Terbit: 7 February 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Tidak semua orang bisa menikmati waktu makan dengan tenang dan santai. Pada beberapa kondisi, seseorang terpaksa makan dengan cepat. Meski terlihat sepele, ternyata kebiasaan ini dapat memicu terjadinya diabetes. Kenapa dua hal tersebut bisa saling berkaitan? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Makan Terlalu Cepat Bisa Picu Diabetes? Ini Faktanya

Makan Terlalu Cepat dan Kaitannya dengan Diabetes

Menurut sebuah studi yang terbit di National Library of Medicine, kebiasaan makan dengan cepat akan membuat Anda kesulitan untuk mengunyah makanan hingga benar-benar halus. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko terkena diabetes.

Bahkan, penelitian ini membuktikan bahwa orang yang terbiasa mengunyah makanan dengan cepat cenderung memiliki risiko diabetes 2,5 lebih besar, dibandingkan dengan orang-orang yang makan dengan lebih tenang.

Selain itu, mengunyah makanan dengan cepat membuat Anda cenderung lebih rentan terkena resistensi insulin. Padahal, kondisi ini membuat gula darah tidak bisa dimetabolisme dengan maksimal.

Selain membuat tubuh tidak bisa mendapatkan energi dengan cukup, hal ini juga akan membuat kadar gula darah terus berada dalam kondisi yang tinggi sehingga risiko terkena diabetes akan meningkat.

Baca Juga: Kebiasaan Melewatkan Sarapan dan Kaitannya dengan Diabetes

Bahaya Makan Terlalu Cepat Lainnya

Pada umumnya, setiap orang membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit untuk menghabiskan satu porsi makanan. Sedangkan, jika satu porsi bisa dihabiskan kurang dari 10 menit, Anda termasuk dalam kategori makan terlalu cepat.

Selain diabetes, kebiasaan ini ternyata juga bisa memberikan dampak buruk lainnya bagi kesehatan, di antaranya: 

1. Meningkatkan Risiko Tersedak 

Makan terlalu cepat membuat makanan yang ditelan masih dalam kondisi kasar dan belum benar-benar halus. Hal ini membuatnya rentan tersangkut di kerongkongan dan memicu tersedak.

Meski sering dianggap sepele, realitanya tersedak bisa mengakibatkan tersumbatnya saluran pernapasan. Padahal, jika hal tersebut membuat Anda tidak bisa bernapas, maka risiko untuk terkena kematian juga meningkat.

2. Membuat Pencernaan Bekerja Lebih Keras

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, makan terlalu cepat membuat makanan tidak benar-benar dikunyah dengan baik. Makanan yang masih dalam kondisi kasar ini berisiko membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras. Tentunya, hal ini akan menghambat proses penyerapan nutrisi.

Baca Juga: Wajib Dihindari, Ini 4 Makanan yang Bisa Menyebabkan Diabetes

3.  Memicu Obesitas 

Jika Anda punya kebiasaan makan terlalu cepat, asupan makanan bisa menjadi terlalu banyak dari kebutuhan karena tubuh belum sempat mengeluarkan sinyal kenyang.

Alhasil, asupan kalori menjadi berlebihan dan Anda akan lebih rentan mengalami kenaikan berat badan. Peningkatan berat badan sendiri sering dikaitkan berbagai risiko penyakit berbahaya.

Nah, itulah hubungan antara makan cepat dengan peningkatan risiko diabetes yang penting untuk Anda tahu. Semoga informasi ini bermanfaat  ya,Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2018.  Are You a Fast Eater? Slow Down to Eat (and Weigh) Less. https://health.clevelandclinic.org/are-you-a-fast-eater-slow-down-to-eat-and-weigh-less/. (Diakses pada 30 Januari 2023) 
  2. Gudi, Sai Krishna. 2020. Eating Speed and The Risk of Type 2 Diabetes: Explorations Based on Real-Word Evidence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7336266/. (Diakses pada 30 Januari 2023) 
  3. Palsdottir, Hrefna. 2019. Does Eating Fast Make You Gain More Weight? https://www.healthline.com/nutrition/eating-fast-causes-weight-gain. (Diakses pada 30 Januari 2023)
  4. Zelman, M Kathleen. Slow Down, You Eat Too Fast. https://www.webmd.com/diet/obesity/features/slow-down-you-eat-too-fast. (Diakses pada 30 Januari 2023)  


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi