Terbit: 17 February 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Menjaga kesehatan anak selama bulan puasa adalah sesuatu yang penting diperhatikan oleh orang tua. Perubahan pola makan dibanding hari-hari biasanya dikhawatirkan dapat memengaruhi kesehatannya. Lantas, apa yang harus dipersiapkan orang tua agar anak kuat menjalani puasa?

7 Tips Jaga Kesehatan Anak Selama Puasa Ramadan

Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan Anak Selama Berpuasa?

Dibanding orang dewasa, anak-anak yang menjalani puasa biasanya tubuhnya mudah lemas dan kehilangan semangat. Oleh karena itu, orang tua harus memenuhi asupan nutrisi secara optimal agar anak bisa beraktivitas seperti biasa.

Berikut ini adalah beberapa tips yang wajib diketahui orang tua agar anak tetap bugar saat berpuasa, di antaranya:

1. Penuhi Kebutuhan Kalori Anak

Penuhi kebutuhan kalori harian anak saat sahur dan berbuka puasa. Khusus untuk anak yang berusia 7 tahun, kebutuhan kalorinya sekitar 1200-1600, tergantung aktivitas dan jenis kegiatannya.

Selain itu, pilihlah menu makanan yang kaya serat seperti sayuran atau buah-buahan serta makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) rendah. Ini menjadi penting untuk mempertahankan kadar gula darah stabil lebih lama.

2. Konsumsi Suplemen

Buah dan sayuran adalah sumber vitamin yang bagus untuk anak selama bulan puasa. Namun, apabila konsumsi buah dan sayur sebagai sumber vitamin terbatas, orang tua bisa memberikan suplementasi multivitamin untuk membantu memenuhi kebutuhan harian anak.

3. Cukup Minum Air saat Sahur dan Buka Puasa

Penuhi asupan cairan baik saat sahur maupun berbuka puasa. Tidak hanya air minum, susu, atau jus, usahakanlah selalu menyajikan menu makanan berkuah seperti sup untuk menambah asupan cairan.

Meski asupan cairan untuk tubuh adalah sesuatu yang penting, hindari minuman bersoda saat sahur atau berbuka puasa.

Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Anak yang Rewel saat Puasa, Orang Tua Wajib Tahu

4. Hindari Makanan Pedas

Hindari makanan pedas saat sahur atau buka puasa karena makanan tersebut bisa menaikkan kadar asam lambung. Efek buruknya, anak Anda bisa terkena sakit maag (gastritis). Tentu ini akan mengganggu kesehatan anak saat puasa.

5. Hindari Makanan Asin dan Berpenyedap

Selain makanan pedas dan minuman bersoda, hindari makanan yang terlalu asin dan mengandung bumbu penyedap karena dapat meningkatkan rasa haus. Kondisi ini akan membuat anak merasa tidak nyaman selama puasa seharian.

6. Batasi Aktivitas Anak dan Tidur yang Cukup

Selama menjalani puasa, sebaiknya batasi kegiatan yang membutuhkan aktivitas tinggi karena akan menyebabkan anak merasa lemas dan mudah haus. Sebaiknya lakukan kegiatan yang tidak begitu menyita energi, seperti mengaji bersama, membaca buku, atau masak untuk buka puasa.

Selain itu, tidur delapan jam per malam dan tidur siang akan membantu anak menjalani puasa dengan semangat sampai waktu berbuka.

7. Awali Makanan Manis saat Buka Puasa

Saat waktu berbuka tiba, awali dengan makanan manis dengan porsi yang tepat agar kekurangan glukosa saat puasa bisa terpenuhi.

Anda bisa memberikan sebutir kurma atau teh manis hangat pada anak. Sebaiknya hindari makanan cepat saji, gorengan, makanan tinggi gula, serta tepung olahan.

Baca Juga: 10 Cara Mudah Melatih Anak Puasa Ramadan sejak Dini

Asupan Gizi yang Tepat untuk Anak saat Berpuasa

Nutrisi yang tepat saat sahur dan buka puasa adalah sesuatu yang penting agar kesehatan anak tetap terjaga selama bulan Ramadan. Berikut ini asupan gizi untuk anak saat sahur dan buka puasa:

  • Hidangan Sahur

Makanan untuk sahur harus mengandung semua zat gizi dalam komposisi seimbang serta jumlah yang cukup sesuai usia anak. Konsumsilah makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah, yaitu jenis makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh secara lambat tetapi bertahan lama.

Contoh makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah antara lain: nasi merah, bulgur, spageti, anggur, pisang, jeruk, ubi jalar, kacang hijau, apel, dan susu rendah lemak.

Saat sahur, sebaiknya tidak memberikan anak makanan yang sekadar praktis dan mengenyangkan karena makanan sahur sangatlah penting. Komposisi makanan yang dikonsumsi kurang lebih sama dengan makanan utama saat berbuka puasa.

Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah dengan kandungan serat yang tinggi dapat membantu rasa kenyang yang lebih lama.

  • Hidangan Berbuka

Makanan untuk berbuka yang sebaiknya Anda berikan untuk anak adalah makanan yang mempunyai indeks glikemik tinggi, yaitu jenis makanan yang bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh secara cepat tetapi singkat.

Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain: roti, jagung, kentang, semangka, dan wortel.

Selain itu, ajari juga anak untuk tidak terburu-buru dan tidak mengonsumsi makanan porsi besar dalam sekali waktu karena hal itu bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Berbuka puasa dapat diawali dengan minum segelas air hangat atau teh tawar hangat agar lambung siap menerima makanan.

Setelah itu, 5 hingga 10 menit berikanlah makanan dengan pemanis alami dalam jumlah wajar, seperti kolak, pisang, atau air kelapa.

Makanan manis sangat dianjurkan saat memulai buka puasa. Ini karena karbohidrat sederhana lebih mudah dicerna oleh tubuh untuk menggantikan cadangan gula darah yang terpakai saat berpuasa.

 

  1. Anonim. Health and Nutrition tips for your children during Ramadan. https://www.nestle-cereals.com/mena/me-en/health-tips-for-your-child-during-ramadan. (Diakses pada 15 Februari 2023)
  2. Anonim. 7 Tips to Help Ease Your Child into Fasting During Ramadan. https://pennyappeal.org/news/help-your-child-fast-during-ramadan. (Diakses pada 15 Februari 2023)
  3. Pasi, Sparsh. Children and Fasting. https://www.mediclinic.ae/en/al-sufouh/health-blog/children-and-fasting.html. (Diakses pada 15 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi