Terbit: 5 January 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Retinopati diabetik adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat diabetes. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada mata jika tidak mendapatkan penanganan. Apa saja komplikasi retinopati diabetik pada penderita diabetes? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Komplikasi Retinopati Diabetik yang Harus Diwaspadai Pengidap Diabetes

Komplikasi Retinopati Diabetik pada Penderita Diabetes

Komplikasi retinopati diabetik dapat terjadi karena kerusakan pembuluh darah jaringan yang peka cahaya di bagian belakang mata (retina). Jika tidak diobati, komplikasi ini dapat berkembang pada siapapun yang memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Berikut ini beberapa komplikasi retinopati diabetik yang bisa terjadi pada penderita diabetes, di antaranya:

1. Edema Makula Diabetik

Seiring waktu, sebagian besar dari penderita retinopati diabetik akan mengembangkan edema makula diabetes. Pada penderita retinopati diabetik, dinding pembuluh darah di retina akan melemah. Kondisi ini dapat membocorkan cairan dan darah ke bagian tengah retina, yang dikenal sebagai makula.

Makula adalah bagian retina untuk penglihatan sentral yang tajam. Bagian ini dapat membengkak dan menyebabkan gejala seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda, peningkatan bintik hitam di mata.

2. Perdarahan Vitreous

Pembuluh darah baru dapat mengalami berdarah ke dalam zat bening seperti jeli yang mengisi bagian tengah mata. Apabila jumlah perdarahan kecil, mungkin hanya tampak beberapa bintik hitam di mata.

Dalam kasus yang lebih parah, darah bisa membanjiri rongga vitreous (atau disebut badan bening di mata) dan sepenuhnya mengganggu penglihatan.

Perdarahan vitreous dengan sendirinya sering kali tidak menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Darah biasanya dapat keluar dari mata dalam beberapa minggu atau bulan. Kecuali retina rusak, penglihatan kemungkinan besar kembali ke kejelasan sebelumnya.

3. Glaukoma Neovaskular

Jika penderita retinopati diabetik memiliki pembuluh darah abnormal yang tumbuh di iris (bagian mata yang berwarna), efeknya dapat menghalangi pengurasan cairan. Kondisi ini menyebabkan sejenis glaukoma.

Cairan tersebut dapat menumpuk dengan cepat, kemudian menyebabkan peningkatan tekanan mata secara tiba-tiba. Apabila tidak diobati, glaukoma jenis ini menyebabkan kebutaan dalam beberapa hari.

4. Ablasi Retina

Retinopati diabetik dapat berkembang menjadi lebih serius atau dikenal sebagai retinopati proliferatif. Dalam kondisi ini, pembuluh darah menjadi tersumbat sepenuhnya dan tubuh merespons dengan menumbuhkan pembuluh darah baru di retina.

Pembuluh tersebut menjadi lemah, sehingga dapat mengeluarkan darah dan menyebabkan jaringan parut. Jaringan ini dapat menarik retina menjauh dari bagian belakang mata. Gejala dari komplikasi retinopati diabetik pada penderita diabetes, meliputi:

  • Banyak bintik hitam baru di mata.
  • Kilatan cahaya pada satu atau kedua mata.
  • Bayangan gelap di samping atau di tengah bidang pandang mata.

Ablasi retina adalah keadaan darurat medis, jadi segera temui dokter mata atau ke UGD jika memiliki gejala tersebut.

5. Kebutaan

Retinopati diabetik, edema makula, glaukoma, atau kombinasi dari semua kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan total. Ini terutama jika kondisinya tidak diobati dengan baik. Oleh sebab iu, penting untuk segera mendapatkan diagnosis yang cepat dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Perubahan Fisik yang Bisa Terjadi Saat Seseorang Terkena Diabetes

Cara Mencegah Komplikasi Retinopati Diabetik

Jika Anda memiliki penyakit diabetes, kurangi risiko terkena retinopati diabetik dengan melakukan langkah-langkah berikut, meliputi:

  • Memeriksakan mata secara rutin. Sebaiknya periksakan mata yang melebar setidaknya setahun sekali sehingga dokter mata dapat menemukan masalah lebih awal ketika masalah tersebut bisa diobati.
  • Mengontrol gula darah. Pertahankan kadar gula darah dalam kisaran target sebanyak mungkin. Seiring waktu, gula darah tinggi tidak hanya akan merusak pembuluh darah di mata, tetapi juga memengaruhi bentuk lensa dan membuat penglihatan kabur.
  • Mengontrol tekanan darah dan kolesterol. Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam kisaran target untuk menurunkan risiko penyakit mata dan kehilangan penglihatan. Ini juga baik untuk kesehatan secara umum.
  • Berhenti merokok. Meninggalkan kebiasaan merokok bisa menurunkan risiko penyakit mata terkait diabetes dan meningkatkan kesehatan.
  • Rajin olahraga. Aktif secara fisik dapat membantu melindungi mata dari gangguan dan membantu mengelola diabetes.

Meskipun penyakit diabetes tidak selalu menyebabkan kehilangan penglihatan, dengan mengontrol diabetes hal tersebut bisa membantu mencegah komplikasi.

 

  1. Anonim. 2022. Diabetes and Vision Loss. https://www.cdc.gov/diabetes/managing/diabetes-vision-loss.html. (Diakses pada 4 Januari 2023)
  2. Anonim. 2021. Diabetic retinopathy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetic-retinopathy/symptoms-causes/syc-20371611. (Diakses pada 4 Januari 2023)
  3. Levine, Hallie. 2022. Complications of Diabetic Retinopathy. https://www.webmd.com/diabetes/diabetic-retinopathy-complications. (Diakses pada 4 Januari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi