Terbit: 12 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Pernahkah Anda merasakan nafsu makan yang tiba-tiba melejit tinggi? Jika pernah dan sekarang masih mengalami hal tersebut, maka Anda harus waspada. Sebab, nafsu makan yang tiba-tiba meningkat merupakan gangguan hormon yang bisa menjadi sebuah isyarat tertentu bagi tubuh.

Waspadai Jika Anda Mudah Lapar, Ketahui 4 Penyebabnya!

Untuk mengetahui gejala tersebut, ada baiknya Anda mengetahui beberapa alasan yang menjadikan nafsu makan tiba-tiba meningkat drastis.

Berikut 4 hal yang menyebabkan Anda menjadi cepat lapar:

1. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme merupakan sebuah kondisi peningkatan hormone tiroid dalam darah. Peningkatan tersebut menyebabkan lajunya metabolism sehingga membuat Anda menjadi cepat lapar. Kondisi ini biasanya dialami oleh wanita yang ditandai dengan gejala tergganggunya emosinal sehingga Anda menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Selain itu, hipertiroidisme juga bisa menyebabkan libido menurun serta otot yang mudah lemas.

2. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah menurun. Kondisi ini menyebabkan Anda menjadi lebih mudah lapar. Adapun gejalanya adalah Anda menjadi lebih mudah lemas, gampang pusing, sering berkeringat, dan mudah gugup. Bahkan jika sampai ke tahap yang lebih parah, Anda akan mengalami kejang-kejang dan koma.

3. Bulimia

Bulimia adalah salah satu jenis gangguan pola makan yang serius dan tidak bisa diabaikan. Banyak kasus terjadi, bulimia yang tidak terkontrol dapat mengancam nyawa seseorang. Gangguan ini biasanya dialami oleh seseorang yang baru saja melakukan aktivitas pembakaran kalori secara besar-besaran. Maka dari itu, bakarlah kalori dengan cara yang wajar, misalnya olahraga dan diet sehat.

4. Diabetes Mellitus

Yang terakhir adalah gelaja diabetes mellitus. Pada kondisi ini, biasanya seseorang akan menjadi lebih sering buang air kecil, mudah lapar, dan mudah haus. Hal tersebut dikarenakan sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin. Maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam otak sehingga akan mengirimkan sinyal lapar terus-menerus.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi