Terbit: 2 February 2023 | Diperbarui: 24 July 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Diabetes adalah kondisi yang bisa terjadi pada semua orang; baik pria atau wanita memiliki risiko yang sama. Namun, wanita yang sering terpapar zat kimia tertentu dari produk kosmetik diduga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes. Benarkah klaim tersebut?

Benarkah Bahan Kimia Tertentu pada Kosmetik Bisa Sebabkan Diabetes?

Bahan Kimia dalam Kosmetik Bisa Menyebabkan Diabetes?

Bahan kimia perfluorinated dan polyfluorinated, yang dikenal juga dengan PFAS merupakan bahan kimia buatan manusia yang memiliki sifat anti lengket. Bahan kimia ini tahan panas, air, dan minyak, sehingga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 

PFAS banyak ditemukan dalam produk kecantikan, termasuk alat masak anti lengket, plastik dan kertas yang tahan air, krim, sampo, serta make up yang waterproof

Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, National Institute of Environmental Health Sciences menyatakan bahan kimia PFAS sebagai pengganggu endokrin, sehingga dapat mengganggu fungsi hormon tubuh.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memicu Timbulnya Diabetes

Saat terserap ke dalam tubuh, pengganggu endokrin ini dapat menurunkan atau meningkatkan jumlah hormon normal dalam tubuh, meniru hormon tubuh, atau mengubah produksi hormon alami tubuh.

Meski masuk ke tubuh dalam jumlah sedikit, kedua senyawa kimia ini tidak aman bagi tubuh. Perubahan jumlah hormon yang sedikit dapat menyebabkan efek yang besar pada tubuh, termasuk dalam pengaturan gula darah. 

Pengaturan gula dalam darah diatur oleh hormon insulin. Hormon ini bertugas untuk mengantarkan gula ke sel tubuh lain untuk diubah menjadi energi. Ketika ada bahan kimia pengganggu endokrin, hormon insulin tidak dapat melakukan kerja dengan optimal, sehingga meningkatkan risiko diabetes.

Sebuah penelitian mengungkapkan hasil signifikan antara resistensi insulin dan PFAS. Penelitian ini melibatkan 1.237 wanita tanpa diabetes usia 45 sampai 56 tahun.

Para wanita ini diminta untuk melakukan tes darah untuk mengetahui jumlah PFAS dalam tubuh. Setelah 16 tahun, diketahui 102 wanita menderita diabetes. 

Dari penelitian ini diketahui bahwa wanita yang terpapar PFAS memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk terkena diabetes.  

Baca JugaBenarkah Makan Roti setelah Makan Nasi Bisa Cegah Diabetes?

Tips Mencegah Diabetes

Diabetes memang menjadi penyakit yang ditakuti karena membutuhkan pengobatan panjang dan menjadi pemicu banyak penyakit lain. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegahnya, di antaranya:

1. Menjalani Pola Makan Sehat

Jika selama ini Anda banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula, maka sebaiknya lakukan perubahan saat ini. Anda disarankan untuk konsumsi makanan yang mengandung mineral, vitamin, dan karbohidrat kompleks.

Berbagai makanan tersebut dapat memberikan nutrisi dan mencegah lonjakan gula darah karena kandungan serat di dalamnya. Serat merupakan bagian dari makanan nabati yang tidak dapat diserap dan dicerna tubuh. 

Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi buah, sayuran yang tidak mengandung pati, dan polong-polongan. 

2. Rajin Olahraga

Olahraga dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh, termasuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan gula darah, dan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin.

Anda disarankan untuk melakukan olahraga aerobik sebanyak 150 menit per minggu. Lakukan olahraga yang Anda sukai untuk membuat sesi olahraga menjadi lebih menyenangkan.

Pada akhirnya, meskipun beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif, tetapi diperlukan penelitian yang lebih mendalam tentang kaitan PFAS dalam kosmetik waterproof dalam memengaruhi kerja insulin. 

Sampai saat ini, obesitas, genetik, dan pola hidup yang buruk diketahui masih menjadi penyebab utama dari diabetes. 

 

  1. Anonim. 2021. Diabetes Prevention: 5 Tips For Taking Control. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/in-depth/diabetes-prevention/art-20047639. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  2. Anonim. 2022. Endocrine Disruptors. https://www.niehs.nih.gov/health/topics/agents/endocrine/index.cfm. (Diakses pada 30 Januari 2023). 
  3. Anonim. 2022. What is Diabetes? https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetes.html. (Diakses pada 30 Januari 2023). 
  4. Anonim. 2023. Diabetes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/symptoms-causes/syc-20371444. (Diakses pada 30 Januari 2023). 
  5. Margolis, Rachel dan Karilyn E. Sant. 2021. Associations between Exposures to Perfluoroalkyl Substances and Diabetes, Hyperglycemia, or Insulin Resistance: A Scoping Review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8482218/. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  6. Rapaport, Lisa. 2022. Chemicals in Cosmetics, Cookware, and Clothing Tied to Diabetes in Women. https://www.everydayhealth.com/diabetes/chemicals-in-cosmetics-cookware-and-clothing-tied-to-diabetes-in-women/. (Diakses pada 30 Januari 2023).
  7. Riley, Shantal. 2022. What Are PFAS? A Guide to ‘Forever Chemicals’. https://www.everydayhealth.com/healthy-living/pfas-forever-chemicals/guide/. (Diakses pada 30 Januari 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi