Terbit: 16 February 2020 | Diperbarui: 18 January 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Siapa yang tidak kenal dengan virus? Semua orang pasti pernah terserang mikroorganisme ini. Mulai dari yang menyebabkan penyakit ringan seperti flu (influenza) hingga penyakit serius seperti HIV/AIDS. Ketahui jenis, bentuk, struktur, dan perbedaannya dengan bakteri!

Virus: Struktur, Klasifikasi, Jenis Infeksi, dll

Apa Itu Virus?

Virus adalah organisme yang berukuran sangat kecil yang menjadi ‘biang keladi’ dari berbagai jenis penyakit yang menyerang tubuh.

Hal ini dikarenakan virus menyerang dan merusak sel-sel di dalam tubuh sebagai cara agar bisa bertahan hidup dan berkembang biak. Ya, mikroorganisme ini tidak dapat hidup dan berkembang secara mandiri melainkan butuh inang untuk dinaungi, dalam hal ini sel tubuh makhluk hidup lain.

Namanya diambil dari bahasa latin ‘virulae’ yang berarti menular ini akan menempel pada sel tubuh untuk kemudian hidup dan berkembang. Ketika menempel pada sel tubuh, maka akan berakibat pada kerusakan. Kerusakan sel bisa berujung pada 2 (dua) kondisi yaitu antara sel mati atau sel berubah menjadi abnormal.

Elemen Virus

Ukurannya masih lebih kecil dibandingkan bakteri (bahkan jauh lebih kecil). Bentuk tubuh virus berupa partikel yang menyerupai Kristal dan tidak memiliki inti sel, membran sel, dan sitoplasma sebagaimana mikroorganisme lainnya. 

Berikut adalah informasi elemen yang perlu Anda ketahui:

1. Asam Nukleat (Nucleatic Acid)

Sebagian besar memiliki materi genetik berupa asam nukleat—deoxyribonucleic acid (DNA) atau ribonucleic acid (RNA)—dan protein. Asam nukleat ini menjadi pembeda antara virus yang satu dengan lainnya.

Sementara itu, terdapat juga partikel infeksi yang disebut sebagai ‘virion’. Virion ini terdiri dari asam nukleat dan protein unik yang dihasilkan oleh gen di dalam asam nukleat.

2. Kapsid (Capsid)

Protein tersebut lantas membentuk lapisan kulit yang disebut capsid. Fungsi dari kapsid ini adalah untuk melindungi tubuhnya sendiri.

Pada kapsid terdapat protein-protein lainnya di mana salah satunya berperan sebagai enzim.

3. Viroid

Viroid adalah organisme yang menyerupai virus. Viroid yang menjadi penyebab sejumlah penyakit ini terdiri dari asam nukleat namun tidak memiliki struktur protein di dalamnya.

4. Prion

Selain Viroid, partikel sejenis lainnya dikenal sebagai Prion. Jika Viroid tidak memiliki protein, maka Prion ini terdiri dari protein kompleks dan molekul asam nukleat dalam jumlah kecil.

Prion umumnya menjadi penyebab penyakit yang berhubungan dengan organ otak di mana target serangannya adalah hewan dan tak terkecuali, manusia.

5. Ekor

Ekor virus memiliki fungsi untuk melekatkan bagian tubuhnya pada sel tubuh yang menjadi inangnya. Selain itu, ekor ‘bertugas’ mentransfer materi genetik ke dalam sel inang.

Ciri-Ciri Virus

Secara umum, ciri-cirinya meliputi:

  • Mayoritas memiliki ukuran tubuh 20-400 nanometer (nm)
  • Beberapa jenis memiliki ukuran tubuh 700-1000 nm (panjang) dan 500 nm (diameter)
  • Merusak sel inang untuk berkembang dan menunjang fungsi metabolismenya
  • Menggunakan asam amino dan nukleat sel inang untuk memproduksi asam nukleat dan protein pada tubuhnya
  • Menggunakan jaringan lemak (lipid) sel inang untuk memproduksi membran dan glikoprotein

Klasifikasi Virus

Pengklasifikasian didasari oleh sejumlah faktor, yaitu:

1. Jenis dan Ukuran Asam Nukleat

Dilihat dari jenis dan ukuran asam nukleat, klasifikasi terbagi ke dalam 3 famili yakni:

  • Parvoviridae (contoh: genus Parvovirus)
  • Picornaviridae (contoh: genus Enterivirus)
  • Poxviridae (contoh: genus Orthopoxvirus)

2. Bentuk dan Ukuran Kapsid

Sementara jika dilihat dari ukuran kapsid, diklasifikasikan menjadi:

  • Paramyxoviridae (contoh: genus Pneumovirus)
  • Orthomyxoviridae (contoh: genus Influensavirus)
  • Coronaviridae
  • Rhabdoviridae (contoh: genus Lyssavirus)
  • Herpesviridae (contoh: genus Herpesvirus)
  • Retroviridae (contoh: genus Retrovirus)
  • Togaviridae (contoh: genus Alphavirus)

Jenis-Jenis Infeksi Virus

Mikroorganisme ini menyebabkan infeksi yang  berujung pada timbulnya penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa.

Hal ini lantas menghasilkan jenis-jenis infeksi yang terdiri dari:

1. Infeksi Virus pada Sistem Pernapasan

Infeksi pada sistem pernapasan dapat menyerang hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Infeksi pada sistem pernapasan disebabkan oleh jenis-jenis seperti:

  • Rhinovirus, menyebabkan penyakit demam yang disertai gejala batuk, pusing, sakit kepala, dan sakit tenggorokan
  • Influenza Virus , menyebabkan penyakit flu yang ditandai gejala seperti nyeri dan lelah di sekujur tubuh
  • Respiratory syncytial virus (RSV), menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, bronkiolitis,

2. Infeksi Virus pada Kulit

Selain sistem pernapasan, kulit adalah organ tubuh yang tak lepas dari ancaman. Jenis-jenis yang menyebabkan infeksi kulit antara lain:

  • Molluscum contagiosum, menyebabkan munculnya bintik-bintik merah (biasanya terjadi pada anak usia 1-10 tahun)
  • Herpes simplex (HSV-1), menyebabkan penyakit kulit bernama Herpes. Pada umumnya ditularkan melalui liur dan keringat
  • Varicella-zoster (VZV), menyebabkan gatal dan cacar air (chickenpox)

3. Infeksi Virus pada Saluran Cerna

Infeksi ini ditularkan melalui sejumlah cara, utamanya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Jenis yang menginfeksi saluran cerna di antaranya:

  • Norovirus, menyebabkan gastroenteritis
  • Rotavirus, menyebabkan penyakit pencernaan berupa diare

Selain itu, infeksi yang diakibatkan oleh konsumsi makanan terkontaminasi juga mencakup penyakit Hepatitis A yang menyerang organ hati (liver).

4. Infeksi Virus melalui Hubungan Seksual

Jenisnya terdiri dari:

  • Human papillomavirus (HPV), adalah jenis yang umum ditularkan lewat hubungan seksual. Ini terbilang berbahaya karena bisa menyebabkan kanker serviks
  • Hepatitis B, ditularkan oleh cairan tubuh. Itu sebabnya, jenis ini bisa menyebar lewat hubungan seksual
  • Herpes simplex virus-2 (HSV-2), adalah jenis yang menginfeksi setelah adanya hubungan seksual tidak sehat. Herpes ini menyerang organ intim
  • Human immunodeficiency virus (HIV), adalah yang menyerang sel T pada sistem kekebalan tubuh. Jenis ini menyebabkan melemahnya sistem imun dalam melindungi tubuh dari serangan penyakit. HIV ditularkan melalui darah dan cairan tubuh

Selain jenis-jenis infeksi di atas, masih ada lagi sejumlah infeksi lainnya seperti:

  • Epstein-Barr (EBV), adalah yang menyebabkan penyakit mononucleosis
  • West Nile Virus (WNV), adalah yang ditularkan oleh nyamuk. Bisa menyebabkan peradangan pada otak (encephalitis) dan jaringan di sekitar otak (meningitis)
  • Ebola, pertama kali ditemukan di negara Sudan dan Kongo pada tahun 1976 dan menjadi salah satu yang paling mematikan
  • Rabies, ditularkan oleh hewan peliharaan seperti anjing. Kendati mematikan, para ahli sudah menemukan antivirus untuk mengatasi infeksi yang satu ini

Perbedaan Virus & Bakteri

Keduanya sama-sama menyebabkan infeksi yang berbahaya bagi tubuh. Cara penularannya pun hampir sama, yakni melalui kontak fisik, cairan tubuh, makanan dan minuman terkontaminasi, hingga gigitan nyamuk. Keduanya umumnya memiliki gejala yang mirip, seperti:

  • Demam
  • Batuk
  • Kepala pusing
  • Radang
  • Gangguan pencernaan

Bakteri memiliki struktur yang lebih kompleks daripada virus. Selain itu, bakteri bisa hidup dan berkembang secara mandiri, sedangkan virus membutuhkan sel inang agar dapat berkembang.

Perbedaan virus dan bakteri secara umum lainnya adalah fakta bahwa hampir semua jenis virus berbahaya bagi tubuh, sementara bakteri tidak. Ada beberapa jenis bakteri yang justru bermanfaat bagi tubuh seperti membantu menjaga sistem pencernaan.

Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan penanganan penyakit akibat virus dan bakteri menjadi berbeda. Pada kasus penyakit akibat infeksi virus, pengobatan dilakukan dengan memberikan obat  anti-virus dengan disertai obat-obatan lainnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kemudian untuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penanganannya dengan memberikan obat antibiotik.

 

  1. Anonim. Viral Infections: Types, Treatment, and Prevention. https://www.onhealth.com/content/1/viral_infections (Diakses pada 23 September 2019)
  2. Anonim. Bacterial and Viral Infections.https://www.webmd.com/a-to-z-guides/bacterial-and-viral-infections#1 (Diakses pada 23 September 2019)
  3. Harning, A. 2016. The 9 Deadliest Viruses on Earth. https://www.livescience.com/56598-deadliest-viruses-on-earth.html (Diakses pada 23 September 2019)
  4. Lodish H, Berk A, Zipursky SL et al. 2000. Molecular Cell Biology: 4 th edition. New York: W. H Freeman
  5. Wagner, R dan Robert M. Krug. 2019. Virus (Biology). https://www.britannica.com/science/virus (Diakses pada 23 September 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi