Terbit: 17 September 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menyambut Hari Palang Merah Indonesia yang jatuh pada hari ini, 17 September 2018, DokterSehat mengadakan #AksiSehatCeria yang telah dilaksanakan di Ciputra Medical Center, Lotte Shopping Avenue Lt. 5, Jakarta Selatan pada Sabtu, 15 September 2018.

Obesitas Sebabkan 4 Penyakit Ini

Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan terutama masalah obesitas di Indonesia, DokterSehat mengundang dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK yang memberikan penjelasan tentang hidup sehat dengan tema Healthy Life Style in General Life, yang dihadiri para tamu dan puluhan bloger se-Jabodetabek.

Berbicara obesitas, Angka penderita obesitas di Indonesia semakin tinggi satiap tahunnya, terhitung dari 2007 hingga saat ini, sebanyak 13,9 persen naik menjadi sampai 19,7 persen pada laki-laki, sementara pada perempuan dari 14 persen naik menjadi 30 persen.

Berdasarkan data tersebut, dr. Christopher Andrian memberikan penjelasan tentang bahaya dari obesitas yang menyebabkan munculnya penyakit jika tidak segera ditangani.

Penyakit pada Penderita Obesitas

Berikut beberapa penyakit yang muncul pada penderita obesitas menurut dr. Christopher Andrian:

1. Serangan jantung

Penyakit obesitas menyebabkan serangan jantung karena penumpukan kolesterol dalam tubuh. Biasanya, orang yang mengalami kegemukan, lemak dan kolesterolnya bermasalah, begitupun HDL (lemak baik), LDL (lemak jahat), dan Trigliserin yang mengalami mengalami peningkatan.

2. Kencing manis

Ada beberapa orang yang gemuk, tapi belum bisa dibilang kencing manis, gula darah kuarsanya tinggi, gula darah sewaktunya normal, atau sebaliknya, gula darah sewaktunya tinggi, gula darah kuarsanya normal. Dengen kondisi tersebut, biasanya dokter belum mendiagnosis apakah itu adalah kencing manis.

dr. Christopher Andrian mengimbau untuk berhati-hati bahwa kondisi tersebut bisa saja menjadi kencing manis, itu bisa disebut pre-diabet. Jika pre-diabet tidak ditangani, seperti pola makan tidak diatur, jarang berolahraga, dan tidak cukup tidur. Ini akan menjadi kencing manis, dan diperkirakan lima tahun mendatang pasti disarankan minum obat secara terus-menerus.

3. Demensia

Kegemukan menyebabkan cepat pikun atau demensia, dan juga dapat menyebabkan kanker, karena inflamasi atau radang pada orang yang lebih gemuk itu cenderung lebih tinggi dibandingkan orang biasa atau normal.

4. Sindrom ovarian polikistik

“Apa itu poligistik ovarian sindrom? ada perempuan gemuk susah punya anak, itu berhubungan dengan hormonal di badannya, karena lemaknya terlalu tinggi, karena memengaruhi sel indung telurnya. Jadi dia tidak fertil atau tidak subur. Kalau lemaknya membungkus organ hati, otomatis jadi perlamakan hati atau penimbunan lemak, itu juga harus hati-hati,” dr. Christopher Andrian menjelaskan.

aksisehatceria-lotte-avenue-doktersehat

dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK (tengah) dan Faisal nur Hidyat (kanan) sedang memberikan materi dii acara #AksiSehatCeria DokterSehat

Bagaimana Caranya Mengetahui Berat Badan Ideal?

Caranya mudah, jika umur Anda di atas 40 tahun, tinggi badan Anda dikurangi 100. Bila tinggi badan 165, dikurangi 100 hasilnya berat badan ideal Anda 65.

Sementara bila Anda berumur kurang dari 40 tahun, harus dikurangi 10 persen, jadi tinggi badan 165 dikurang 100, dikurang 10 persen menjadi 55 berat badan ideal Anda. 

Bagaimana Cara Mengatur Berat Badan Ideal?

“Ada yang namanya energi balance, jadi harus seimbang antara yang masuk dan yang keluar,” kata dr. Christopher Andrian.

 

Misalnya, dr. Christopher Andrian melanjutkan, seseorang makan secara berlebih, maka kalorinya dari makan dan minum terlalu tinggi dibandingkan yang keluar maka menjadi devisit atau menimbun lemak di badan.

Apa yang Menyebabkan Berat Badan Bertambah?

Pola makan makan dan minum memengaruhi IMT. Sedangkan yang dikeluarkan adalah dengan aktivitas atau olahraga. Setiap kalori yang dibutuhkan orang itu berbeda-beda, di antaranya dari usia, tinggi badan, dan jenis kelamin.

Mengapa perempuan lebih mudah gemuk dibanding laki-laki, karena dipengaruhi hormonal. Jika input-nya berlebih, maka akan mengalami kegemukan, sementara jika output-nya terlalu besar dibanding inputnya, maka menjadi kurus.

“Jadi gampang, kalau mau menguruskan badan, maka output-nya harus banyak dan input-nya harus kecil,” tutup dr. Christopher Andrian.

Nah, itulah bahaya obesitas yang perlu diwaspadai, dan tips mudah mengukur IMT serta cara mudah mengatur berat dadan. Semoga bermanfaat ya, Teman Sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi