Terbit: 11 April 2022 | Diperbarui: 23 September 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Saat mendiagnosis suatu penyakit, dokter kemungkinan membutuhkan alat medis khusus. Salah satu alat yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis adalah USG doppler. Kenali lebih jauh seputar alat pemeriksaan kesehatan ini dalam ulasan berikut.

Mengenal USG Doppler dan Bedanya dengan USG Biasa

Apa itu USG Doppler?

USG doppler adalah tes non-invasif (tidak masuk ke dalam tubuh) yang memanfaatkan gelombang suara. Alat ini digunakan untuk mendiagnosis kondisi pasien.

Pemeriksaan ini berbeda dengan pemeriksaan USG atau ultrasonografi yang mungkin sudah Anda kenal.

Jika USG biasa hanya sekadar memberikan gambaran organ dan jaringan tubuh, USG doppler akan memberikan gambaran aliran darah menuju ke pembuluh darah.

Melansir Medline Plus, ada berbagai jenis tes ultrasound doppler, di antaranya:

  • Doppler warna: alat ini dapat mengubah gelombang suara menjadi warna yang berbeda. Warna-warna yang muncul menggambarkan kecepatan dan arah aliran darah secara langsung.
  • Power doppler: tipe ini sudah memberikan gambaran aliran darah lebih detail. Namun, alat ini tidak menunjukkan arah aliran darah.
  • Doppler spektral: tes ini menghasilkan aliran darah pada grafik, bukan gambar berwarna. Hasil tes ini akan menunjukkan seberapa banyak pembuluh darah yang tersumbat.
  • Doppler dupleks: alat ini menggunakan ultrasound standar untuk mengambil gambar pembuluh darah dan organ. Komputer kemudian akan mengubah gambar menjadi grafik, seperti pada doppler spektral.
  • Continuous wave doppler: tes ini akan mengirim dan menerima gelombang suara secara terus-menerus. Penggunaan alat ini memungkinkan hasil lebih akurat.

Baca JugaRontgen Dada: Tujuan, Prosedur, Efek Samping, Biaya

Mengapa Perlu USG Doppler?

USG doppler penting untuk Anda pertimbangkan jika mengalami gejala aliran darah berkurang dan penyakit jantung.

Gejala yang dapat muncul cukup bervariasi, tergantung dari penyebab gangguan kesehatan. Secara umum, beberapa gejala terkait aliran darah adalah sebagai berikut:

Gejala penyakit arteri perifer (PAD), antara lain:

  • Mati rasa atau kelemahan di kaki.
  • Kram pada pinggul atau otot kaki saat berjalan atau menaiki tangga.
  • Rasa dingin di kaki.
  • Perubahan warna pada kulit kaki. Kulit bisa lebih mengilat.

Gejala yang berhubungan dengan masalah jantung, di antaranya:

  • Sesak napas.
  • Pembengkakan pada area kaki dan perut.
  • Kelelahan.

Anda juga sebaiknya melakukan USG doppler jika mengalami kondisi-kondisi berikut:

  • Mengalami stroke. Setelah stroke menyerang, doppler akan dilakukan guna memeriksa aliran darah ke otak.
  • Memiliki masalah atau cedera pada pembuluh darah.
  • Sedang menjalani perawatan akibat aliran darah yang terganggu.
  • Kehamilan. Tes dilakukan jika tenaga medis mencurigai adanya masalah aliran darah pada bayi dalam kandungan, ukuran bayi lebih kecil dari yang seharusnya, atau masalah kesehatan tertentu, misalnya preeklampsia.

Penyakit yang Bisa Dideteksi

USG doppler digunakan untuk membantu tenaga medis mendiagnosis kondisi kesehatan pasien yang berhubungan dengan aliran darah, misalnya penyakit jantung tertentu.

Pada umumnya, penggunaan alat ini adalah sebagai berikut:

  • Memeriksa fungsi jantung. Pasien akan melakukan tes bersamaan dengan elektrokardiogram (tes untuk mengukur sinyal listrik di jantung).
  • Mengecek adanya penyumbatan pembuluh darah.
  • Memeriksa kerusakan pembuluh darah dan kecacatan pada struktur jantung.
  • Mencari adanya penyempitan pembuluh darah.
  • Memantau aliran darah setelah operasi.
  • Memeriksa aliran darah normal pada wanita hamil dan bayi dalam kandungan.

Adapun beberapa penyakit yang bisa terdiagnosis dari tes ini, antara lain:

  • Trombosis vena dalam (DVT).
  • Twin to twin transfusion syndrome (TTTS).
  • Stenosis arteri karotis (penyempitan pembuluh darah di leher).
  • Penyakit jantung bawaan.
  • Arteriosklerosis (penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri).
  • Tumor yang terdapat di pembuluh darah.

Persiapan Sebelum Prosedur

Tenaga medis akan memberitahu apa saja yang perlu Anda persiapkan sebelum melakukan tes. Namun, secara umum berikut ini persiapan sebelum melakukan pemeriksaan USG doppler:

  • Pasien akan melepaskan pakaian dan seluruh perhiasan yang berada di lokasi yang akan diperiksa.
  • Dua jam sebelum tes, hindari merokok atau menggunakan produk lain yang mengandung nikotin. Penting untuk Anda ketahui, nikotin dapat mempersempit pembuluh darah sehingga akan memengaruhi hasil pemeriksaan.
  • Pada tes doppler tertentu, Anda mungkin akan disarankan untuk berpuasa selama beberapa jam sebelum tes.

Baca Juga11 Manfaat USG Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!

Prosedur Pemeriksaan USG Doppler

Setelah mempersiapkan diri, berikut ini prosedur melakukan pemeriksaan USG doppler:

  • Setelah pasien berbaring, dokter atau tenaga medis kemudian akan mengoleskan gel khusus pada area yang akan diperiksa.
  • Dokter atau tenaga medis akan meletakkan transduser untuk memantau keadaan jaringan tubuh, organ, dan pembuluh darah pasien.
  • Transduser mengirimkan gelombang suara ke tubuh Anda. Saat alat ini bekerja, suara desir atau denyut nadi kemungkinan akan terdengar.
  • Transduser terhubung dengan layar monitor USG doppler. Layar ini akan menampilkan gambar atau grafik kondisi organ dalam yang diperiksa.
  • Tes berlangsung sekitar 30 hingga 60 menit.
  • Setelah memperoleh hasilnya, dokter atau tenaga medis kemudian akan membersihkan sisa gel.
  • Jika serangkaian prosedur selesai, dokter atau tenaga medis akan menjelaskan maksud dari gambar pada monitor.

Adakah Risiko dari Pemeriksaan USG Doppler?

Sejauh ini tidak ada risiko setelah melakukan USG doppler. Tes ini juga aman bagi wanita hamil dan janin karena tidak melibatkan radiasi.

Itu dia penjelasan mengenai USG doppler, mulai dari alasan pentingnya melakukan pemeriksaan, jenis-jenis penyakit yang bisa terdeteksi, hingga kemungkinan risiko yang akan muncul. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. Doppler Ultrasound. https://medlineplus.gov/lab-tests/doppler-ultrasound/. (Diakses pada 11 April 2022).
  2. Anonim. 2020. What Is a Doppler Ultrasound? https://www.webmd.com/dvt/doppler-ultrasound-what-is-it. (Diakses pada 11 April 2022).
  3. Sheps, Sheldon. 2019. Doppler Ultrasound: What Is It Used For? https://www.mayoclinic.org/doppler-ultrasound/expert-answers/faq-20058452. (Diakses pada 11 April 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi