Terbit: 11 May 2022 | Diperbarui: 2 June 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Tubuh manusia memproduksi hormon yang memiliki fungsinya masing-masing. Salah satu hormon yang berperan penting bagi wanita adalah relaksin. Hormon relaksin tidak hanya penting bagi sistem reproduksi wanita, melainkan juga penting pada masa kehamilan. Simak selengkapnya dalam ulasan berikut!

Mengenal Relaksin, Hormon Penting bagi Wanita

Apa itu Hormon Relaksin?

Relaksin adalah hormon yang diproduksi oleh ovarium dan plasenta pada wanita. Sementara itu, pria memproduksi hormon relaksin pada prostat. Hormon ini juga terdapat di dalam air mani.

Pada ovarium, hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Korpus luteum sendiri merupakan massa jaringan yang berwarna kuning di dalam ovarium. Jaringan ini terbentuk oleh folikel yang matang dan berhasil membentuk ovum.

Kegunaan Hormon Relaksin

Relaksin memiliki fungsi penting bagi wanita, yakni membantu pada periode menstruasi, masa kehamilan, dan masa persalinan. Berikut ini penjelasannya.

1. Periode Menstruasi

Ada dua fase siklus menstruasi pada wanita, yaitu fase folikuler dan fase luteal. Pada dua periode ini, berbagai hormon bekerja untuk mempersiapkan kehamilan.

  • Fase folikuler

Fase pertama dikenal sebagai fase folikuler. Fase ini berlangsung pada hari pertama menstruasi hingga ovulasi. Periode ovulasi pada wanita berbeda-beda, tetapi biasanya berlangsung pada hari ke-14.

Saat fase ini berlangsung, tubuh Anda melepaskan hormon yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan sel telur di ovarium. 

Relaksin bukan merupakan hormon utama yang diproduksi pada fase ini. Berbagai hormon utama yang terlibat, yaitu hormon pelepas gonadotropin (GnRH), hormon perangsang folikel (FSH), estrogen, dan hormon luteinizing (LH).

Baca JugaHormon Adrenalin: Dampaknya Jika Kekurangan atau Kelebihan

  • Fase luteal

Fase menstruasi berikutnya adalah fase luteal. Fase ini dimulai ketika ovulasi berlangsung sampai periode selanjutnya terjadi. Kebanyakan wanita mengalami fase luteal selama 12-16 hari.

Pada fase ini, hormon-hormon bekerja sama untuk mempersiapkan tubuh dari kemungkinan kehamilan.

Telur yang dilepaskan oleh ovarium akan meninggalkan folikel kosong yang dikenal sebagai korpus luteum. Folikel kosong ini mulai melepaskan progesteron.

Progesteron dan relaksin kemudian bekerja sama untuk menebalkan lapisan rahim sehingga dapat membantu menanamkan sel telur yang telah dibuahi.

Pada saat sperma membuahi sel telur, kadar progesteron dan relaksin di dalam tubuh akan meningkat.

2. Tahap Awal Kehamilan

Saat kehamilan awal, produksi hormon relaksin akan meningkat. Fungsi hormon relaksin pada trimester pertama kehamilan, di antaranya:

  • Membantu mendorong implantasi embrio ke dinding rahim. Hal ini juga akan sekaligus mendorong pertumbuhan plasenta.
  • Mencegah kontraksi rahim di awal kehamilan sehingga terhindar dari persalinan dini.
  • Mempersiapkan organ tubuh selama kehamilan.

Namun, di antara fungsi pentingnya tersebut, relaksin juga menjadi hormon pencetus gejala awal kehamilan, seperti masalah pencernaan. Kendati demikian, gejala akan berkurang seiring bertambahnya usia kehamilan.

3. Masa Persalinan

Selain pada trimester pertama kehamilan, relaksin juga ikut memegang peran penting mendekati masa persalinan. Hormon ini akan membantu kelancaran proses melahirkan dengan melonggarkan ligamen, tulang, dan otot panggul.

Relaksin akan membantu melunakkan serviks, melemaskan ligamen panggul, dan mendorong pecahnya selaput yang mengelilingi janin.

Baca JugaKelebihan Hormon Estrogen dapat Memicu Penyakit Ini

Komplikasi Hormon Relaksin

Efek samping dari hormon ini kemungkinan besar tampak samar sehingga sulit untuk merasakannya. Kendati begitu, melansir Very well Family, pada 1 dari 300 kehamilan diperkirakan terjadi disfungsi simfisis pubis, yaitu kondisi ketika nyeri panggul muncul cukup parah.

Melansir Healthline, disfungsi simfisis pubis (SPD) adalah sekelompok gejala yang menyebabkan ketidaknyamanan di daerah panggul.

Gejala yang dapat muncul adalah rasa sakit pada berbagai area berikut:

  • Bagian tengah depan tulang kemaluan.
  • Punggung bagian bawah, pada satu atau kedua sisi.
  • Perineum, area antara anus dan vagina.

Selain mencetuskan SPD, hormon relaksin juga dapat menyebabkan tulang belakang mengendur secara berlebihan pada beberapa kehamilan. Kondisi ini akan menyebabkan ketidaknyamanan. 

Konsultasikan segera kepada bidan atau dokter apabila kondisi ini sering terjadi agar Anda memperoleh perawatan yang tepat.

 

  1. Anonim. Relaxin. https://www.yourhormones.info/hormones/relaxin/. (Diakses 10 Mei 2022).
  2. MacLennan. 1991. The role of the hormone relaxin in human reproduction and pelvic girdle relaxation. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/2011710/. (Diakses 10 Mei 2022).
  3. Plant, Renee. 2021. What Is Relaxin? https://www.verywellfamily.com/what-is-relaxin-5180381. (Diakses 10 Mei 2022).
  4. Young, Becky. 2018. What Is Symphysis Pubis Dysfunction? https://www.healthline.com/health/symphisis-pubis-dysfunction#. (Diakses pada 11 Mei 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi