DokterSehat.Com– Di media sosial Twitter sedang ramai tagar #setorfotopolusi. Melalui tagar ini, kita bisa menemukan foto-foto yang menunjukkan polusi udara yang sangat memprihatinkan. Terlihat jelas bahwa Jakarta seperti berkabut karena dipenuhi dengan polutan yang cukup tebal. Apakah kondisi ini bisa membahayakan kesehatan?
Tagar #setorfotopolusi menggema di Twitter
Kemunculan tagar #setorfotopolusi ini dipicu oleh data yang dikeluarkan oleh aplikasi pengecek kualitas udara Air Visual yang menyebut polusi udara Jakarta pada Selasa, 25 Juni 2019 terburuk di dunia dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya.
Hingga saat ini, masih banyak pengguna Twitter yang mengunggah tangkapan layar aplikasi tersebut yang menyebut udara di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya yang sudah jauh melebihi batas aman.
Sebagian warganet bahkan mengaku sampai memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan karena khawatir dengan hal ini. Bahkan, pengguna Twitter @amasna menyarankan aktivitas seperti sekolah sebaiknya diliburkan untuk sementara karena kondisi polusi udara ini sudah sangat memprihatinkan.
Tanggapan Dinas Lingkungan Hidup
Andono Warih, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta membantah data yang dikeluarkan oleh Air Visual.
Andono menyebut hasil tes laboratorium DLH menunjukkan bahwa udara di Jakarta masih tidak bermasalah, apalagi jika dibandingkan dengan kota-kota besar negara lain. Hanya saja, Andono juga mengaku belum melihat data dari Air Visual secara rinci.
Meskipun demikian, Andono menyebut kualitas udara di saat jam-jam sibuk kendaraan seperti di pagi hari memang bisa sangat membahayakan kesehatan. Selain itu, ia juga menitik-beratkan penggunaan alat ukur kualitas udara milik Air Visual yang tidak banyak, sehingga tidak bisa dijadikan acuan kualitas udara seluruh DKI Jakarta.
Bahaya polusi udara bagi kesehatan berdasarkan jenis polutannya
Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali jenis polutan yang bisa mencemari udara kita setiap hari. Polutan ini tak hanya muncul dari gas buang kendaraan bermotor, melainkan dari hal-hal lainnya yang bisa membahayakan kesehatan.
Berikut adalah berbagai dampak kesehatan akibat polusi udara:
-
Dampak particulate matter (PM)
PM adalah kumpulan partikel berbentuk padat dan cair yang ada di udara. Komponennya bisa berupa sulfat, nitrat, debu, karbon hitam, dan lain-lain. Masalahnya adalah ukuran dari partikel ini sangatlah kecil sehingga sangat mudah dihirup hingga mencapai paru-paru.
Pakar kesehatan menyebut terlalu banyak menghirup PM bisa meningkatkan risiko terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, penyakit jantung, hingga kematian dini.
-
O3
O3 lebih dikenal sebagai ozon, namun bukan berarti ozone yang ada di atmosfer bumi. Ozon ini adalah penyebab kabut asap yang terdiri dari nitrogen oksida dan volatile organic compounds. Pemicunya adalah gas buang kendaraan, bahan kimia, dan limbah industri.
Jika kita sering menghirupnya, maka akan memicu gangguan pernapasan seperti asma. Bahkan, hal ini juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dengan signifikan.
-
NO2
NO2 atau nitrogen dioksida termasuk dalam gas beracun. Polusi ini berasal dari proses pembakaran dan gas buang kendaraan. Terlalu sering menghirupnya bisa meningkatkan risiko terkena bronchitis dan gangguan paru-paru lainnya.
-
SO2
Sulfur dioksida atau SO2 berasal dari pembakaran bahan bakar minyak. Terlalu banyak menghirupnya bisa memicu iritasi mata dan gangguan pernapasan seperti batuk, asma, serta bronchitis kronis.
-
Karbon monoksida
Karbon monoksida bisa berasal dari gas buang kendaraan, industri, dan dari proses pembakaran. Masalahnya adalah kandungan ini bisa langsung mempengaruhi hemoglobin darah yang bisa mengganggu kesehatan organ kardiovaskular dengan signifikan.
Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita memakai masker jika melakukan aktivitas di luar ruangan demi mencegah datangnya masalah kesehatan.