersebut.
2. Olahraga Teratur
Tulang merupakan jaringan hidup yang bisa menjadi kuat ketika dilatih. Melakukan olahraga secara teratur dapat mencegah penurunan kepadatan tulang, serta membantu meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menurunkan gula darah.
Olahraga yang baik untuk meningkatkan kesehatan tulang adalah berjalan, naik tangga, berdansa, dan mengangkat beban.
Baca Juga: 5 Vitamin untuk Tulang dan Otot yang Mencegah Osteoporosis
3. Menjalani Gaya Hidup Sehat
Memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama untuk organ tulang, jantung dan paru-paru.
Seorang perokok diketahui akan menyerap lebih sedikit kalsium. Selain itu, orang yang merokok juga lebih rentan untuk mengalami penurunan kepadatan tulang dan patah tulang karena nutrisi yang buruk.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda menghentikan kebiasaan ini untuk mencegah patah tulang belakang.
4. Menjalani Pemeriksaan Kepadatan Tulang
Orang dengan diabetes juga perlu melakukan pemeriksaan tulang secara berkala. Pemeriksaan kadar mineral dalam tulang dapat mendeteksi osteoporosis sebelum terjadi patah tulang.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bisa memprediksi kemungkinan patah tulang di kemudian hari. Pemeriksaan ini akan mengukur densitas tulang pada panggul dan tulang belakang.
Orang yang sudah menderita diabetes dalam waktu lama perlu memperhatikan kesehatan tulang. Anda dapat menerapkan pola hidup sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi harian agar bisa memiliki tulang yang sehat.
- Anonim. What is Diabetes?. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html. (Diakses pada 19 Januari 2023).
- Anonim. 2018. What People With Diabetes Need To Know About Osteoporosis. https://www.bones.nih.gov/health-info/bone/osteoporosis/conditions-behaviors/diabetes. (Diakses pada 19 Januari 2023).
- Anonim. 2022. Osteoporosis and Spine Fractures. https://www.webmd.com/osteoporosis/guide/osteoporosis-and-spine-fracture. (Diakses pada 19 Januari 2023).
- Dejesus, Jenny. 2019. What’s the Link between Diabetes, Osteoporosis and Bone Fractures? https://www.hss.edu/playbook/whats-the-link-between-diabetes-osteoporosis-and-bone-fractures/. (Diakses pada 19 Januari 2023).