Terbit: 9 February 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Nasi adalah salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun, makanan ini dianggap berperan dalam meningkatkan risiko penyakit diabetes. Benarkah hal tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apakah Nasi Putih Menjadi Faktor Utama Penyebab Diabetes?

Benarkah Nasi Putih Bisa Memicu Diabetes?

Nasi merupakan sumber kabohidrat, kalori, serat, protein, dan lemak. Sayangnya, makan nasi putih secara teratur (tiga kali sehari) dalam jumlah banyak diduga dapat meningkatkan risiko diabetes, terutama diabetes tipe 2.

Hal ini disebabkan karena nasi putih memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi dan bisa menyebabkan lonjakan gula darah dengan signifikan. Peningkatan risiko diabetes tipe 2 sendiri sering dikaitkan dengan makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, makan nasi 3-4 porsi sehari membuat seseorang 1,5 kali lebih mungkin menderita diabetes.

Para peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi nasi putih dengan jumlah yang banyak dapat membuat seseorang mengurangi konsumsi makanan lain seperti gandum, serat, daging merah, dan produk susu.

Perlu diketahui, tidak hanya nasi putih yang menjadi penyebab diabetes, kurang mengonsumsi makanan dengan kadar gizi yang seimbang, khususnya sayur dan buah-buahan; juga bisa menyebabkan penyakit kronis ini.

Selain itu, konsumsi gula berlebih dan malas olahraga semakin meningkatkan peluang untuk terkena masalah kesehatan lainnya.

Sementara bagi orang non diabetes, makan nasi putih berlebihan bisa membuat insulin mendorong kadar gula darah meningkat terlalu tinggi.

Baca Juga: Penderita Diabetes Konsumsi Nasi Dingin, Apakah Lebih Menyehatkan?

Jenis Nasi yang Membantu Mencegah Diabetes

Setelah mengetahui hubungan antara nasi putih dan diabetes, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah memilih jenis nasi tepat. Beberapa jenis nasi yang membantu mencegah lonjakan gula darah yaitu beras merah, hitam, dan basmati.

Selain itu, akan lebih baik makan nasi putih berbulir panjang yang mengandung lebih banyak serat, nutrisi, dan vitamin daripada nasi putih berbutir pendek; karena nasi jenis ini memiliki sedikit nilai gizi.

Sementara beras basmati, beras merah, dan beras hitam memiliki nilai IG dalam kisaran sedang. Jenis beras ini memiliki nilai IG 56 hingga 69, dan biasanya baik untuk dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Terakhir, masaklah beras ini tidak terlalu matang agar indeks glikemiknya tidak berubah. Pastikan pula untuk makan nasi dalam porsi kecil yaitu sekitar 1/2 cangkir. Selain itu, penting untuk menyeimbangkan asupan dengan makanan rendah IG, termasuk protein dan sayuran non tepung.

 

  1. Anonim. 2012. Eating white rice regularly may raise type 2 diabetes risk. https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/eating-white-rice-regularly-may-raise-type-2-diabetes-risk/. (Diakses pada 31 Januari 2023)
  2. Bhavadharini, Balaji et al. 2020. White Rice Intake and Incident Diabetes: A Study of 132,373 Participants in 21 Countries. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7576435/. (Diakses pada 31 Januari 2023)
  3. Raman, Ryan. 2018. Is White Rice Healthy or Bad for You?. https://www.healthline.com/nutrition/is-white-rice-bad-for-you. (Diakses pada 31 Januari 2023)
  4. Silver, Natalie. 2018. Can Eating Rice Affect My Diabetes?. https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-rice. (Diakses pada 31 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi